Saturday 9 October 2010

Hatiku Telah Terpikat

Setelah kutemukan permata yang sangat indah...

Permata yang nilainya tak terhingga harganya...

Harga di atas total seluruh rumah megah, perhiasan, kendaraan mewah dan mata uang yang ada dibumi ini...

Seluruh jiwaku terpikat kepadanya...

Besi, perak, emas dan lembaran uang nampak tak bernilai harganya dibandingkan apa yang kutemukan...

Bujukan, rayuan, paksaan, ancaman bagaikan seekor semut yang berusaha mengalihkan perhatianku...

Saat sebongkas emas memaksa memasuki hatiku, dengan rasa tersiksa aku menerimanya...

Karena kutahu ada yang lebih
indah...

(Gantira, 9 Oktober 2010, Jakarta)

Nb.
Permata yang kumaksudkan adalah ilmu agama yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist. Sedangkan emas itu bagaikan ilmu lain, yang dengan terpaksa harus tetap mempelajarinya. Padahal dengan mempelajari ilmu lainnya otomatis waktu untuk mempelajari dua sumber itu terkurangi. Itu makna dari puisi di atas. Hanya pengalaman pribadi...