Friday 11 September 2015

"Bukan Penderitaan yang Berarti"

Sebuah masalah dan penderitaan yang dihadapi, selama arah yang kita tempuh sesuai dengan cita-cita kita, maka itu bukanlah penderitaan yang berarti.

Karena setiap tujuan selalu ada konsekuensinya. Setelah tujuan tercapai, maka semua proses yang telah dijalani pada akhirnya akan terasa indah untuk dikenang.

Sebuah penderitaan yang benar-benar menderita itu adalah masalah dan penderitaan yang terjadi tidak searah dengan tujuan akhir kita.

Karena bila kita berujung pada penderitaan yang bukan kita tuju, maka semua proses yang telah terjalani akan terkenang menyiksa walaupun proses itu menyenangkan apalagi bila menyengsarakan.

Jadi tentukanlah tujuan akhir kita, lalu istiqomahlah untuk terus menggapainya. Anggap semua masalah yang dihadapi sebagai harga pengorbanan untuk tercapainya apa yang kita harapkan.

Sungguh orang yang paling sengsara adalah orang yang ujungnya mendapatkan siksaan abadi dari-Nya, walaupun saat di dunia berlimpahkan  kesenangan apalagi bila diliputi kesengsaraan.

Sungguh orang yang paling bahagia adalah orang yang ujungnya mendapatkan kebahagiaan abadi dari-Nya, walaupun saat di dunia penuh penderitaan apalagi berlimpahan kebahagiaan.

(Gantira, 12 September 2015, Bogor)