Saturday 28 January 2017

"Yang Sangat Kita Butuhkan adalah Petunjuk-Nya"

Banyak orang yang berpendapat bahwa dalam menghadapi persoalan kehidupan ini memerlukan pengalaman yang luas.  Namun ada satu hal yang harus kita sadari bahwa situasi dan kondisi terus berubah. Sehingga orang yang berpengalaman pun belum tentu bisa menghadapi situasi yang sama sekali berbeda dengan pengalaman yang pernah dialaminya.

Menyadari bahwa situasi dan kondisi yang akan terus berubah, dimana kondisi masa yang akan datang belum tentu sama dengan kondisi masa lalu maka yang sanat kita butuhkan agar hidup kita berjalan sesuai aturan adalah petunjuk-Nya.

Ingatlah kisah Ali bin Abi Thalib, beliau adalah salah seorang sahabat yang terkenal akan kecerdasannya, kepintarannya dan juga keberaniannya.

Ali bin Abi Thalib selalu menjadi penasehat pada masa khalifah sebelumnya, baik pada masa Abu Bakar Shidiq, Umar bin Khatab maupun Usman bin Affan. Jadi kalau soal kecerdasan dan pengalaman, Ali bin Abi Thalib sudah menguasainya.

Namun pertanyaannya, kenapa pada masa kepemimpinan beliau malah terjadi kekacauan yang  luar biasa, sehingga pernah terjadi perang saudara?

Jawabannya adalah karena situasi sudah jauh berubah. Pada saat kepemimpinan Ali, telah terjadi banyak fitnah. Sehingga siapapun yang memimpinnya, walaupun dia setingkat Abu Bakar atau Umar bin Khatab akan sulit menghadapi situasi yang ada.

Sehingga pada saat ada salah satu rakyatnya bertanya sekaligus menyindir Ali dengan pertanyaan kenapa pada Saat pemerintah Umar bin Khatab, pemerintahan aman dan tentram, sedangkan pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib situasi sangat kacau. Dengan cerdasnya Ali menjawab bahwa pada masa pemerintahan Umar bin Khatab, kualitas rakyatnya seperti kualitas Ali, sehingga kekhalifahan dalam keadaan aman dan tentram. Sedangkan pada masa pemerintahan Ali, kualitas rakyatnya seperti kualitas orang yang bertanya, sehingga wajar saja situasi kacau balau.

Begitu juga dengan situasi pemerintahan di negeri kita saat ini. Mungkin ada yang berpendapat bahwa pemerintahannya enak seperti pemerintahan Soeharto dulu. Namun ada satu hal yang kurang disadari dengan pernyataan tersebut. Sekarang situasinya jauh berbeda dengan pemerintahan orde baru dulu. Dimana situasi dan kondisi aturan, kualitas rakyat dan wakilnya di DPR serta kebebasan yang ada saat ini jauh berbeda dengan situasi Orde Baru. Seandainya Soeharto menjadi memimpin kembali  dengan situasi yang yang terjadi saat ini, belum tentu dia pun bisa mengatasinya.

Jadi kesimpulannya adalah bahwa dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang, kita tidak bisa mengandalkan hanya pengalaman saja. Karena bisa jadi situasi yang akan datang akan jauh daripada situasi saat ini dan masa lalu. Sehingga agar kita bisa menghadapinya nanti dengan lancar, minimal kita selamat di kehidupan akhirat nanti maka kita harus senantiasa meminta petunjuk-Nya.

