Tuesday 26 April 2016

" Proses Hidup dan Batas Umur"

" Proses Hidup dan Batas Umur"

"Hidup memang PROSES.. Tapi ada batasnya...yaitu UMUR" (Fashridjal M. Noor, 27 April 2016)

Dalam menggapai segala apa yang kita inginkan itu selalu diawali oleh sebuah proses kehidupan, dimana seseorang dalam menggapai impian tersebut  tidak bisa terwujud dengan seketika tapi kadang harus melewati berbagai proses kesalahan.

Namun ada satu hal yang perlu kita ingat bahwa proses hidup itu bukan berarti tidak ada batasnya. Ada yang membatasi kita dalam melewati proses " Try end Error" yaitu umur kita.

Kuranglah tepat jika waktu yang kita miliki dihabiskan tanpa batas untuk mencari dunia atau  jati diri, karena bagaimanapun juga kita dibatasi waktu. Bahkan di dalam al-qur'an disampaikan bahwa batas umur kedewasaan seseorang itu adalah pada usia 40 tahun.

Dalam surat Al-Ahqaf ayat 15, difirmankan:
“..hingga apabila dia telah dewasa dan mencapai usia 40 tahun, dia berdoa: Ya Rabb, berikan petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai, dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku..”

Dalam ayat di atas disebutkan bahwa kesempurnaan akal seseorang itu tepat pada saat usia 40 tahun.
Dimana pada saat usia ini, hendaknya kita tidak lagi terlalu fokus pada dunia. Tapi pada usia ini, sudah saatnya memikirkan kehidupan akhirat.

Bahkan tidak hanya memikirkan kebaikan untuk dirinya tapi juga mulai memikirkan kebaikan untuk orang tuanya, pasangan hidupnya, keturunannya juga orang2 sekitarnya.

Bila seseorang yang sudah melewati usia 40 tahun, namun dia hanya memikirkan dunia atau tanpa henti mencari jati diri dengan bertualang ke berbagai negri tanpa peduli pada kebaikan orang tua, istri dan anak2nya maka dapat dikatakan bahwa dirinya tidak menyadari bahwa hidupnya dibatasi oleh waktu.

Bahkan tobatnya seorang manusia yang berdosa pun dibatasi oleh waktu. Tobatnya akan diterima selama dia masih memiliki umur. Namun saat sakaratul maut menemuinya , maka batas waktunya sudah habis dan segala tobatnya tidak akan diterima. Sebagaimana dalam salah satu firman-Nya,

"Dan tobat itu tidaklah (Diterima Allah) dari mereka yang melakukan kejahatan hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) dia mengatakan, 'Saya benar-benar bertobat sekarang'. " (QS.An-Nisa:18)

 Waktu terus berjalan dan ambillah yang terbaik yang dapat kita raih. Serta segera melakukan aktifitas lain yang bermanfaat di saat satu pekerjaan telah selesai dikerjakan, sebagaimana perintah-Nya:

“Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”. (QS. Al Insyirah: 7)

Tinggalkan apa2 yang memang tidak mampu kita raih karena tidak selamanya apa yang kita inginkan dapat kita miliki.

Jadi kesimpulannya adalah bahwa segala proses apapun yang sedang dan akan kita hadapi selalu dibatasi oleh waktu. Jadi tentukanlah target dan sadari akan batas waktu yang kita miliki, jangan sampai kita terlena dengan proses yang sedang dijalani. Berpindahlah pada bidang lain yang cocok di saat kita tahu bahwa apa yang sedang  dikejar tidak mungkin dapat kita capai.

Ridholah terhadap takdir, karena selama kita berusaha keras untuk taat pada-Nya maka semua takdir yang terjadi adalah yang terbaik buat kita.

(Gantira, 27 April 2016, Bogor)