Allah swt. memberikan nasihat bahwa, setiap hal yang kita perbuat akan berbalaskan ganjaran setimpal. Amal baik ganjarannya baik. Amal buruk ganjarannya buruk.
"Maka siapa saja yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah (molekul terkecil) pun, ia akan melihat ganjarannya (surga); dan siapa saja yang mengerjakan amal kejelekan sebesar dzarrah pun, ia akan melihat ganjarannya (neraka).” (Q.S. al-Zalzalah [99]: 7-8).
Dalam menjalani kehidupan di dunia ini manusia terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
1. Kelompok orang yang lebih mengutamakan kehidupan dunia
2. Kelompok orang yang lebih mengutamakan akhirat.
1. Balasan bagi kelompok pecinta dunia
Terhadap para pencinta dunia atau mereka yang termasuk kedalam kelompok pertama Allah mengingatkan dalam surat Al Israak ayat 18:
"Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. " (Al Israak 18)
Allah akan memberikan apa saja yang mereka inginkan didunia ini sepuas puasnya. Maka janganlah kita merasa takjub dan heran melihat orang yang kafir dan tidak percaya dengan kehidupan akhirat memiliki kekayaan berlimpah penuh kemewahan dan segala hal yang disukai oleh nafsu dan syahwat.
Mereka merasakan kesenangan hidup didunia hanya sekejap saja, kemudian begitu datang kematian mulailah mereka mengalami kesulitan demi kesulitan yang akan mereka jalani kekal selamanya.
Di alam barzakh mereka baru menyadari kebodohan mereka dan mereka berseru agar dikembalikan hidup lagi ke dunia agar mereka bisa memperbaiki semua kebodohan mereka, sebagaimana disebutkan dalam surat:
"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) (al Mukminuun 99)
"agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka :dibangkitkan". (Al Mukminuun 100)
Balasan bagi pecinta akhirat
Para pencinta akhirat atau mereka yang termasuk kedalam kelompok kedua adalah mereka yang disebutkan Allah keberadaannya dalam surat Al Israak ayat 19
"Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik."(Al israak 19)
Kelompok ini menjalani kehidupan dunia dengan hati hati dan waspada , mereka menyadari bahwa kehidupan dunia ini hanya kehidupan sementara. Kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan dikampung akhirat nanti. Semua usaha dan kegiatannya ditujukan untuk meraih ampunan Allah dan kehidupan yang kekal dan abadi disisiNya. Mereka lebih mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia. Mereka tidak silau dengan kemewahan dan keindahan dunia , mereka menyadari bahwa kehidupan dunia ini penuh dengan jebakan dan tipu daya yang dapat menyesatkan mereka.
Mereka tidak segan segan mengorbankan kepentingan dunianya demi kepentingan hidup diakhirat. Mereka tidak pernah lelah dan letih dalam beribadah pada Allah, mereka mencintai apa yang dicintai Allah, dan membenci apa yang dibenci Allah. Mereka telah menggadaikan dirinya untuk mengabdi pada Allah. Mereka siap mengorbankan semua yang dimilikinya demi mendapatkan ridha Allah, mereka itulah yang dimaksud Allah dengan firmanNya dalam surat Al Baqarah ayat 207
"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya." (Al Baqarah 207)
Seluruh usaha dan kegiatanya ditujukan untuk mendapatkan ridha Allah, mereka telah berikrar ketika mendirikan shalat dengan janji setia yang selalu dibaca pada pembukaan shalatnya (doa iftitah).
Orang yang cerdas, mau berfikir dan menggunakan akalnya pasti lebih memilih kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia. Orang orang yang bodoh, dungu namun merasa paling cerdas dan pintar dan tidak menyadari kebodohannya , pasti memilih kehidupan dunia. Mereka tidak peduli dengan kehidupan akhirat. Mereka memandang hina dan rendah pada orang yang berhati hati dalam hidupnya dan memilih kehidupan akhirat sebagai tujuan hidup.
Mereka baru menyadari kekeliruannya kelak setelah datang kematian dan nyawa mereka telah berpisah dari jasad. Mereka menjalani kehidupan akhirat dengan penuh penyesalan dan penderitaan yang tidak pernah berakhir.
Kata penutup
Salah satu karakter building yang harus dimiliki seorang mukmin adalah meyakini bahwa setiap perbuatan sekecil apapun yang kita lakukan itu akan ada balasannya, baik hal itu di dunia ataupun ditunda di akhirat kelak. Jadi manfaatkan setiap detik waktu yang kita lalui dengan hal yang bermanfaat, yaitu hal yang ada nilai ibadahnya.
Friday, 31 July 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment