Tuesday 16 September 2008

”Kemuliaan Seseorang”


Pada umumnya setiap orang mengharapkan kemuliaan buat dirinya. Untuk mendapatkannya ada yang melakukan dengan cara berusaha minta dihormati namun ada pula yang berusaha untuk memberikan penghormatan kepada orang lain.

A. Minta dihormati
Banyak orang yang berusaha mendapatkan kemuliaan dengan cara minta dihormati. Ada yang mendapatkannya dengan cara menindas bawahannya, ada yang melakukannya dengan cara mengagungkan dirinya dan menjelekan rekan-rekannya serta banyak lagi usaha lainnya yang bertujuan agar dirinya nampak lebih terhormat dipandang orang sekitarnya.

Tindakan di atas mendapatkan hasilnya, yaitu dia dihormati pada saat ada depan matanya. Namun dibelakangnya, orang-orang lebih cenderung mencibirkan serta menghinanya. Sehingga orang tersebut nampak mulia di pelupuk matanya namun hina di pelupuk mata orang lain.

Sebagaimana salah satu sabda nabi SAW “Barang siapa yang tidak menyayangi orang lain, ia tidak akan disayangi” (HR. Bukhori)

B. Berusaha MenghormatiAdapula orang yang mendapatkan kemuliaan dengan cara berusaha menghormati orang lain. Dia berusaha membantu serta mendorong kemajuan orang sekitarnya. Pada bawahannya dia memberikan kesempatan untuk lebih meningkatkan karirnya. Dengan sejawat dia berusaha untuk mendorong agar dapat sama-sama maju untuk kepentingan yang lebih besar.

Hasil dari tindakan di atas, dia mendapatkan penghormatan dari orang lain tanpa dia sadari. Orang-orang sekitarnya sering membicarakan kebaikannya. Di depan matanya semua orang terhormat, namun di mata orang lain dialah yang lebih terhormat.

“Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan” (QS. Al-An’aam 6: 132)

“Kasihanilah mereka yang ada di bumi niscaya yang di langit akan mengasihani kamu” (HR. Tirmizi)

C. Kesimpulan
Melihat dua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa kemuliaan seseorang didapat bukan dengan cara bagaimana agar orang lain memperlakukan kita tapi didapat bagaimana cara kita meperlakukan orang lain. Setiap orang akan diminta pertanggung jawaban terhadap apa yang telah dilakukannya bukan yang orang lain lakukan.

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula, (QS Az-Zalzalah 99:7-8)

“Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS Al-Baqarah 2:112).

(Gantira, 16 September 2008, Jakarta)