Oleh karena itu, dalam surat al-fatihah yang senantiasa kita bacakan setiap shalat, ada satu ayat yang menunjukkan permohonan untuk meminta petunjuk-Nya, yaitu

ﺍﻫﺪِﻧَــــﺎ ﺍﻟﺼِّﺮَﺍﻁَ ﺍﻟﻤُﺴﺘَﻘِﻴﻢَ

“ (Ya Allah). Tunjukilah kami jalan yang lurus (shiratal mustaqim)"

Begitu juga dalam doa pagi dan sore, ada salah satu doa yang dianjurkan untuk kita baca:

ﻳَﺎ ﺣَﻲُّ ﻳَﺎ ﻗَﻴُّﻮﻡُ، ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﺃَﺳْﺘَﻐِﻴﺚُ، ﺃَﺻْﻠِﺢْ ﻟِﻲ ﺷَﺄْﻧِﻲ ﻛُﻠَّﻪُ، ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻜِﻠْﻨِﻲ ﺇِﻟَﻰ ﻧَﻔْﺴِﻲ ﻃَﺮْﻓَﺔَ ﻋَﻴْﻦٍ ﺃَﺑَﺪًﺍ .

“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb yang berdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan. Perbaikilah segala urusanku dan jangan serahkan kepadaku sekalipun sekejap mata selamanya (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu) ”

Begitu pun saat kita mau berpergian, dianjurkan untuk membaca:

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﻮَﻛَﻠْﺖُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻻَﺣَﻮْﻝَ ﻭَﻻَﻗُﻮَّﺓَﺇِﻻَّﺏِ ﻟﻠَّﻪِ

"Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada Allah, tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah."

Doa-doa di atas dianjurkan untuk selalu kita baca, karena kita memerlukan petunjuk dan pertolongan-Nya dalam menghadapi masa yang akan datang yang belum tentu dapat kita atasi.

Semoga kita senantiasa mendapatkan petunjuk-Nya sehingga kita selamat dunia dan akhirat, Aamiin..aamiin..aamiin ya robbal alamiin.

(Gantira, 28 Januari 2017, Bogor)

Monday 23 January 2017

"Dengan Pertolongan-Nya"


Kalau sudah mendapatkan pertolongan-Nya...

Api tidak bisa membakar Nabi Ibrahim...

Laut tidak bisa menenggelamkan Nabi Musa...

Pisau tidak bisa menyembelih Nabi Ismail...

Ikan Paus tidak  bisa menghancurkan Nabi Yunus...

Bulan dapat dibelah dua oleh Nabi Muhammad saw...

Orang yang mati bisa dihidupkan kembali oleh Nabi Isa...

Angin bisa menjadi kendaraan Nabi Ibrahim...

240 ribu Pasukan Romawi dapat dikalahkan oleh 40 ribu pasukan Khalid bin Walid...

Dan banyak lagi hal lainnya yang tidak mungkin menjadi mungkin dan yang sulit menjadi sangat mudah saat kita telah mendapatkan pertolongan Allah `azza wa jalla...

(Gantira, 24 Januari 2017, Bogor)

Sunday 22 January 2017

"Salah Satu Cara Menilai Pandangan Seseorang"

