Tuesday 21 June 2005

Cita-citaku Jadi Orang yang Sangat Egois

Aku tidak ingin bangsaku hancur karena aku sangat egois
Aku tidak ingin tanah airku di rampas satu persatu oleh tetanggaku karena aku sangat egois
Aku tidak ingin negeriku diperintah oleh orang-orang munafik karena aku sangat egois
Aku tidak ingin tumpah darahku dikeruk kekayaannya untuk kepentingan segelintir orang karena aku sangat egois

Aku sangat kecewa negeriku cuma mengharapkan bantuan utang luar negeri karena aku sangat egois
Aku sangat sedih bangsaku menjual aset yang begitu berharga karena aku sangat egois
Aku sangat menderita rakyatku banyak yang tertimpa busung lapar karena aku sangat egois
Aku sangat muak pada para penyalur yang mengkorup bantuan untuk korban yang sedang tertimpa bencana karena aku sangat egois

Aku ingin melihat negeriku aman sentosa karena aku sangat egois
Aku ingin menatap rakyatku yang tersenyum bahagia karena aku sangat egois
Aku ingin memperhatikan politik luar negeriku di segani oleh bangsa lain karena aku sangat egois
Aku ingin menyimak suara pemimpinku yang penuh kejujuran pada rakyatnya karena aku sangat egois

Aku mengharap para koruptor dinegeriku dibasmi habis karena aku sangat egois
Aku menantikan para pemegang kekuasaan mementingkan kepentingan rakyat kecil karena aku sangat egois
Aku merindukan para penguasa ekonomi merangkul penuh kecintaan para korban ekonomi karena aku sangat egois
Aku menginginkan para jurnalis memberikan informasi yang jujur pada para pembacanya karena aku sangat egois

Aku baru tahu bahwa sifat egois itu nikmat karena aku sangat egois
Aku baru sadar bahwa sifat egois itu penting karena aku sangat egois
Aku baru paham bahwa sifat egois itu ada yang positip karena aku sangat egois
Aku baru mengerti bahwa sifat egois itu adalah cita-citaku karena aku sangat sangat sangat sangat super egois

I really love you egois, muuuuuaaaahhhh...
(-Gantira- Wollongong Australia)

Aku Tuntut Hakku

Semalam aku bermimpi, aku menuntut hakku pada istriku tapi istriku menolaknya dengan berbagai alasan. Karena penolakan seperti itu lalu semangat tuntutanku mulai tak bergairah lagi. Aku merenung rasa-rasanya istriku gak mungkin bersikap seperti itu..?

Setelah ku amati ternyata dia bencong yang menyamar jadi istriku, dia pakai lipstik, pakai rambut palsu, pake bedak, pokoknya persis seperti istriku. Setelah aku tahu dia bukan istriku, aku tendang dia dari tempat tidurku, dia lari tunggang langgang. Aku teriakin dia "Bangsat, kurang ajar kamu berani menyamar jadi istriku tercinta, kalau balik lagi aku bunuh kau..!!!", aku teriak sekeras-kerasnya pada penipu itu...

Setelah aku terbangun, lalu aku merenung seperti kebiasaanku. Dan terbayang negriku tercinta, aku melihat banyak sekali rakyat kecil yang menuntut haknya pada para penguasa, dan mereka di tolak dengan berbagai alasan. Setelah aku selidik punya selidik ternyata penguasa itu adalah seorang penghianat bangsa. Dia seorang munafik keras berat, dia dulu begitu syahdu membantu rakyat dan wajahnya penuh senyuman, tapi setelah jadi pejabat dia mengeruk habis uang rakyat. Sehingga semua hak rakyat dia embat semua tanpa sisa, dia bagaikan penjahat yang menyamar jadi pejabat. Karena melihat kenyataan seperti ini, maka kita mesti menendang semua para munafik yang telah menduduki kedudukan penting di negeri kita. karena mereka tidak mempunyai hak sedikitpun untuk merampas hak kita. aku kutuk kalian semua para munafik yang menjabat kekuasaan yang lebih mementingkan perut buncitnya dibandingkan perut rakyat yang busung lapar.

(-Gantira- Wollongong Australia)

Kenikmatan Sebuah Pengorbanan

Seharusnya kita menyadari bahwa dengan pengorbanan maka banyak sekali kenikmatan yang akan kita peroleh jauh lebih nikmat dari pada melakukan apa yang menjadi larangan saat itu...

Aku teringat akan Nabi Ibrahim, dia begita ikhlasnya mengorbankan anaknya Nabi Ismail untuk dikorbankan dihadapan Tuhan Semesta Alam, sehingga akhirnya dia teruji telah mengikuti tanpa ragu perintah Yang Maha Kuasa. Nabi Ismail selamat dan Nabi Ibrahim lulus dari ujian yang maha berat itu sehingga akhirnya mereka berdua mendapatkan kedudukan yang tinggi di antara makhluk-makhlukNya

Aku teringat saat Nabi Yusuf begitu ikhlasnya mengorbankan gelora nafsunya pada Zulaikha, sehingga akhirnya dia menjadi pembesar dikerajaan mesir dan sekaligus dapat memperistri Zulaikha yang telah janda dengan cara yang halal...

Aku teringat sebuah hadist bahwa orang berkorban dalam perang membela islam sehingga akhirnya memperoleh kenikmatan mati syahid, pada saat mereka sudah berada di syurga mereka ditanya keinginannya , maka mereka akan menjawab dihidupkan kembali ke dunia untuk mati syahid lagi secara terus menerus. Karena mereka bisa merasakan kenikmatan kedudukan yang sangat tinggi dihadapan Yang Maha Kuasa...

