Saturday 3 October 2015

Yang Perlu Kita Perjuangkan

"Yang Perlu Kita Perjuangkan"

Yang perlu kita perjuangkan dengan sungguh2 itu bukanlah hanya hasil dunia semata, tapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana caranya  agar dari waktu ke waktu  Allah semakin  ridho pada setiap perbuatan kita.

Kita beribadah sungguh-sungguh bukanlah semata-mata agar hati menjadi tenang, wajah nampak suci dan dikagumi banyak orang. Tapi yang jauh lebih penting dari itu adalah bagaimana agar Allah lebih ridha pada kita sehingga kita melakukannya dengan ikhlas dan sesuai tuntutan Rasulullah.

Kalau beribadah hanya sekedar harapan agar hati menjadi tenang, wajah nampak suci dan dikagumi banyak orang maka orang yang beragama lain pun bisa melakukannya bahkan orang yang tidak beragama dan bertindak sesuai hati nuraninya bisa juga mendapatkan semua itu.

Kita mencari rizqi dengan sungguh2 itu bukanlah hanya sekedar agar bisa hidup bahagia, tidak menjadi beban orang lain,  bisa berbagi,  serta melakukan amal ibadah lain yang memerlukan harta yang banyak. Tapi yang jauh lebih prinsipil dari itu adalah agar Allah lebih ridha pada kita sehingga kita mencarinya dari sumber yang halal, dengan cara yang halal pula serta membelanjakannya sesuai syariat-Nya.

Kalau kita mencari rizqi hanya sekedar untuk bisa hidup bahagia, tidak menjadi beban orang lain,  bisa berbagi,  serta melakukan amal ibadah lain yang memerlukan harta yang banyak, maka hanya dengan duduk santai pun semua itu bisa di dapat karena kenyataannya banyak orang yang terlahir dari keluarga kaya,  bahkan mencari harta dengan cara dan sumber yang haram pun bisa mendapatkan itu semua.

Kita mendidik anak dengan sungguh2 itu bukanlah hanya karena sekedar agar anak kita hidupnya sukses  di masa mendatang.  Tapi yang jauh lebih berharga dari itu adalah agar Allah lebih ridha pada kita dengan harapan memiliki penerus yang memiliki akhlak mulia, berbakti pada orang tua dan berjuang di jalan-Nya, sehingga kita mendidik mereka dengan penuh hikmah, bijaksana dan kasih sayang sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.

Kalau kita mendidik anak hanya karena sekedar harapan sukses dunianya, maka mendidik mereka dengan diberi kebebasan tanpa batas atau sebaliknya dengan peraturan dan cara yang keras pun bisa dilakukan karena kenyataannya banyak anak2 yang sukses hasil didikan orang tuanya dengan cara itu tapi mereka bukannya berbakti tapi malah mengabaikan atau membenci orang tuanya. 

Banyak lagi usaha2 lainnya yang bila tujuannya hanya dunia maka yang didapatkannya pun hanyalah kebahagiaan sesaat. Namun bila tujuan utamanya untuk memperoleh rido-Nya maka jika Allah sudah ridho padanya maka di dunia dia akan memperoleh kebahagiaan yang tak terkira dalam kondisi apapun yang di alaminya dan di akhirat kelak dia akan memperoleh kebahagiaan abadi yang tak terkira dan tak terbersit sebelumnya ketika masih di dunia.

(Gantira, 4 Oktober 2015, Bogor)