Salah satu cara untuk menilai pandangan seseorang, cukuplah kita melihat siapa yang mendukungnya dan siapa pula yang menyelisihinya.
*
Jika pandangan seseorang banyak didukung oleh orang2 yang tidak berakhlak, namun diselisihi oleh orang2 yang kita tahu memiliki akhlak yang baik, maka dapat kita simpulkan bahwa pandangan orang itu menyesatkan, walaupun dikemas dengan kalimat yang sangat indah.
*
Sebaliknya jika pandangan seseorang banyak diselisihi oleh orang2 yang kita tahu akhlaknya buruk, namun didukung  hanya segelintir orang yang kita tahu akhlaknya mulia, maka dapat kita perkirakan bahwa pandangan orang tersebut benar.
*
Ketahuilah bahwa sebuah jiwa itu akan berkumpul dengan jiwa yang sama, walaupun fisiknya nampak berbeda.
*
---------------
Ingatlah  kisah tentang Ka’b bin Malik, beliau adalah salah seorang sahabat yang tidak ikut perang Tabuk. Setelah Rasulullah kembali ke Madinah,   Ka’b bin Malik mengakui dengan jujur kepada Rasulullah bahwa dirinya tidak punya uzur sama sekali. Dia tidak pernah merasa lebih kuat dan lebih mudah saat itu. Dia mengakui semua kesalahannya.
*
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, bahwa Ka’b bin Malik, sudah berbuat jujur dan menunda pengampunannya sampai Allah Subhanahuwata’ala memberi keputusan tentangnya.
*
Setelah dia pulang, banyak sekali orang yang mencela serta menasehatinya agar dia menghadap kembali.kepada.Rasulullah serta memberi uzur atau alasan  dan memohon agar Rasulullah meminta ampunan kepada Allah atas uzurnya itu sebagaimana yang dilakukan osebagian besar orang2 yang tidak ikut perang Tabuk.
*
Banyaknya nasihatnya membuat Ka'b menjadi bingung dan ingin kembali menghadap Rasulullah untuk menarik ucapannya dan memberikan uzur atas ketidak ikut sertanya. Namun sebelum itu dilakukan, Ka'b bertanya kepada mereka siapa saja orang yang bertindak seperti dirinya. Ternyata jawabannya hanya ada 2 orang, yaitu “Murarah bin Ar-Rabi’ Al-‘Amri dan Hilal bin Umayyah Al-Waqifi.” Mereka adalah dua orang saleh yang pernah ikut perang Badr. Mereka berdua adalah teladan Ka'b. Maka Ka'b pun tetap melanjutkan sikapnya setelah mereka menyebut dua orang saleh ini. Walaupun sebagian besar orang selain mereka mengungkapkan uzur pada Rasulullah.
*
Ternyata di akhir kisah, yang mendapat ampunan Allah itu adalah 3 orang tersebut, termasuk Ka'b.
*
Lihatlah sikap Ka'b bin Malik yang lebih yakin dengan pandangan hidup sahabat yang shaleh walaupun hanya sedikit, dibandingkan mengikuti pandangan hidup banyak orang yang Ka'b kenal sebagian besar dari mereka adalah orang2 munafik.
---------------
*
Jadi jangan takut mengikuti  pandangan hidup orang2 yang kita kenal akhlak dan agamanya sangat baik walaupun jumlah mereka sedikit, dan hindarilah atau Jauhilah pandangan hidup orang2 yang kita tahu akhlaknya buruk walaupun jumlah mereka sangat banyak.
*
Begitu pula dalam menilai tulisan seseorang di media sosial, baik itu fb, twitter atau lainnya. Lihat siapa saja yang mendukung dia dan siapa pula yang menyelisihinya. Sesungguhnya dapat diperkirakan bahwa pandangan seseorang itu sama dengan orang2 yang mendukungnya.
*
(Gantira, 22 Januari 2017, Bogor)

Saturday 21 January 2017

"Bahaya Terlena Terhadap Apa yang Kita Raih"

Yakinlah bahwa apa yang kita inginkan dan kita harapkan,, pada akhirnya akan terwujud juga bila kita bersabar dan istiqomah dalam menggapainya.

Ingatlah janji Allah bahwa semua doa akan Allah dikabulkan. Dalam sebuah hadis lain disebutkan bahwa Allah akan mengabulkan doa seorang hamba selama dia tidak tergesa2 atau dengan kata lain dia yakin akan terkabul Nya doa dan terus tekun berdoa.

"Berdoalah (mintalah) kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan untukmu”. (QS. Al-Mukmin : 60

Bisa jadi apa2 yang kita dapatkan hari ini merupakan buah dari doa kita beberapa tahun yang lalu atau bisa juga jawaban dari doa orang tua kita puluhan tahun yang lalu bahkan bisa juga sebagai hasil doa nenek moyang kita ratusan tahun yang lalu.

Jangan sampai kita terlena dengan segala sesuatu yang kita dapatkan itu dan merasa bahwa semuanya berkat kekuatan dan kepintaran kita. Kalau hal ini terjadi, maka siap2lah bencana kehancuran akan segera datang pada kita.

Ingatlah Fir'aun yang terlena pada kekuasaan yang dimilikinya, hingga dia mengaku sebagai tuhan yang akhirnya Allah timpakan bencana padanya dengan ditenggelamkan dalam gelombang laut.

