Saturday 8 October 2016

"Hukum Aksi dan Reaksi Dalam Islam"

Hukum aksi dan reaksi dikenal juga sebagai hukum Newton 3, dimana uraian lengkap dari hukum ini adalah “Jika benda pertama mengerjakan gaya terhadap benda kedua, maka benda kedua akan mengerjakan gaya terhadap benda pertama yang besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan”.

Kalau kita amati dengan seksama, ternyata Hukum Newton 3 ini hanya berlaku pada benda mati, dan tidak  berlaku pada benda hidup.

Sebagai contoh tidak selamanya bila kita berbuat baik pada seseorang, maka orang itu pasti berbuat baik pada kita. Karena ternyata setiap orang memiliki karakter dan akhlak yang berbeda2. Sehingga wajar saja ada pribahasa yang menyebutkan bahwa "air susu dibalas  dengan air tuba", yaitu suatu tindakan kebaikan dibalas dengan tindakan kejahatan.

Fenomena di atas berlawanan dengan hukum Newton tiga dimana bila kita berbuat baik pada orang lain mestinya orang tersebut berbuat baik pula pada kita.

Namun berbeda dengan hukum aksi dan reaksi dalam Islam, pasti hukum ini berlaku pada semua makhluk hidup yang ada di dunia ini, baik aksi dan reaksi yang positip maupun aksi dan reaksi yang negatif.

Beberapa contoh untuk hukum aksi reaksi positif yang berlaku dalam Islam, diantaranya adalah

1. Barangsiapa yang mencintai penduduk bumi maka penduduk langit akan mencintainya

Rasulullah bersabda: “Orang-orang penyayang, pasti disayangi Allah. Maka sayangilah setiap penduduk bumi, niscaya engkau akan di sayangi oleh penghuni langit -yakni para malaikat-. (HR Abu Daud, Lihat Shahihul jami’ 3522).


Dari hadist di atas dinyatakan  dengan jelas akan hukum aksi dan reaksi ini, yaitu jika seseorang menyayangi penduduk bumi semata2 karena Allah maka penduduk langit akan menyayanginya. Sehingga wajar saja hidupnya penuh berkah, dimana saat dia menolong seseorang, dia tidak mengharapkan balasan dari orang yang ditolong karena keyakinannya menyatakan bahwa Allah Maha Melihat dan pasti akan dibalas-Nya melalui jalur mana saja sesuai dengan kehendak-Nya.

2. Bertobat dan istigfar akan mendatangkan rizqi serta memberikan jalan keluar dari permasalahan yang ada

Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka,”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).

Dalam hadist ini dijelaskan bahwa hukum reaksi dari aksi memperbanyak istighfar adalah  dapat membuat hati kita lapang karena setiap ada kesulitan diberikan pula jalan keluarnya serta reaksi lainnya adalah akan mendapatkan rizqi dari tempat yang tak disangka2. Serta banyak lagi dalil dalil lainnya yang menerangkan tentang reaksi yang akan ditimbulkan akibat aksi memperbanyak istighfar ini.

3. Bershadaqah akan menambah harta yang ada

"Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan kecuali ia bertambah...bertambah...bertambah...” (HR. Al Tirmidzi)

Dari hadist ini dijelaskan bahwa reaksi dari aksi memperbanyak shadaqah bukanlah semakin mengurangi harta, tapi malah akan menambah harta yang ada. Jadi kunci utama agar harta terus bertambah itu bukan dengan cara aksi mencuri, atau mengambil hak orang lain, tapi justru dengan aksi memberikan hak kita pada orang lain. Inilah hukum aksi reaksi yang berlaku dalam shadaqah.

Dan banyak lagi hukum aksi reaksi yang bernilai positif.

Sedangkan beberapa contoh aksi dan reaksi yang bersifat negatif, kita bisa mengutif dari salah satu hadist berikut ini:

Dari Abdullah bin Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menghadapkan wajah ke kami dan bersabda: "Wahai golongan Muhajirin, lima perkara apabila kalian mendapat cobaan dengannya, dan aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak mengalaminya; (1) Tidaklah kekejian menyebar di suatu kaum, kemudian mereka melakukannya dengan terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah mereka penyakit Tha’un dan kelaparan yang belum pernah terjadi terhadap para pendahulu mereka. (2) Tidaklah mereka mengurangi timbangan dan takaran kecuali mereka akan disiksa dengan kemarau berkepanjangan dan penguasa yang zhalim. (3) Tidaklah mereka enggan membayar zakat harta-harta mereka kecuali langit akan berhenti meneteskan air untuk mereka, kalau bukan karena hewan-hewan ternak niscaya mereka tidak akan beri hujan. (4) Tidaklah mereka melanggar janji Allah dan Rasul-Nya kecuali Allah akan kuasakan atas mereka musuh dari luar mereka dan menguasainya. Dan (5) tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan tidak menganggap lebih baik apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan menjadikan rasa takut di antara mereka." (HR Ibnu Majah 4009)

Dari hadist di atas menjelaskan bahwa akan ada reaksi dari aksi negatif yang dilakukannya, beberapa diantaranya adalah:

1. Bila ada aksi berupa kekejian yang menyebar di suatu kaum, kemudian mereka melakukannya dengan terang-terangan, maka akan ada reaksi dengan  tersebar di tengah mereka penyakit Tha’un dan kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

2. Bila ada aksi perbuatan para pedagang yang mengurangi timbangan dan takaran maka akan ada reaksi datangnya kemarau berkepanjangan dan penguasa yang zhalim.

3. Bila ada aksi  masyarakat yang  enggan membayar zakat harta-harta mereka maka akan ada reaksi langit akan berhenti meneteskan air hujan, kalau bukan karena hewan-hewan ternak niscaya hujan  akan berhenti sama sekali.

4. Bila ada aksi masyarakat yang melanggar perintah  Allah dan Rasul-Nya maka akan ada reaksi Allah akan menguasakan  atas mereka musuh dari luar mereka dan menguasainya.

5. Bila ada aksi pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan tidak menganggap lebih baik apa yang diturunkan Allah, maka akan ada reaksi bahwa Allah akan menjadikan rasa takut di antara mereka."

Dan banyak lagi dalil2 lainnya yang menerangkan tentang aksi dan reaksi negatif yang berlaku dalam kehidupan ini.

Jadi hukum aksi dan reaksi dalam islam berbeda dengan hukum aksi dan reaksi yang diungkapkan oleh Newton. Karena hukum Newton reaksinya hanya datang  pada objek yang diperlakukan. Sedangkan dalam hukum aturan Islam reaksinya bisa datang dari mana saja, tidak mesti dari objek yang kita perlakukan.

 Semoga kita senantiasa melakukan aksi yang positif agar kita senantiasa mendapatkan reaksi yang positif juga, aamiin..3x yra.

(Gantira, 9 Oktober 2016, Bogor)