Wednesday 28 December 2016

"Mengapa Sebagian Umat Islam Saat ini Sering Kalah?"

Kalau kita baca sejarah kejayaan umat Islam sebelumnya, kita akan mengetahui bahwa umat Islam selalu menang dalam setiap pertempuran dan persaingan yang ada.
*
Sehingga kejayaan umat Islam bisa bertahan hampir 13 abad lamanya, yaitu sejak masa kepemimpinan Rasulullah Saw di Madinah (622-632M); Masa Daulat Khulafaur Rasyidin (632-661M); Masa Daulat Umayyah (661-750M) dan Masa Daulat Abbasiyah (750-1258 M) sampai tumbangnya Kekhilafahan Turki Utsmani yang bertepatan dengan tanggal 3 Maret 1924 M.
*
Salah satu penyebab kalahnya sebagian umat Islam saat  ini terhadap persaingan yang ada adalah ketidak kaffahnya dalam menjalani apa yang disukai Allah.
*
 Di satu sisi dia beriman tapi di sisi lain dia tidak beriman, seperti masih adanya keserakahan dalam mencari uang yang subhat bahkan haram hanya dengan alasan darurat; banyaknya perbuatan syirik yang masih sering dilakukan; atau seringnya bersikap tidak adil pada semua orang, yangmana lebih mementingkan keluarganya daripada orang lain yang memang dia lebih berhak walaupun tidak sepandangan dengannya.
Serta banyak lagi kemaksiatan2 lainnya yang dianggap remeh oleh sebagian umat Islam hanya dengan alasan darurat, padahal tidak memenuhi syarat darurat yang diijinkan dalam aturan islam.
*
Lihatlah Umar bin Khatab, dia bersikap adil pada semua orang, baik kepada orang kafir ataupun muslim, baik kepada orang asing ataupun keluarganya sendiri. Hasil akhirnya adalah Allah ridho pada sikapnya sehingga pasukan Umar selalu mengalami kemenangan walaupun jumlah pasukan, keterampilan dan senjata yang dimilikinya jauh dibawah pasukan musuh.
*
Jadi, sesungguhnya faktor utama kekalahan dan melemahnya peran umat Islam bukanlah terletak pada kuatnya pihak musuh-musuh Islam, tetapi lebih disebabkan oleh melemahnya kekuatan umat Islam yang diakibatkan oleh perbuatan kemaksiatan yang dilakukan. Kemaksiatan terbesar terutama berupa sikap menyekutukan Alloh Swt (musyrik) dalam beribadah serta tidak memperdulikan lagi atas berbagai aturan (syari’at) yang diperintahkan-Nya.
*
Perbuatan maksiat yang dilakukan oleh umat Islam itulah yang telah dikhawatirkan oleh Umar bin Kaththabr.a. saat beliau menjadi Khalifah, hal ini sebagaimana dapat kita simak dari pesan tertulis beliau yang pernah disampaikannya kepada Sa’ad bin Abi Waqash ketika akan menghadapi sebuah pertempuran.
*
Pada surat itu ditulis pesan sebagai berikut:
“Umar bin Kaththab ra. telah menulis sepucuk surat kepada Sa’ad bin Abi Waqash r.a.:
*
‘Sesungguhnya kami memerintahkan kepadamu dan kepada seluruh pasukan yang kamu pimpin, agar taqwa dalam segala keadaan, karena taqwa kepada Alloh merupakan seutama-utamanya persiapan dan strategi paling kuat dalam menghadapi pertempuran.
*
Aku perintahkan pula kepadamu dan pasukan yang kamu pimpin agar benar-benar menjaga diri dari berbuat maksiat. Karena maksiat yang engkau perbuat pada saat berjuang lebih aku khawatirkan daripada kekuatan musuh, sebab engkau akan ditolong Alloh jika musuh-musuh Alloh telah berbuat banyak maksiat, karena jika tidak demikian kamu tidak akan punya kekuatan sebab jumlah kita tidaklah sebanyak jumlah pasukan mereka, dimana persiapan mereka berbeda dengan persiapan yang kita lakukan.
*
Jika kita sama-sama berbuat maksiat sebagaimana yang dilakukan oleh musuh-musuh kita, maka kekuatan musuh akan semakin hebat. Sangatlah berat kita akan dapat mengalahkan musuh kita jika hanya mengandalkan pada kekuatan yang kita miliki, kecuali dengan mengandalkan ketaqwaan kita kepada Alloh dan senantiasa menjaga diri dari berbuat maksiat...” (Lihat : Kitab Al ‘Aqdul Farid jilid I, hlm. 101)
*
Jadi kunci utama agar umat Islam meraih kembali kejayaannya adalah menjalankan Islam secara kaffah baik suka ataupun tidak dan bersikap adillah pada semua orang tanpa membedakan status, agama ataupun suku bangsa. Semoga kita bisa mengamalkannya, mulai dari diri sendiri, keluarga kita dan semoga bisa terus menyebar pada lingkungan kita di negeri yang kita tinggali ini, Aamiin..aamiin..aamiin ya robbal alamin..
*
(Gantira, 28 Desember 2016)