Wednesday 20 July 2005

Aku Benci

Aku benci pada sifat yang memaparkan rasa keprihatinan padahal dia menunjukkan rasa kesombongannya

Aku benci pada sifat yang menunjukkan perhatian padahal dia mengharapkan bantuan dari yang diperhatikannya

Aku benci pada sifat yang mengatakan egois pada orang lain padahal dia sendirilah yang egois yang mengharapkan keringanan diatas penderitaan orang lain

Aku benci pada sifat yang menunjukkan kebahagiaan dengan niat membuat menderita orang yang mendengarnya

Aku akan sangat membenci berjuta-juta kali lipat jika sifat-sifat itu ada pada diriku

Aku benciiiiiiii...!!!!!!!!!!!!!!!!

-Gantira- Wollongong Australia

Tuesday 5 July 2005

Aku Sangat Menyayangkan

Aku sangat menyayangkan, pada saat ada seorang yang sekeras dan seberani umar bin khatab terusir dari lingkungan yang sudah hancur.

Aku sangat menyayangkan, pada saat ada seorang yang tidak takut di ejek dan dihina berani berkorban untuk sekitarnya malah disisihkan.

Aku sangat menyayangkan, pada saat semua orang ketakutan dengan kritikan yang membangun dirinya menjadi lebih baik.

Aku sangat menyayangkan, pada saat semua orang mengusir orang yang benar tapi mengundang orang yang sesat.

Aku sangat menyayangkan, pada saat semua orang lebih menyanjung sebuah pujian daripada sebuah kritikan.

Aku sangat menyayangkan, dengan lingkungan yang sangat berpenyakit dan dipimpin oleh seorang raja virus tapi mereka menganggapnya sebagai dewa.

Aku sangat sedih, kecewa, dan menyesalkan mengapa orang tidak mengambil kritikan sebagai anugrah untuk kehidupan selanjutnya.

Aku benar-benar heran..????

Namun aku mulai sadar pada saat aku ingat pada salah satu surat dalam kitab suciku, bahwa Hak Tuhan Pencipta Alam Semesta inilah yang mempunyai hak tunggal untuk menyesatkan dan meluruskan setiap hati manusia. Manusia hanyalah diperintahkan untuk memberikan nasihat tak lebih dari itu.

Kemudian kubaca kitab suciku

Q.S. Ar Ruum (30) ayat 52-54

"Maka sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling membelakang

Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta (mata hatinya) dari kesesatan. Dan kamu tidak dapat memperdengarkan (petunjuk Tuhan) melainkan kepada orang orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, mereka itulah orang-orang yang berserah diri (kepada Kami).

Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa"

Q.S. Al-Ankabuut (29) ayat 16- 18

Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya: "sembahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui

sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan

Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan. Dan kewajiban rasul itu, tidak lain hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan seterang-terangnya"

Q.S. Al Araaf (7) ayat 69-72

'Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki diantaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.

Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar".

Ia berkata: "Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu". Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang nama-nama yang kamu beserta nenek moyangmu memakannya, padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk itu? Maka tunggulah (azab itu), sesungguhnya aku juga termasuk orang yang menunggu bersama kamu".

Maka kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang-orang yang beriman"

Aku skarang sadar semuanya. "Ya Tuhanku, janganlah jadikan diriku terkontaminasi oleh dasyatnya lingkungan yang menurut pandanganku sudah mulai menjauh dari-Mu, aku mohon dan sujud kepada-Mu, kabulkanlah do'aku, Amin."

-Gantira- Wollongong Australia

Monday 4 July 2005

Pengakuan yang Membahagiakan

Tuhan Pencipta Alam Semesta ini jauh lebih mencintai seorang ahli maksiat yang mengakui serta menyesali kesalahan yang telah dilakukannya dibandingkan seorang ahli ibadah yang bangga serta mengagungkan kelebihannya.

