Sunday 19 June 2011

Aku Benci Padamu

Wahai Iblis dan bala tentaranya, aku sangat benci padamu...

Dirimu selalu menipuku...

Sesuatu yang buruk, dirimu tampakkan padaku seakan-akan baik...

Sesuatu yang baik, dirimu tampakkan padaku seakan-akan buruk...

Setelah aku melakukannya, dirimu tertawa meninggalkan diriku dalam kesedihan...

Wahai hawa nafsu, aku juga benci padamu...

Dirimu dengan mudah sekali diiming-iming keindahan yang menjerumuskan...

Dirimu dengan entengnya bekerjasama dengan makhluk terkutuk iblis dan tentaranya menjerumuskanku...

Saat semuanya sudah terlanjur dilakukan, dirimu hanya diam membisu melihat diriku menyesali atas perbuatanmu...

Saat waktu berlalu, kamu dengan entengnya mengulangi kembali kesalahanmu tanpa rasa malu...

Sungguh merugi berteman dengan Iblis, bala tentaranya dan hawa nafsu yang menjerumuskan pada kesengsaraan...

Wahai musuh-musuh kebenaran, jauhilah diriku dari bujuk rayumu...

Aku benar-benar benci pada kalian semua...

(Gantira, 19 Juni 2011, Jakarta)

Aku Iri Padamu

Wahai kumpulan jangkrik yang berada disemak-semak, aku iri pada kalian...

Tiap malam dirimu terus bersuara dengan bebasnya tanpa khawatir dirimu akan dihisab...

Saat situasi sangat menyesakkan dirimu, dirimu dengan mudahnya dapat mati membunuh dirimu tanpa takut diazab...

Wahai burung-burung yang beterbangan di angkasa, akupun iri pada dirimu...

Tiap pagi dirimu dengan bebasnya beterbangan diangkasa dan memakan makanan siapa saja yang dirimu temukan tanpa takut dihisab...

Saat penderitaan menyesakkan dadamu, dirimu dengan entengnya menjatuhkan diri ke bumi tanpa takut di siksa...

Wahai binatang-binatang, aku iri pada kalian semua...

Walaupun dirimu tidak akan masuk surga namun dirimu tidak khawatir akan masuk neraka...

Ya Rabb, ampunilah atas segala dosaku...
Lindungilah diriku dari neraka-Mu...
Izinkanlah diriku memasuki surga-Mu...
Ya Rabb,Kabulkanlah permohonanku ini...
Aamiin...aamiin..aamiin...

(Gantira, 19 Juni 2011, Jakarta)

Saturday 18 June 2011

Wahai Ruh dan Jasad

Wahai Ruh..
Walau dirimu tidak memiliki mata, telinga, fikiran, mulut, tangan dan kaki
Namun dirimu bisa menggerakkan jasad yang memiliki semua itu

Wahai Jasad...
Walaupun dirimu bagaikan kayu yang tidak bisa bergerak sedikitpun
Namun seluruh tubuhmu bisa memenuhi apa yang diinginkan oleh ruh

Wahai Ruh dan Jasad...
Jika dirimu bekerja sama dalam mentaati aturan-Nya maka kalian akan mendapatkan kebahagiaan abadi nanti
Namun jika dirimu bekerja sama dlm melanggar aturan-Nya maka siap2 mendptkan azab-Nya yang sangat keras

Tuesday 14 June 2011

Perbincangan Dalam Kebisuan


Hampir 1 jam kami menunggu ambulan yang akan menjemput kita

Karena kulihat dirimu terdiam maka aku pun ikut terdiam

Aku terus memperhatikan dirimu yg terbujur kaku tanpa sedikitpun mau menyapaku

Karena melihat situasi yg bisu maka aku pun mulai menyapamu dalam hatiku

"Teman, kutahu apa yang dirimu alami saat ini. Namun kutahu juga lidahmu tidak bisa mengungkapkan apa yang ingin dirimu katakan"

"Teman, kutahu gejolak jiwamu yang ingin melakukan banyak hal di dunia ini. Namun kutahu juga tubuhmu sudah sangat sulit digerakkan.”

"Teman, kutahu dirimu ingin sekali berbincang-bincang dengan diriku tentang keadaanmu. Namun aku tidak bisa mendengarkan teriakanmu."

"Teman, maafkan aku atas keterbatasanku yang tidak bisa melihat dan merasakan yang dirimu alami. Namun aku tahu dengan keyakinan penuh apa yang dirimu alami walaupun kita berbincang dalam kebisuan."

"Teman, yang bisa kulakukan hanya sesekali berdiri dan sesekali duduk menemanimu dalam kebisuan."

"Teman, yang bisa kulakukan hanyalah berdoa untukmu dan juga untukku semoga amal kebaikan dirimu, diriku diterima-Nya. Serta kekhilafanmu dan perbuatan dosaku diampuni-Nya."

"Teman, yang bisa kulakukan untukmu hanyalah membaca Surat Al-fatihah secara berulang-ulang dengan harapan besar bermanfaat untukmu dan juga untukku kelak"

"Teman, yang bisa kulakukan hanyalah terdiam mendengarkan nasihatmu dalam kebisuanmu"


"Teman, walaupun dirimu terbaring dan diriku berdiri, namun yang pasti suatu saat aku akan mengalaminya juga."

"Selamat tinggal teman. Suatu saat nanti, entah esok hari, entah lusa, entah minggu nanti,
entah tahun nanti, entah kapan aku tidak tahu, yang pasti aku akan mengikuti langkahmu tanpa bisa kutolak"

"Teman semoga arwahmu diterima disisi-Nya."

"Aamiin..Aamiin..Aamiin."
...
(Gantira, 14 Juni 2011, Rumah Sakit Pasar Rebo Jakarta)

Wednesday 8 June 2011

Kalau Aku Tahu

Kalau aku tahu akan masuk surga, aku ingin mati saat ini juga...

Kalau aku tahu akan masuk neraka, aku tidak ingin mati selamanya sampai aku tahu bahwa aku akan masuk surga...

Kalau aku tahu ada satu amalku yang diterima, aku ingin terus berlama-lamallama ukan amalan itu saja...

Kalau aku tahu amalku tidak diterima, aku akan terus mencoba amalan lain yang kira- kira akan diterima...

Namun, karena aku tidak tahu apakah aku akan masuk surga atau masuk neraka maka aku tidak berharap mati dan tidak berandai-andai hidup selamanya...

Namun, karena aku tidak tahu apakah amalku diterima atau tidak maka aku terus mengulang-ulang  dan berganti-ganti amalan...

Karena aku tidak tahu apa-apa, maka aku akan selalu memohon ampunan-Nya...

Karena aku tidak tahu apa-apa, maka aku akan terus memohon pertolongan-Nya...

Karena aku tidak tahu apa-apa, maka aku akan terus memohon perlindungan-Nya...

Ya Rabb, ampunilah atas segala dosaku...

Aamiin..aamiin..aamiin..

(Gantira,  8 Juni 2011, Jakarta)