Friday 11 March 2016

"Menggapai Keinginan dan Harapan"



Apa yang paling diinginkan dan diharapkan dalam hidup ini?


Sebagian besar akan mengatakan bahwa yang paling membahagiakan dalam kehidupan ini  adalah memiliki keluarga yang sehat; hati yang tenang, senang, damai, lapang dan tidak resah; jauh dari musuh yang ditakuti; memiliki penghasilan yang cukup berlimpah bahkan mencapai passive income; jabatan yang tinggi; teman hidup yang setia dan menyenangkan; mempunyai kemampuan untuk melakukan segala sesuatu dengan tepat; serta banyak lagi keinginan dan harapan lainnya. Ringkasnya adalah bahwa kehidupan akan membahagiakan bila semua keinginan dan harapan tercapai.

Bagaimana cara agar semua keinginan itu tercapai?

Banyak upaya dan usaha yang telah dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Ada yang yang bekerja keras siang malam sehingga tak ada lagi waktu yang tersisa untuk keluarga ataupun untuk ibadah; ada yang pergi ke tempat-tempat hiburan baik yang menenangkan ataupun hiburan malam yang hingar bingar; ada yang berusaha mendekati orang yang berpengaruh dengan harapan mendapatkan salah satu jabatan yang diinginkannya atau agar terhindar dari musuh yang ditakutinya; adapula yang pergi ke dukun atau orang-orang pintar dengan harapan dapat memperoleh segala keinginan dengan cepat; serta banyak lagi usaha lainnya. Dengan berbagai usaha tersebut, kadang yang terjadi adalah permasalahan yang satu selesai namun timbul permasalahan lainnya yang sama bahkan lebih berat dari permasalahan yang ada.

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS Thaha:124)

Apa solusi yang tepat untuk mencapai segala keinginan dan harapan dalam kehidupan ini?

Cara yang terbaik agar semua  ini tercapai adalah dengan cara berusaha mendekatkan diri kita pada Pemilik Alam Semesta ini sampai pada titik Dia mencintai kita, sehingga apapun yang kita inginkan dan harapkan dengan mudahnya dapat terwujud, bahkan yang kita dapatkan jauh melebihi apa yang kita idamkan tersebut.

Hal tersebut dapat kita lakukan dengan mengacu pada salah satu hadist qudsi, yaitu:
“Allah berfirman,’barangsiapa memusuhi wali-Ku, maka Aku telah menyatakan perang kepadanya. Tidak ada orang dapat mendekatkan hamba-Ku kepada-Ku dengan sesuatu yang Aku cintai dariapa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku masih mendekati-Ku dengan perbuatan-perbuatan sunnah hingga Aku mencintainya. Maka, apabila Aku mencintainya, Aku akan menjadi telinganya yang mendengarkan, matanya yang melihat, tangannya yang memegang, dan kakinya yang berjalan. Apabila ia memohon kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan permohonannya. Apabila ia meminta perlindungan niscaya Aku melindunginya. Aku tidak pernah ragu akan sesuatu yang Aku lakukan. Sesuatu yang membuat-Ku ragu akan diri orang mukmin adalah dia benci akan mati. Dan Aku benci kejelekannya. (HR Bukhari)

Dari hadist Qudsi di atas, dinyatakan bahwa bila Allah sudah mencintai seseorang maka beberapa kebahagiaan yang akan diperoleh oleh hamba-Nya adalah:
1. Allah akan menjadi pembela bila ada yang memusuhi hamba-Nya;
2. Allah akan menjadi pembimbing hamba-Nya terhadap apa yang didengarnya, dilihatnya, dilakukannya serta apa yang dijalankannya;
3. Allah akan mengabulkan segala permohonan hamba-Nya;
4. Allah akan menjadi pelindung hamba-Nya terhadap segala sesuatu yang menakutkan orang tersebut.

Sungguh bahagia hidup orang yang memperoleh cinta-Nya. Sehingga apapun yang diinginkan dalam kehidupan ini, akan dengan mudahnya dapat terpenuhi oleh Sang Pemilik Alam Semesta ini. Karena semua yang ada di langit dan di bumi, serta dunia dan akhirat adalah milik-Nya, tidak ada daya dan upaya yang dapat dilakukan oleh makhluk-Nya tanpa ada ijin dari-Nya. 

Untuk memperoreh cinta-Nya, maka berdasarkan hadist qudsi di atas, ada beberapa hal yang mesti kita upayakan dalam mendekati-Nya, yaitu:

1. Mengamalkan apa yang telah diwajibkan oleh-Nya

Allah sangat mencintai seorang hamba yang berusaha mendekati-Nya dengan jalan mengamalkan apa yang diwajibkan oleh-Nya serta menjauhi apa yang dilarang-Nya, yaitu dengan jalan melaksanakan rukun Islam (sahadat, shalat, zakat, puasa dan haji bagi yang mampu), mengimani rukun iman (iman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, rasul-Nya, hari kiamat serta takdir yang baik dan buruk), serta beribadah kepada-Nya dengan ihsan (Ibadah bagaikan kita melihat-Nya atau berkeyakinan bahwa Dia selalu mengawasi kita)

2. Melaksanakan dengan apa yang telah di sunnahkan-Nya

Allah akan semakin cintai pada hamba-Nya bila dia semakin mendekatkan diri pada Allah dengan melakukan yang apa disunnahkan-Nya, seperti salat-salat sunnah, puasa-puasa sunnah serta ibadah-iadah sunnah lainnya yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw.

Jadi bila ingin mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupan ini, maka solusi terbaik adalah dengan semakin mendekatkan diri pada-Nya dengan melaksanakan apa yang telah diwajibkan oleh-Nya serta ditambah dengan melakukan apa yang telah disunnahkan-Nya. Disamping kebahagiaan di dunia ini, dijanjikan pula dengan tambahan kebahagiaan yang jauh lebih menyenangkan dan lebih kekal yaitu kebahagiaan mendapatkan surga-Nya di kehidupan abadi nanti.

“....Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS Al-Baqarah:38)

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An-Nahl:97)

(Gantira, 11 Maret 2016, Bogor)