Dulu ada seorang ahli ibadah yang merasa diri suci namun pada akhir perjalanan hidupnya ditakdirkan sebagai ahli neraka, setelah ahli ibadah itu dengan entengnya meminum yang haram, menjinahi perempuan dan membunuh seorang bayi.

Dulu ada seorang pencinta ilmu yang merasa diri sempurna namun pada akhir napasnya ditakdirkan sebagai penyandang neraka, setelah pencinta ilmu itu dengan mudahnya menciptakan agama baru berdasarkan otaknya yang merasa diri sempurna.

Dulu ada seorang penolong yang merasa diri berjasa namun pada akhir hidupnya ditakdirkan sebagai penduduk neraka, setelah penolong itu menjadi pemimpin di suatu negara dan dia membunuh ribuan bahkan jutaan penduduk yang tidak se ide dengan otaknya.

Dulu ada seorang pelacur yang merasa dirinya hina namun pada akhir hayatnya ditakdirkan sebagai ahli surga, setelah pelacur itu dengan ikhlasnya memberikan air segar kepada seekor anjing yang hina dipandangan manusia.

Dulu ada seorang penyembah api yang menolong orang tanpa melihat perbedaan agama yang disandangnya namun pada akhir napasnya ditakdirkan sebagai penyandang surga, setelah beliau bermimpi bertemu dengan Nabi terakhir dan akhirnya diberi kenikmatan hidup bersama dengan agama Nabi itu.

Dulu ada seorang pembunuh yang telah menghabiskan 100 nyawa manusia namun pada akhir hidupnya ditakdirkan sebagai penduduk surga, setelah pembunuh itu menyesali serta merasa dosanya tak terampuni dan dia terus mencari cara untuk menebus segala dosa yang telah dilakukannya.

Sekarang seorang diriku yang dipandang diriku sendiri sebagai ahli ibadah namun pada akhir hidupnya bisa menjadi ahli surga bisa juga sebagai ahli neraka, setelah nyawa ditubuh ini berakhir baru diketahui amalan mana yang dilakukannya.

Sekarang seorang sahabatku yang dilihat oleh teman-temanku sebagai ahli neraka namun pada akhir hidupnya bisa menjadi ahli neraka bisa juga sebagai ahli surga, setelah getaran nadi ditangannya berhenti baru diketahui kalimat apa yang diucapkannya.

Hati ini begitu berkesan dan menangis saat sahabatku yang dipandang hina teman-temanku, mengatakan "maafkan aku ung, aku telah membohongimu dan kukembalikan lebih dari setengah uang yang telah dirimu berikan padaku"

Hati ini tertegun, betapa mulianya hati sahabatku ini berani mengakui kesalahannya tanpa takut hati ini mencap dia sebagai pembohong dan penipu padahal hati ini sudah tidak ingat lagi uang yang sudah diberikan pada dirinya. Hati ini mulai merasa hati dirinya jauh beribu kali lebih baik daripada hati diriku.

Hati ini kemudian membaca kitab sucinya, Q.S. Al-Mu'min (40) ayat 38-40:

"Orang yang beriman itu berkata: "Hai kaumku, ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar.

Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.

Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tanpa hisab"

Hati ini menangis dan berdoa: "Ya Tuhanku, Engkaulah yang menggenggam hati dan takdir dari akhir nafas setiap manusia, hati ini memohon kepada-Mu jadikanlah sahabatku dan diriku sebagai orang yang bahagia didunia dan takdirkanlah diakhir hidup dirinya dan diriku sebagai ahli surga yang dekat kepada-Mu, hati ini merunduk dan bersujud kepada-Mu, kabulkanlah doaku, Amin"

-Gantira- Wollongong Australia

Friday 1 July 2005

Penjara Kita

Dulu yang kuketahui sebagai penjara adalah penjara badan dan penjara hati. Namun sekarang aku mulai tahu bahwa selain dua penjara itu , ada lagi penjara yang lain yaitu penjara pikiran, penjara telinga, penjara mulut dan penjara mata.

Penjara badan sangat nampak dimata, yaitu bila seseorang berada dalam suatu sel yang berukuran sangat sempit dan tidak nyaman untuk ditinggali. Untuk terbebas dari ancaman penjara ini adalah kita berusaha agar tidak melanggar semua hukum yang berlaku di negara tempat kita tinggal.

Penjara hati adalah penjara dimana hati kita semata-mata hanya untuk manusia. Setiap yang kita lakukan hanyalah mengharapkan pujian dari manusia atau bisa juga takut disebut orang bodoh, tidak sopan, kurang ajar, tidak gaul, kampungan dan julukan lainnya yang ditujukan pada orang yang dianggap rendah. Solusi agar bisa bebas penjara ini adalah anggap semua makhluk yang ada dihadapan kita hanyalah makhluk yang tak bisa berbuat apa-apa tanpa atas izin dariNya. Sehingga yang perlu kita harapkan pujiannya serta kita takutkan kemarahannya hanyalah Yang Menciptakan orang yang suka mencela, kita dan alam semesta.

Penjara pikiran adalah penjara dimana pada saat kita mendengar, membaca dan berdiskusi kita tidak mengerti dan tidaktahu apa yang sedang dibicarakan, sehingga kita menjadi orang yang hanya diam seribu bahasa karena ketidak mengertian mengenai sesuatu yang sedang kita hadapi. Solusinya adalah banyaklah membaca dan mengamati mengenai segala sesuatu yang memang kita diperlukan, sehingga pada saat berhadapan lagi dengan hal tersebut, akan paham dan bisa memberikan pandangan kita terhadap persoalan yang ada.

Penjara telinga yaitu penjara dimana kita tidak mengerti atau salah menangkap apa yang dibicarakan orang lain. Solusi lepas dari penjara telinga ini adalah kita mesti sering melatih telinga untuk mendengar dan mengamati sesuatu yang baru sehingga pada akhirnya semua menjadi jelas dan di mengerti oleh telinga kita.

Penjara mata adalah penjara dimana kita melihat orang lain terlalu hebat,terlalu mewah, terlalu mulia, terlalu pintar sehingga kita menjadi orang yang terlalu menghormati dia. Padahal orang yang mulia disisiNya adalah orang yang bertakwa dan berilmu diantara manusia, dan merekapun tidak merasa diri lebih mulia dari manusia disekitarnya bahkan mereka enggan di puja-puja oleh manusia yang ditemuinya. Solusinya adalah pandanglah semua mahkluk ciptaanNya sebagai mana pandangan kitab suci kepadanya. Kita menganggap mulia jika mereka bertakwa dan berilmu. Namun jika mereka tidak mempunyai itu maka anggaplah biasa, tidak menghina dan juga tidak mengagungkannya.

Penjara mulut yaitu penjara dimana mulut ini susah sekali mengeluarkan idea yang ada di pikiran walaupun telinga, mata dan otak mengerti apa yang sedang dihadapi. Solusi dari terlepasnya penjara ini adalah sering berlatih dan praktek dalam berkomunikai tanpa takut di tertawakan dan dilecehkan oleh orang lain sehingga mulut kita terbiasa untuk mengatakan yang memang harus kita katakan.

Yang perlu diingat adalah rizki, kesuksesan dan kehidupan kita bukanlah karena manusia tapi semua karena kehendakNya. Dimana Sang Maha Pembolak-balik hati menggerakkan hati setiap orang yang ingin membantu kita, tanpa ada kehendakNya maka semuanya akan sirna. Kita berterima kasih pada orang yang telah menolong kita semata-mata hanya karena Sang Maha Berkehendak mencintai sikap seperti itu. Namun kitapun jangan pernah merasa berjasa kepada orang yang kita tolong, karena tanpa kehendakNya maka kitapun tak mungkin bisa menggerakkan tubuh kita walaupun hanya mengedipkan mata kita.

-Gantira- Wollongong Australia