Wednesday 26 October 2016

"Prinsip Hidup yang Kekal"



 Prinsip Hidup itu harus diambil dari sesuatu yang kekal, bukan sesuatu yang temporal atau sementara.

Semua perkara dunia atau yang dihasilkan oleh dunia adalah sementara. Sehingga kita pun jangan menjadikan perkara dunia sebagai prinsip hidup yang kekal, tapi jadikanlah perkara dunia itu sebagai prinsip hidup yang sementara juga. Dimana prinsip ini bisa berubah sesuai situasi, kondisi dan masa yang sedang dihadapi.

Bila seseorang salah menempatkan prinsip hidup, maka dia akan tergilas jaman. Sebagai contoh Nokia, awalnya dia sebagai salah satu perusahaan hp yang pernah menjadi perusahaan terbesar dan terkuat. Namun karena hp adalah perkara dunia, maka jangan menjadikan prinsip perusahaan sebagai prinsip yang abadi. Tapi jadikanlah hanya prinsip sementara yang bisa berubah sesuai dengan perkembangan jaman.

Bisa saja Nokia terlalu  memegang erat prinsip perusahaan yang ingin menjadi terdepan dan tidak mau mengekor pada perusahaan lain yang baru muncul. Sehingga pada saat ada kemajuan teknologi dari perusahaan yang baru lahir, Nokia tidak mau meniru dan ikut perkembangan yang ada. Sehingga akhirnya, perusahaannya tergerus oleh perkembangan zaman yang jauh lebih cepat dari perkembangan perusahaannya.

Bila saja Perusahaan Nokia mau merubah prinsip perusahaannya, dengan cara menyadari bahwa dia mulai jauh tertinggal oleh perusahaan yang baru lahir. Lalu memulai kembali dengan menjadi pengekor perusahaan baru dengan membuat Hp berbasis Android, kemungkinan besar Nokia akan tetap eksis. Karena sebagian besar konsumen sudah banyak yang tahu akan kualitas Hp Nokia. Namun sayangnya Nokia tidak mau merubah dirinya, sehingga akhirnya dia ditinggalkan konsumen yang seleranya sudah berubah.

Jadi kalau prinsip  itu hanya sekitar dunia atau hasil pemikiran seorang makhluk yang fana, maka bersikaplah fleksibel. Jangan terlalu kaku, lihat situasi dan sesuaikan dengan perkembangan yang ada. Ikutilah pribahasa "Dimana bumi dipijak, di situ langit di junjung".

Berbeda kalau prinsip itu berasal dari Yang Maha Kekal dan berlaku sampai kiamat tiba, maka kita harus pegang erat2 prinsip ini kapanpun dan dimana pun kita berada. Bila situasi berubah maka harus melihat rujukan dari sumber yang kekal juga. Sesungguhnya Al-qur'an dan hadist adalah sesuatu yang kekal, sehingga kita harus memegang erat dua prinsip kehidupan ini. Dan jadikan dua prinsip ini sebagai Prinsip Hidup yang kekal agar kita tidak tersesat selama2nya.

Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda, “Aku telah meninggalkan pada kamu sekalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat selama kamu berpegang teguh kepada keduaya, yaitu : Kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya “. [HR. Malik]

(Gantira, 27 Oktober 2016)

"Dalil2 Hukum Aksi dan Reaksi Dalam Islam (Bag. 3)"

Pada tulisan sebelumnya,
http://sudutpandang2.blogspot.co.id/2016/10/hukum-aksi-dan-reaksi-dalam-islam.html?m=1
Menjelaskan terkait teori hukum Aksi dan Reaksi

Pada tulisan "Dalil2 Hukum Aksi dan Reaksi Dalam Islam (Bag. 1)" ( http://sudutpandang2.blogspot.co.id/2016/10/dalil2-hukum-aksi-dan-reaksi-dalam.html?m=1)  telah disebutkan dalil-dalil terhadap reaksi apa saja yang akan terjadi bila melakukan aksi
(A) Istigfar atau bertobat;
(B) bershalawat; dan
(C) bershadaqah.

"Dalil2 Hukum Aksi dan Reaksi Dalam Islam (Bag. 2)" (http://sudutpandang2.blogspot.co.id/2016/10/dalil2-hukum-aksi-dan-reaksi-dalam_25.html?m=1) menerangkan dalil-dalil terkait reaksi yang akan timbul jika melakukan  aksi:
(D) Shalat tahajud
(E) Shalat Dhuha
(F) Membaca al-quran

Pada tulisan kali ini akan menjelaskam dalil2 yang terkait aksi apa saja yang akan mendapatkan reaksi ditemani oleh para malaikat dan senantiasa mendapatkan doa pengampunan darinya. Beberapa aksi tersebut diantaranya adalah:

(G) Tidur dalam keadaan suci

"Barangsiapa yg tidur dlm keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dlm pakaiannya. Dia tdk akan bangun hingga malaikat berdoa; Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dlm keadaan suci."
(HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

H. Duduk menunggu waktu shalat

. "Tidaklah salah seorang di antara kalian yg duduk menunggu sholat, selama ia berada dlm keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya; Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia."
(HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim: 469)

(I). Berada  di shaf barisan depan dalam sholat berjamaah

 "Sesungguhnya Allah & para malaikat-Nya bershalawat kpd (orang2) yg berada pd shaf2 terdepan."
(HR. Imam Abu Dawud & Ibnu Khuzaimah dari Barra' bin 'Azib)

(J). menyambung shaf sholat berjamaah (tdk mmbiarkan kosong di dlm shaf)

"Sesungguhnya Allah & para malaikat selalu bershalawat kpd orang2 yg menyambung shaf-shaf." (HR. Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, & Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)

(K).mengucapkan "aamiin" pada saat jadi makmun

"Jika seorang Imam membaca; ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh-dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian "aamiin", karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dg ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yg masa lalu."
(HR. Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 782)

(L) Duduk di tempat sholat setelah melakukan sholat.

"Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) pd salah satu diantara kalian selama ia ada di dlm tempat sholat di mana ia melakukan sholat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata; Ya Allah ampunilah & sayangilah ia."
(HR. Imam Ahmad)

Bersambung... Pada judul berikutnya " Dalil2 Hukum Aksi dan Reaksi Dalam Islam (Bag. 4)"

(Gantira, 26 Oktober 2016, Bogor)