Tuesday 15 March 2016

"Perlombaan yang Adil dan Menguntungkan"

Perlombaan yang adil dan menguntungkan itu bukanlah perlombaan dalam mendapatkan kekayaan harta sebanyak2nya.

Karena berlomba dalam meraih harta sebanyak2nya tidak memiliki indikator dan aturan yang jelas.

Dimana ada orang yang sama2 rajin dan sama2 pekerja keras tapi menghasilkan kekayaan yang berbeda.

Bahkan pada beberapa kasus ada orang yang aktifitasnya hanya tidur dan makan tapi memiliki kekayaan yang jauh berlimpah daripada orang yang siang malam membanting tulang untuk sesuap nasi.

Perbedaan dua kondisi ini, bisa saja disebabkan oleh takdir yang berbeda2 pada setiap orang. Dimana ada orang yang ditakdirkan terlahir dari keluarga yang sangat kaya raya sehingga sampai tujuh turunan pun tidak akan habis2, sedangkan di sisi lain ada juga orang yang ditakdirkan terlahir dari keluarga yang sangat miskin sehingga sampai tujuh turunan pun tetap mendapatkan warisan hutang orang tuanya.

Begitu juga ada orang yang terlahir dengan memiliki badan yang sehat, otak yang cerdas serta dari keluarga yang mampu sehingga dia bisa mengoptimalkan potensinya hingga dia bisa menjadi lebih kaya dari orang tuanya. Sebaliknya ada juga orang yang terlahir memiliki  badan yang sakit2an, otak yang sulit menerima pelajaran dan dari keluarga yang tidak mampu sehingga sulit mengembangkan ekonominya agar lebih maju dari kondisi orang tuanya.

Dalam cara mendapatkan kekayaan itu pun, banyak cara berbeda yang ditempuh oleh orang2, yaitu ada yang berprinsip asal berlimpah harta walaupun harus dengan cara ilegal dan menindas orang lain, namun ada juga orang yang mendapatkannya dengan prinsip berusaha yang legal dan tidak melanggar aturan agama.

Disamping itu, ada juga orang yang dengan mudahnya menemukan peluang serta tiap transaksi sering mendapatkan keuntungan yang besar, namun ada juga orang yang sangat sulit menemukan peluang dan saat ada peluang pun setelah transaksi malah membawa kerugian yang besar.

Jadi secara de fakta, rasanya tidak adil dan tidak menguntungkan kalau perlombaan manusia selama di dunia ini berdasarkan hasil kekayaan harta yang dimilikinya.

Lalu perlombaan apa yang adil dan menguntungkan yang bisa diikuti oleh semua orang tanpa kecuali selama hidup di dunia ini?

Sesungguhnya perlombaan yang dimungkinkan bisa diikuti oleh semua orang adalah perlombaan mengumpulkan amal kebajikan buat harta kekayaan di hari keabadian nanti.

Pengumpulan amal ini bisa diikuti oleh orang kaya maupun orang miskin, orang yang sehat maupun yang sakit, seorang pejabat ataupun rakyat biasa bahkan bisa diikuti oleh orang yang berumur panjang ataupun pendek.

Bagi orang kaya, dia bisa beramal dengan harta dan rasa syukurnya, sebaliknya bagi orang miskin dia bisa beramal dengan tenaga dan sikap sabarnya.  Namun resiko bagi orang kaya adalah sombong dan kufur nikmat dengan semakin mudahnya dia melakukan banyak maksiat, sedangkan bagi orang miskin resikonya adalah mudahnya putus asa dan menyalahkan takdir.

Bagi orang yang sehat bisa beramal dengan memperbanyak amal ibadah fisik, sedangkan bagi orang yang sakit bisa beramal dengan memperbanyak zikir lisannya. Namun resiko bagi orang sehat adalah semakin mudah dia melakukan kemaksiatan fisik  seperti bersenang2 di tempat hiburan malam yang menyediakan beragam kemaksiatan, sedangkan bagi orang sakit resikonya adalah semakin mudahnya dia melakukan kemaksiatan lisan dengan banyak mencela dan mengeluh dengan sumpah serapahnya yang tidak pada tempatnya.

