Sunday 25 June 2006

Lokasi Rizqi

Banyak sekali pengalaman dan sejarah dari sebuah keluarga yang baru dibangun. Sebelum berkeluarga mereka dalam keadaan miskin namun saat mereka bersatu lambat laun kehidupan menjadi jaya dan kaya. Namun sayangnya, diantara mereka merasa bahwa rizqi yang mereka dapatkan adalah hanya karena jasa dari salah satu pihak saja.

Seorang pengusaha kecil, setelah menikah lambat laun berubah menjadi seorang pengusaha kaya dan sukses. Namun sayang pada saat dia mencapai kesuksesan yang mengagumkan, dia melupakan jasa istrinya dan mulailah berselingkuh dengan gadis cantik menurut pandangan matanya.

Sejarahpun bercerita, setelah terjadi perceraian diantara mereka maka lambat laun pengusaha yang sukses itu semakin menurun dan jatuh, dan akhirnya menjadi hancur tanpa sisa. Karena pengusaha itu tidak menyadari, bahwa bisa saja rizki yang mereka dapatkan pada dasarnya adalah rizki istrinya dengan melalui usaha suaminya. Namun setelah mereka bercerai maka rizki yang dimiliki oleh suami itu dicabut karena dia tidak berhak memperoleh rizki yang pada dasarnya bukan miliknya.

Aku sekarang mengerti ketika seseorang yang mengambil anak yatim piatu, maka rizki mereka semakin lama semakin meningkat, karena pada dasarnya rizki itu memang milik anak yatim itu.

Akupun sekarang semakin mengerti, bahwa Tuhanku telah menjamin seorang anak yang baru lahir, dia memiliki rizkinya sendiri melalui hasil usaha orang tuanya. Sehingga sejarah mengatakan setiap melahirkan seorang anak maka rizkinya semakin meningkat.

Aku skarang paham akan semua itu. Aku tidak takut mempunyai anak hanya karena faktor ekonomi serta aku semakin yakin bahwa Tuhanku telah menjamin setiap bayi yang terlahir di dunia ini.

-Gantira- Wollongong Australia