Dan Fir‘aun berkata. “Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku”
(Al-Qashas 38)

“Sehingga ketika Fir‘aun hampir tenggelam dia berkata, “Aku percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang Muslim (berserah diri).” Mengapa baru sekarang (kamu beriman), padahal sesungguhnya engkau telah durhaka sejak dahulu, dan engkau termasuk orang yang berbuat kerusakan.”
(Yunus 90-91)

Ingat pula Qorun yang terlena dengan kekayaan yang diraihnya, hingga dia mengaku bahwa semua yang didapatkannya sebagai hasil dari kepintaran dan jerih payahnya belaka, yang akhirnya Allah hancurkan semuanya kekayaan beserta dirinya dengan dibenamkan dalam bumi.

Karun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka." (Q.S. Al-Qashash, 78).

"Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya)." (Q.S. Al-Qashash, 81).

Jadi, janganlah takut dan ragu  untuk berdoa dan berharap terhadap apapun yang kita impikan, semuanya akan terwujud bila kita yakin dan sabar dalam menjalaninya. Namun takutlah bila semua yang kita harapkan terwujud, lalu kita terlena dan menganggap semuanya hanya sebagai buah hasil kerja keras kita. Maka periode selanjutnya yang akan menimpa kita adalah kebinasaan secara sekejap terhadap apa yang telah kita raih.

(Gantira, 22 Januari 2017, Bogor)

Friday 20 January 2017

"Kebodohan dan Kecerdasan adalah Pilihan Kita"

Pada dasarnya, setelah kita terlahir di dunia ini, kita diberi pilihan dengan bebas antara memilih kebodohan dan kecerdasan.

Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah akan selalu menguji setiap manusia untuk memilih antara kebodohan atau kecerdasan.

Orang yang melanggar perintah Allah adalah orang yang lebih memilih untuk bodoh, sedangkan orang yang taat pada perintah Allah adalah orang yang memilih untuk cerdas.

Tidaklah Allah melarang sesuatu kecuali Allah memberikan alternatif lainnya yang diperbolehkan, bahkan yang diperbolehkan itu jauh lebih banyak dan lebih nikmat daripada yang dilarang-Nya.

Allah mengharamkan mengkonsumsi makanan haram yang jumlahnya relatif sedikit seperti babi dan bangkai; namun Allah menghalalkan banyak makanan lainnya yang halal dan jauh lebih bermanfaat seperti ikan, daging sapi, domba, ayam, bebek, sayur mayur, burung dan banyak lagi yang jumlahnya tak terhingga.

Allah mengharamkan mendekati jina; namun Allah menghalalkan apa saja terhadap pasangan hidup yang telah diikat dengan akad resmi bahkan setiap kenikmatan yang dilakukan terhadap pasangan hidupnya semuanya bernilai pahala, baik saat berpegangan tangan bahkan lebih dari itu.

Allah mengharamkan mencari rizqi dengan cara menipu, korupsi, merampok atau dengan cara riba; namun Allah menghalalkan mencari rizqi dengan cara berniaga, bercocok tanam, berternak, atau aktifitas apapun yang dilakukan dengan cara yang baik dan tidak merugikan orang lain. Bahkan  Allah telah menjamin rizqi setiap makhluk-Nya agar dia dapat tenang dengan  mencari rizqi dengan cara yang halal.

Orang yang melanggar perintah Allah maka hidupnya selama di dunia akan mengalami kegelisahan, sehingga dadanya sesak bagai naik ke atas bukit. Dan di akhirat dia akan diancam dengan siksaan yang keras.

Sedangkan orang yang mengikuti perintah Allah, dia akan memperoleh ketenangan jiwa dan kebahagiaan dunia, serta di akhirat kelak akan memperoleh anugerah kebahagiaan abadi.

Jadi sesungguhnya semua yang kita jalani adalah sebuah pilihan hidup kita. Sehingga sangat pantas orang yang melanggar perintah-Nya di juluki sebagai orang bodoh karena dia lebih memilih kebodohan, sedangkan orang yang mentaati perintah-Nya disebut sebagai orang cerdas karena lebih memilih kecerdasan.

"Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati , dan Kami menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah ( ujian ), dan hanya kepada Kami lah kalian akan dikembalikan. ” ( Al - Anbiya ` : 35 )

"Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (QS. At - Talaq :4 )

"Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangk a -sangka." ( QS. At - Thalaq : 2 - 3 )

“Maka disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: “Hati kami tertutup.” Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya.. .” (QS an-Nisa: 155)

“Allah Telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup . dan bagi mereka siksaan yang besar.” (QS al-Baqarah: 7)

“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatan niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit….” (Qs al-An’am: 125)

Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam , tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling pintar?’. Beliau menjawab, ‘ Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas .’ (HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy)

”Orang yang cerdas adalah orang yang mampu menundukkan hawa nafsunya serta biasa beramal untuk bekal kehidupan setelah mati. Sebaliknya, orang yang lemah adalah orang yang memperturutkan hawa nafsunya, sementara dia berangan-angan kepada Allah”.  (HR. Ibnu Majah).

(Gantira, 21 Januari 2017, Bogor)

Sunday 15 January 2017

"Inti dari Semua Ilmu yang Ada di Dunia ini"

Inti dari semua ilmu di dunia ini hanyalah dua, yaitu bersabar dan bersyukur. Arti lain dari bersyukur adalah menempatkan segala sesuatu sesuai pada tempatnya. Sedangkan arti lain dari bersabar adalah ridho dengan apapun yang terjadi bila segala sesuatu itu tidak sesuai yang kita harapkan, namun kita tetap istiqomah menjalankan segala sesuatu sesuai dengan yang diharapkan dengan kemampuan yang terbatas.
*
Cara bersyukurnya lidah adalah berzikir, mengucapkan kata2 yang baik atau diam. Dan bila lidah digunakan untuk mengumpat, mencela dan berghibah, ini menandakan bahwa dia telah kufur.
*
Cara bersyukurnya tangan adalah dengan bershadaqah, melakukan segala kegiatan yang bermanfaat buat kehidupan dunia, baik itu keterampilan untuk mencari nafkah ataupun untuk menolong orang lain. Jika tangan digunakan untuk mencuri, korupsi, memegang barang yang haram atau melakukan kerusakan di muka bumi ini, hal tersebut menandakan bahwa tangan tersebut telah digunakan dengan jalan yang salah atau telah mengkufuri nikmat tangan.
*
Cara bersyukurnya mata adalah membaca al-quran, mencari ilmu, mengagumi pemandangan alam, melakukan segala aktifitas untuk mendatangkan sesuatu yang lebih bermanfaat pada dunia ini seperti mencari nafkah atau membantu orang lain. Bila mata digunakan untuk melihat hal2 yang mengandung dosa, maka mata telah salah penggunaannya yang artinya telah mengkufuri nikmat mata.
*
Cara bersyukurnya otak adalah dengan memikirkan apa saja yang bermanfaat buat kehidupan dunia dan juga akhirat, baik itu untuk mencari nafkah, mengembangkan ilmu pengetahuan atau mencari solusi dan merencanakan untuk perbaikan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Jika kita menggunakan fikiran untuk merendahkan suatu perbuatan jahat, maka kita telah mengkufuri nikmatnya fikiran.
*
Begitu juga cara mensyukuri kekayaan alam di dunia ini adalah dengan cara memanfaatkannya dengan sebaik mungkin untuk kesejahteraan kita dan umat manusia. Bila kita melakukan kerusakan pada alam semesta ini hingga merugikan banyak orang, ini pertanda bahwa kita telah mengkufuri nikmat kekayaan alam semesta ini.
*
Dan kadangkala segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak berfungsi sesuai yang kita harapkan, seperti lidah terasa kelu, mata tidak bisa melihat, tangan tidak bisa digerakkan, fikiran sulit memecahkan permasalahan yang ada dan alam semesta tidak sesubur yang kita perkirakan. Dalam menghadapi kenyataan ini, maka sikap kita adalah bersabar dalam menghadapi kondisi yang ada.
*
Bila orang bisa sabar dalam menghadapi kondisi yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Namun kita tetap terus berusaha dengan kemampuan yang terbatas itu, maka pada akhirnya Allah akan melimpahkan juga karunia-Nya terhadap kesabaran kita itu. Karena sesungguhnya Allah bersama orang2 yang sabar.
*
Jadi apapun yang kita perbuat di dunia ini, maka jadikanlah dia sebagai salah satu cabang dari dua hal, yaitu masuk dalam salah satu cabang  bersyukur atau masuk dalam salah satu cabang bersabar. Dan puncak tertinggi dari sabar dan syukur ini adalah semakin meningkat ketakwaanya kepada Sang Pencipta Alam Semesta ini.