Bagi seorang pejabat bisa beramal dengan memperbanyak perintahnya pada bawahan untuk melakukan amal kebajikan selain yang dilakukan oleh dirinya, sedangkan bagi rakyat biasa bisa beramal dengar taat pada pemimpin yang mengajak pada kebaikan serta mengajak pada sesamanya.  Namun resiko bagi seorang pemimpin adalah dia bisa juga mengajak kejelekan pada bawahannya, sedangkan rakyat biasa dengan mudahnya mengikuti ajakan kemaksiatan pimpinannya.

Bagi orang yang berumur panjang bisa mengumpulkan amal kebaikan sebanyak2nya sesuai dengan waktu panjang yang dimilikinya, sedangkan bagi orang yang berumur pendek bisa mengurangi kemungkinan dosa yang dilakukannya dikarenakan terbatasnya waktu yang dimilikinya. Sedangkan resiko bagi orang yang berumur panjang adalah semakin besarnya peluang untuk memperbanyak perbuatan dosa, sebagaimana resiko yang dimiliki oleh orang yang berumur pendek yaitu semakin kecilnya peluang untuk memperbanyak amal kebaikan yang bisa dilakukannya.

Dalam salah satu hadist  dinyatakan bahwa ada 7 orang yang mendapatkan naungan-Nya,

Telah Diriwayatkan,
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Tujuh orang yang akan dinaungi Allah pada hari yang tiada naungan selain naungan-Nya: Seorang
pemimpin yang adil, Seorang pemuda yang menghabiskan masa mudanya dengan beribadah kepada Allah, Seorang yang hatinya selalu terkait dengan masjid, Dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah, Lelaki yang diajak
seorang wanita yang cantik dan terpandang untuk berzina lantas ia berkata: "Sesungguhnya aku takut kepada Allah", Seorang yang menyembunyikan sedekahnya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya, Seorang yang berzikir kepada Allah seorang diri hingga menetes air matanya."
( Hadis riwayat bukhari, abu dawud dan ibnu majah )

Dari hadist di atas, disebutkan bahwa peluang untuk mendapatkan naungan-Nya itu bisa menjadi salah seorang dari 7 golongan, yaitu:
1. Pemimpin yang adil; atau
2. Pemuda yang menghabiskan masa mudanya beribadah kepada Allah; atau
3. Seorang yan hatinya selalu terkait dengan masjid; atau
4. Dua orang yang saling mencintai kerana Allah, berkumpul kerana Allah dan berpisah kerana Allah; atau
5. Lelaki yang menjauihi zina ketika diajak melakukannya kerana takut kepada Allah; atau
6. Orang yang menyembunyikan sedekahnya; atau
7. orang yang menangis berzikir kepada Allah.

Semua pilihan di atas tergantung dari kemampuan yang kita miliki.

"Berlomba-lombalah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." (Qs.Al-Hadiid: 21)

"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."( Q.S Al-Baqarah : 148 )

Semoga kita termasuk orang yang senantiasa berlomba dalam kebaikan; yaitu bila kaya  termasuk orang yang bersyukur atau bila miskin yang bersabar; bila sehat yang senantiasa memperbanyak amal ibadah fisik atau bila sakit yang senantiasa memperbanyak ibadah lisan; bila seorang pejabat yang banyak mengajak kebaikan pada rakyatnya atau bila rakyat biasa yang memiliki pendirian kebenaran; bila orang yang berumur panjang sekaligus  banyak amal atau bila umur pendek yang sangat sedikit berbuat dosa.

Dan semoga kita juga termasuk salah satu dari 7 golongan orang  yang mendapat naungan-Nya di padang masyar nanti.

Aamiin..aamiin..aamiin.. ya rabbal ‘alamin

(Gantira,  15 Maret 2016, Bogor)