Monday 26 October 2015

"Mendapatkan Kembali Kejayaan Umat Islam"

"Mendapatkan Kembali Kejayaan Umat Islam"

Salah satu sebab ketertinggalan umat Islam saat ini dibandingkan dengan Eropa karena sudah gagal paham dalam  menyikapi ilmu.

Umat islam pada generasi saat ini, terlalu membebek secara totalitas terhadap apa yang dilakukan oleh orang Eropa, yang akhirnya malah jauh tertinggal dari yang dicontohnya.

Berbeda dengan umat islam generasi awal, yang dimulai dari  orang arab dusun yang tak dikenal secara politik, namun tiba2 bisa menghancurkan dua kekuasaan besar saat itu, yaitu Persia dan Romawi. Sehingga akhirnya peradaban orang romawi  menjadi jauh tertinggal dari peradaban umat islam generasi saat itu.

Namun generasi saat ini malah jauh tertinggal dari Eropa.

Kegelapan umat Islam diawali dari tidak mau taatnya mayoritas umat Islam pada aturan agama, mereka berusaha untuk berimprovisasi terhadap agama sebagaimana mereka berimprovisasi terhadap perkara dunia.

Kegelapan selanjutnya adalah untuk teknologi duniawi mereka mengagung2kan barat dan terus mengekor tanpa mau berimprovisasi atau membebaskan diri dari ketergantungan kepada mereka. Sedangkan terhadap ajaran Islam yang sudah baku malah berimprovisasi dan ingin berlepas diri dari al-quran dan hadist dan berusaha menyelisihinya.

Padahal di dalam islam yang terkait ibadah harus berprinsip "sami na wa atho na" (kami dengar dan kami taat) terhadap semua hukum yang sudah jelas ada aturannya dalam al-qur'an dan hadist. Tapi terkait hal duniawi, maka kita diberikan kebebasan berimprovisasi sebebas bebasnya selama tidak melanggar aturan tersebut.

Jadi bila kita ingin kembali terdepan dalam peradaban maka satu-satunya cara adalah kembali kepada Islam secara kaffah, yaitu totalitas taat dan patuh pada semua aturan Islam yang sudah baku (al-quran dan hadis), dan lakukanlah sebebas-bebasnya (berimprovisasi dengan maksimal) terhadap perkara duniawi atau teknologi selama tidak melanggar aturan Islam yang sudah baku  (al-quran dan hadist).

Untuk mendapatkan kembali kejayaan umat islam  itu dalam dunia nyata, maka mulailah dari diri kita dan lakukan dengan sabar karena hal itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dan mudah2an kejayaan itu kembali terwujud pada generasi anak2 dan cucu2 kita, yang inisiatifnya dimulai dari generasi kita.

( Gantira, 26 Oktober 2015, Bogor)