Aku teringat pada diriku yang mau mengorbankan waktuku untuk bisa shalat berjamaah tepat waktu di mesjid, shalat malam, shalat dhuha, serta puasa senin-kamis. Hasil yang kurasakan begitu nikmatnya hati yang kumiliki saat ini, namun aku tetap ketakutan dan mesti terus berjuang serta berkorban untuk menghilangkan sifat sombong dan ujub agar kenikmatan ini terus bersemayam dalam hatiku. serta aku akan terus berbuat segala sesuatu hanya untuk mencari ridhoNya.

Q.S. Al Hajj (22) ayat 58:
"Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezki yang baik (syurga). Dan sesungguhnya Allah adalah Sebaik-baik pemberi rezqi

Hadits Shahih Riwayat Muslim no.1631, dan Ahmad2/372
"Jika seorang anak Adam meninggal, maka terputuslah semua amalnyakecuali 3 hal : Shadaqah Jariyyah, Ilmu yg Bermanfaat dan Anak yg Shalihyg Mendoakannya."

---
Akupun skarang akan mencoba mengorbankan keinginan hatiku untuk tidak terus menerus tergantung pada mailinglist, dan akupun juga harus mengorbankan waktuku agar aku bisa menyelesaikan tugasku dan mempelajari ilmuku di sini. Sehingga akhirnya aku bisa mendapatkan kenikmatan yang lain.


"Ya Tuhanku, berilah kekuatan pada diriku untuk berani mengorbankan segala sesuatu untuk senantiasa menuju jalan-Mu yang lurus, aku memohon dan berdoa kepadaMu, Amin"
(-Gantira- Wollongong Australia)

Manusia Bernilai Angka Null

"Manusia Bernilai Angka Null"

Saya baru sadar bahwa angka Null ini mempunyai nilai filosophi yang sangat tinggi bagi kehidupan kita...

Angka Null bukan suatu angka yang pasti, dalam suatu statistika dan programmer angka Null itu dijadikan sebagai angka yang tidak diketahui datanya, apakah ada atau tidak ada. Nilainya bisa bernilai A, B, C atau mungkin D. Kalau dalam ilmu matematika suatu angka dibagi Null maka hasilnya tak hingga atau tidak diketahui angka pastinya. Beda kalau dibagi dengan angka 2, hasilnya akan sangat jelas dan semua orang akan sepakat.

Kalau kita hubungkan angka Null ini dengan pengetahuan seseorang maka iapun bisa bernilai Null yaitu kita mesti hati-hati pada orang yang mempunyai pengetahuan Null, karena dia bisa saja sangat pintar sehingga bisa membuat kita terkecoh, tapi bisa juga orang ini tidak mempunyai pengetahuan apa-apa sehingga bisa kita jejali dengan pengetahuan yang nampaknya seperti benar tapi kalau diteliti oleh yang ahlinya itu salah besar...


Nah kalau kita coba hubungkan angka Null ini dengan takdir manusia. Maka manusiapun bernilai Null, artinya dia diakhir hayatnya bisa jadi ahli neraka ataupun ahli surga. Dengan angka Null ini, saya jadi teringat pada suatu kisah, dia dulunya sangat ahli ibadah tapi pada saat akhir hayatnya dia bermaksiat dan akhirnya dipastikan masuk neraka..

Saya ingat juga seorang yang ahli maksiat, dia sudah membunuh 100 orang, tapi akhirnya dia bertobat dan Tuhan Semesta Alam menakdirkan dia masuk surga..

Setelah saya mengingat kisah ini, saya merasa bahwa manusia yang hidup di dunia ini bernilai 'Null' artinya dia belum bisa kita pastikan ahli neraka atau ahli surga...

Bisa saja secara kasat mata saat ini kita ahli ibadah, dengan shalat fardhu tepat waktu, puasa senin-kamis, shalat tahajud, shalat dhuha, senang bershadaqah serta banyak lagi amalan baik yang kita lakukan. Namun bisa saja di akhir hayat kita, sifatnya berubah menjadi seseorang yang menyekutukan Allah dan akhirnya jadi ahli neraka...

Dan bisa juga kita melihat orang lain yang nampak selalu melakukan banyak kemaksiatan, namun di akhir hidupnya dia bertobat dan berubah menjadi seorang ahli ibadah. Sehingga dengan otomatis dia menjadi seorang husnul khatimah sebagai ahli surga.

"Ya Rabb, ampunilah dosa kami ternyata kami pun bernilai 'Null'. Kami tidak tahu  takdir akhir hidup kami, apakah husnul khotimah atau su'ul khotimah. 

Namun ya Rabb, kami sangat berharap kepada-Mu, anugrahkanlah kepada kami kenikmatan sebagai salah  seorang hamba yang husnul khatimah, yang baik di akhir hidup kami sehingga kami bisa berjumpa dengan-Mu dalam keadaan Engkau ridha kepada kami dan kami pun ridha kepada-Mu" 

"Ya Rabb, sungguh Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, ampunilah semua dosa kami sebelum nyawa lepas dari jasad kami"


"
ﻳَﺎ ﻣُﻘَﻠِّﺐَ ﺍﻟْﻘُﻠُﻮْﺏِ، ﺛَﺒِّﺖْ ﻗَﻠْﺒِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﺩِﻳْﻨِﻚَ

Yaa Muqollibal Quluub, Tsabbit Qalbi 'Ala Diinik

Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu." 

Aamiin..3x.. ya rabbal ‘alamin

(Gantira, 21 Juni 2005, Wollongong Australia)