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat ayat – ayat bagi ulil albab, yaitu orang – orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (dan berdo’a), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini dengan sia – sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (Ali Imran[3]: 190-191)

(Gantira, 15 Januari 2016, Bogor)

Saturday 14 January 2017

"Doa dan Harapan"

Pada umumnya apa yang terjadi saat ini sesuai dengan harapan dan keinginan kita dulu. Orang yang saat ini kaya raya, bisa jadi dulu sangat mendambakan kehidupan tersebut dan dambaannya ini tertanam secara mendalam dalam batinnya hinga tidak berputus asa dalam berdoa dan berharap.
*
Dulu, waktu saya masih di SD dan SMP ingin sekali masuk ITB, kuliah di luar negeri dan keliling indonesia. Walaupun saat itu, secara logika, semua harapan itu tidak mungkin karena saat itu saya termasuk orang yang tidak cerdas. Waktu SD sempat mendapatkan rangking kelas 2 tertinggi dari bawah.
*
Namun harapan yang tidak mungkin itu akhirnya terwujud juga setelah puluhan tahun kemudian. Setelah semua terwujud, ternyata baru tersadar  bahwa ada harapan lain yang jauh lebih indah. Akhirnya aku tinggalkan semuanya, karena ternyata ujung dari sebuah harapan adalah husnul khatimah, masuk dalam kebahagiaan abadi di kehidupan abadi kelak.
*
Dengan kondisi kehidupan ekonomi keluargaku yang terbilang sederhana atau tidak mewah saat ini. Iseng2 aku bertanya pada isteriku tentang keluarga yang diidamkannya dulu. Apakah dulu mengharapkan memiliki suami yang kaya raya?
*
Isteriku menjawab bahwa dulu saat sma hanya ingin memiliki keluarga yang rukun, dan tidak terlalu mengharapkan keluarga yang kaya raya.
*
Mendengar jawaban itu, hatiku senang. Ternyata keadaanku saat ini tidak membuatnya kecewa karena memang sesuai harapannya dulu. Karena kalau dilihat latar belakang kehidupannya, bisa saja dia mendapatkan kehidupan dunia lebih dari saat ini. Karena mayoritas teman2 kuliahnya dan juga teman2 kuliahku kondisi ekonominya jauh diatas kami. Namun itulah sebuah pilihan dan sebuah harapan.
*
Memahami itu semua, maka mulai saat ini kami mulai lagi memupukkan doa dan harapan untuk kami dan untuk anak2 kami, walaupun itu terasa tidak mungkin. Doa dan harapan kami pupukkan saat ini, dan bisa saja baru terwujud puluhan tahun kemudian. Kita tinggal bersabar menunggu terwujudnya doa dan harapan tersebut.

(Gantira, 14 Januari 2016)

Friday 13 January 2017

"Menggapai Keajaiban dengan Waktu dan Kemampuan Terbatas"

Banyak sekali ide dan cita2 yang ingin kita gapai, namun kalau melihat waktu dan kemampuan yang ada, rasanya tidak mungkin kita melakukan semua itu. *
Waktu yang kita miliki hanya 24 jam, dan kita ingin melakukan kegiatan A sampai Z untuk menggapai apa yang kita idamkan. Namun disamping itu pula kita perlu tidur, shalat, zikir dan kadang2 kita melakukan hal lain yang lebih mendesak, contohnya membantu salah satu dari keluarga kita yang sakit.
*
Melihat kenyataan seperti itu, maka satu2nya yang bisa kita harapkan untuk mendapatkan apa yang kita cita2kan adalah datangnya sebuah keajaiban. Dan hal ini bisa kita dapatkan dengan cara berdoa dengan sungguh2 kepada-Nya serta melakukan semaksimal kemampuan kita yang bisa membuat Dia ridho pada kita hingga keajaiban itu akhirnya datang pada kita.
*
Kita tidak bisa menghabiskan seluruh waktu kita seperti yang dilakukan orang2 atheis, karena mereka tidak percaya akan adanya Tuhan dan adanya akhirat, sehingga seluruh waktu hidupnya hanya digunakan untuk mengejar dunianya. Sedangkan kita yang yakin adanya Allah dan adanya akhirat harus melakukan kewajiban2 kita kepada-Nya. Jadi kita tidak bisa menjadikan orang2 non Islam sebagai patokan hidup kita dalam meraih dunia, karena manajemen waktu mereka berbeda dengan kita. Kita hanya bisa mencontoh orang2 mukmin yang sukses dunianya, karena manajemen waktu mereka sama dengan kita, sehingga kita berharap bisa menjadi sukses dunia dan akhirat.
*
Ingatlah apa yang dilakukan Umar Bin Khatab saat mengutus pasukannya untuk berperang dengan Romawi. Umar hanya menasihatkan agar tingkatkan ketakwaan dan berdoa memohon kepada-Nya. Karena kalau dilihat dari segi kekuatan persenjataan, keahlian dan jumlah pasukan maka pasukan Umar akan kalah telak. Umar membutuhkan waktu dan kerja keras yang super besar untuk menyusul mereka bila ingin menang dan hal itu secara logika tidak memungkinkan. Oleh karen itu, Umar mengambil cara yang paling efektif dan efisien untuk memenangkan peperangan itu, yaitu dengan cara bertakwa dan berdoa kepada-Nya. Dan sejarah mencatat bahwa pasukan Umar selalu memenangkan peperangan tersebut, sehingga Umar menguasai banyak wilayah di dunia ini.
*
Jadi, satu2nya cara agar kita bisa meraih mimpi2 kita tanpa kehilangan akhirat adalah dengan memprioritaskan ketakwaan kita kepada-Nya yang diiringi dengan memohon kepada-Nya lalu ikuti dengan melakukan apa yang mampu kita lakukan. Maka tunggulah keajaiban2 itu akan datang pada kita.
*
(Gantira, 13 Januari 2016, Bogor)

Sunday 8 January 2017

"Efek Dari Sebuah Kata-Kata"

Bagi seorang muslim, dia akan selalu menjaga setiap apapun yang dikatakannya. Karena setiap kata2 akan menghasilkan konsekuensi yang sangat berat.

Ingatlah bahwa hanya dengan ucapan syahadat, seorang non muslim langsung menjadi muslim serta seluruh dosanya selama ini langsung diampuni. Dia bagaikan seorang bayi yang terlahir bersih kembali.

Begitu juga hanya dengan menyatakan diri bahwa dirinya murtad, maka secara otomatis dia telah keluar dari Islam. Dan semua amal kebaikannya tidak akan lagi dinilai sebagai kebaikan di sisi-Nya

Ingatlah, salah satu syarat syahnya pernikahan adalah Ijab kabul. Yang dengan kata2 ijab kabul ini, maka  hubungan antara lawan jenis yang sebelumnya masuk pada perbuatan Jinah dan termasuk salah satu dosa besar berubah menjadi halal dan mendapatkan pahala kebaikan.

Begitu juga bila seorang suami  hanya mengeluarkan ucapan cerai pada istrinya, maka telah jatuh talak satu. Sehingga keduanya hukumnya menjadi haram kembali dalam berhubungan badan sebelum rujuk kembali.

Dan banyak lagi konsekuensi2 lainnya, walaupun hanya dengan sebuah ucapan. