Sunday 29 May 2016

"Tanggung Jawab Kita"

Selama kita masih bernapas, maka tanggung jawab tetap ada di pundak kita. Baik itu tanggung jawab orang tua terhadap anak atau sebaliknya, pemimpin terhadap anak buahnya atau sebaliknya, suami terhadap istri atau sebaliknya, saudara terhadap saudara kandungnya, rumah tangga terhadap tetangganya, dan banyak lagi tanggung jawab2 lainnya terutama tanggung jawab kita sebagai seorang hamba untuk beribadah kepada-Nya. Yang jelas kita sebagai manusia tidak bisa berperilaku dengan sebebas2nya.

Kita boleh melakukan kesenangan apapun dengan sebebas2nya selama hal itu tidak melanggar tiga patokan utama, yaitu:
1) Tidak melanggar syariat-Nya
2) Tidak mengganggu orang lain
3) Tidak merugikan diri kita sendiri.
Jadi selama tiga patokan di atas tidak dilanggar, kita boleh melakukannya dan jangan hiraukan celaan orang lain yang suka mencela.

Namun tidak bisa kita melakukan apa saja sekehendak kita hanya karena alasan kebebasan. Karena bagaimana pun juga setiap apapun perbuatan kita akan berefek pada orang lain. Bahkan bila kita sendiri sakit akibat ulah diri  kita sendiri maka hal ini bisa membuat repot keluarga kita. Dimana mau tidak mau mereka akan merasa khawatir dan kehidupannya menjadi terganggu akibat ulah kita yang ingin bebas tanpa batas.

Jadi ingatlah akan tanggung jawab kita sebagai pribadi,  keluarga, masyarakat dan juga tanggung jawab kita sebagai seorang hamba. Dan selalulah ingat akan 3 patokan dasar dalam bertindak, yaitu tidak melanggar aturan-Nya, tidak merugikan orang lain dan diri sendiri.

(Gantira, 29 Mei 2016, Bogor)