Friday 1 April 2011

Sebutir Debu Yang Berharap Patuh Kepada-Nya


Jiwaku bagaikan seekor semut yg berkoar-koar akan kehebatan visi besarku,
Tiba-tiba seekor ikan menyambar tubuhku.

Jiwaku berontak lalu jiwaku berusaha memasuki raga ikan dan kembali berkoar-koar sebagai ikan yang bervisi kuat,
Tiba-tiba seekor kucing melahapku.

Jiwaku menjerit lalu jiwaku menyusup menjadi raga kucing dan kembali berkoar-koat sebagai kucing pemberani,
Tiba-tiba  seekor anjing mencabik-cabik tubuhku.

Jiwaku menangis lalu jiwaku meresap menjadi seekor anjing dan kembali berkoar-kiar sebagai anjing penyerang,
Tiba-tiba seekor singa merobek-robek  kulitku.

Jiwaku meringis lalu jiwaku  berubah menjadi seekor singa dan kembali berkoar- koar sebagai raja hutan,
Tiba-tiba seekor gajah menginjak-injak tubuhku.

Jiwa kesakitan lalu jiwaku berpindah menjadi seekor gajah dan kembali berkoar-koat sebagai makhluk yang paling besar,
Tiba-tiba seekor semut memasuki telingaku.

Tubuh besarku terkapar kembali oleh tubuh awal kecilku

Jiwaku tersadar ternyata setiap mengandalkan kekuatan sendiri maka musuhku semakin besar.

Lalu akupun menjadi sebutir debu yang menaiki seutas rambut, dan kubiarkan angin membawaku kemana yang dia suka.

Lalu angin itu membawaku ke atas ikan hiu, namun hiu itu tidak bisa melahapku, dia membawa kemanapun yg dia suka dan akupun menyukainya. Namun saat dia membawa ke tempat yang tidak kusuka maka angin menghembuskan rambut yg kutumpangi ke tubuh kucing.

Dan kucing pun membawaku ketempat yang dia suka tanpa bisa melahapku. Saat dirinya tidak sesuai dengan kesukaanku maka angin membawaku ke kepala seekor anjing, kemudian ke seekor singa, kemudian ke seekor gajah dan keberbagai tempat yang aku sukai tanpa tergantung dan takut pada yang kuhinggapi.

Ya Rabb, sungguh aku mahkluk yg lemah...

Tanpa pertolongan-Mu aku bagai batu cadas yang berusaha menjadi kuat namun akhirnya tetap diinjak-injak oleh siapapun..

Namun dengan kekuasaan-Mu aku bagai sebuah debu yang bisa kemana saja yang Engkau kehendaki..

Aku lebih memilih jadi debu daripada batu cadas yang nampak hebat padahal terinjak-injak..

Ampunilah atas segala dosaku, amin.amin.amin

(Gantira, 1 April 2011, Jakarta)