Monday 13 October 2008

Sudah Cukupkah Pengakuan Keislaman Kita?


” Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS Al-Anbiyaa : 21:107)

Umumnya kita sudah pernah membaca ayat suci di atas, namun pertanyaannya adalah apakah kita sebagai seorang yang mengaku muslim sudah menjadi rahmat bagi sekeliling kita?

Bila kita melihat sejarah awal perkembangan Islam di Kota Mekah dan Madinah. Rasulullah telah melakukan suatu perubahan peradaban di tempat tersebut menjadi jauh lebih baik. Suatu peradaban yang sebelumnya tanpa aturan yang membuat kesengsaraan di sebagian pihak. Dimana seorang perempuan yang sebelumnya tidak dihargai sama sekali sehingga setiap anak perempuan sudah umum di kubur hidup hudup bahkan seorang ibu dijadikan warisan untuk dinikahi oleh anak tirinya, Seorang yang berkuasa menindas orang yang lemah serta banyak lagi penindasan lainnya di tanah arab tersebut.

Namun setelah Rasulullah menyampaikan kebenaran Islam, maka Hak azasi manusia mulai ditegakkan, seorang perempuan menjadi lebih mulia dari sebelumnya, seorang penguasa menjadi pelindung bagi yang lemah, terbentuknya persaudaraan yang saling tolong menolong serta saling percaya diantara mereka sehingga tidak ada lagi kekhawatiran dari kejahatan tetangganya. Mereka semua meresapi rasa takut bila mendolimi yang lain karena mereka yakin akan pembalasan yang akan diterima di kehidupan abadi nanti. Mereka berbuat semata-mata hanya untuk mencari keridoan Sang Maha Pencipta. Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan maju dengan pesat di atas peradaban saat itu.

Begitu pula pada awal perkembangan Islam di Indonesia, khususnya di pulau jawa. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) sebagai salah seorang wali songo yang pertama kali datang ke daerah tanah nusantara telah membawa perubahan yang cukup signifikan. Beliau yang pertama kali memperkenalkan sistem pengairan sehingga daerah di sekitarnya menjadi subur. Beliau pula telah melakukan pengobatan bagi orang yang sakit, memerangi para perampok yang ada di daerah tersebut serta memperkenalkan sistem pendidikan melalui pesantrennya. Sunan Gresik telah membawa suatu peradaban yang berada di atas peradaban saat itu. Sehingga dengan perjuangan beliau dan murid-muridnya masyarakat yang sebelumnya tertindas menjadi masyarakat yang makmur.

Hal ini tiada lain karena orang yang menyebarkan Islam saat itu sesuai dengan ajaran Islam sebagai pembawa rahmat bagi masyarakat sekitarnya. Namun bila seseorang yang mengaku islam malah membuat keresahan tetangganya? membuat kerusakan di sekitarnya? membawa suatu perilaku dan pengetahuan yang berada dibawah peradaban saat ini? dapatkah dia disebut sebagai islam yang telah kaffah (sempurna)?

Untuk itu kita perlu intropeksi diri atas pengakuan keislaman kita. Karena seorang muslim yang sejati adalah seorang yang membuat tentram tetangganya, seorang yang membuat sejahtera sekitarnya serta seorang yang menyampaikan pengetahuan yang berada di atas peradaban saat ini.

”Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal, baik lelaki maupun perempuan" (QS. Ali Imron: 195)

Tapi carilah dengan apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu kehidupan akhirat, dan janganlah lupa bagianmu di dunia; dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu; dan janganlah engkau mencari (kesempatan untuk) berbuat kerusakan di muka bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan (QS Al-Qashash:77)--- (Gantira)