Monday 20 June 2005

Pelajaran SDku yang Begitu Menentramkan

Dulu aku sering banyak menuntut ilmu agama, ilmuku yang ada diotakku saat itu banyak sekali, sehingga aku terus menerus kehausan dalam menuntut ilmu agama, namun tak satupun yang aku ketahui menambah amalku, sehingga hatiku makin lama makin gersang...

Saat aku disini, aku mulai belajar dari yang kecil-kecil, aku mulai belajar manfaat sholat tepat waktu, aku mulai belajar shalat dimesjid, aku mulai belajar adzan, aku mulai belajar shalat malam, aku mulai belajar puasa senin-kamis, aku mulai belajar manfaat sebuah kritikan, aku mulai belajar yang namanya ikhlas, aku mulai belajar semua pelajaran yang aku terima di SDku dulu..

Namun dengan mempelajari semua pelajaran yang aku terima di SD serta mulai ku aplikasikan dalam hidupku. hatiku merasakan suatu kenikmatan yang luar biasa. Aku skarang terus mencari pelajaran lainnya yang ada di SD yang belum aku aplikasikan, karena dengan mengaplikasikan ilmu yang kecil-kecil maka effeknya akan menambah suatu kenikmatan yang luar biasa...

Tapi satu hal yang paling menakutkan diriku yaitu rasa sombong yang akan senantiasa tertanam dalam hatiku, ini selalu terlintas tiap detik dalam sanubariku. Bila itu terjadi, semua amalku akan sia-sia belaka dan kenikmatanpun akan cepat menguap dalam hitungan detik....
(-Gantira- Wollongong Australia)

Kesombongan Telah Menipuku

Aku telah tertipu dengan kesombonganku, dimana aku merasa diri lebih hebat, merasa diri lebih pintar,merasa diri lebih beriman, merasa diri lebih taat beribadah dan merasa diri lebih-lebih yang lainnya dibandingkan teman-temanku...

Karena diriku merasa diri lebih hebat dan lebih pintar dibandingkan teman-temanku, maka aku slalu menunda-nunda tugasku, aku slalu mengabaikan mata kuliahku, aku slalu menggampangkan semuanya, tapi hasilnya nilai mata kuliahku jelek semua...

Karena diriku merasa diri lebih beriman dan lebih taat beribadah dibandingkan teman-temanku, maka aku mengikuti semua mailinglist yang sesat yang aku merasa yakin bisa menahan kesesatan mailinglist itu, tapi hasilnya otakku mulai tercuci dan mengikuti kesesatan mailinglist itu...

Aku skarang sadar bahwa aku telah tertipu dengan semua kesombonganku, mulai saat ini akan lebih merasa diri lebih kecil dan lebih bodoh dibandingkan teman-temanku, oleh karena itu aku akan memfokuskan diriku untuk lebih banyak belajar dan tidak akan lagi menyepelekan semua mata kuliahku karena kenyataannya aku sangat bodoh...

Aku skarang paham bahwa aku telah terlena dengan semua kesombonganku, mulai saat ini aku akan lebih merasa diri orang yang penuh dosa dan banyak maksiat, maka mulai saat ini aku akan unsubscribe dari semua mailinglist yang aku anggap sesat, karena mereka telah berhasil sedikit demi sedikit mencuci semua isi otakku...

Aku skarang smakin sadar, bahwa kesombongan telah membuat diriku semakin terpuruk dan hancur berkeping-keping,...

Mulai saat ini aku akan lebih fokus pada perkuliahanku dan melakukan shalat 5 waktu tepat waktu...

Aku mohon ampun kepadaMu ya Tuhanku, ternyata diriku selama ini telah sombong, padahal semua kesombongan hanya milik diri-Mu, aku bertobat dan bersujud kepada-Mu"
(-Gantira- Wollongong Australia)

Jangan Pernah Katakan

Jangan pernah katakan: "jangan sakiti hatiku tapi katakanlah maafkan aku jika aku menyakiti hatimu"

Jangan pernah katakan: "apakah dirimu mencintaiku tapi renungkanlah apa yang bisa membuat dirinya mencintaiku"

Jangan pernah katakan: "Lupakan kekasih lamamu tapi katakanlah aku akan berusaha jadi kekasihmu yang jauh lebih baik memperlakukan dirimu daripada kekasih lamamu"

Jangan pernah katakan: "Aku merindukan dirimu tapi katakanlah maafkan jika aku telah mengabaikanmu"

Jangan pernah katakan: "Aku selalu mengingatnya tapi renungkanlah apa yang bisa membuatnya merindukanku"

Jangan pernah katakan: "Apakah dia talah membahagiakanku, tapi renungkanlah apa yang bisa membuatnya bahagia dariku"

Camkanlah: "kata-kata indah yang datang bertubi-tubi yang datang dari hati yang munafik awalnya akan membuat dia bahagia namun lama kelamaan akan membuatnya muak"

Ingatlah: "Kata yang hanya sekali namun diucapkan dengan kejujuran dan di aplikasikan dalam tindakan akan membuat dia bersyukur karena telah ditakdirkan hidup bersama dengan kita"

Sebuah masukan untuk temanku yang lagi jatuh cinta
(-Gantira- Wollongong Australia)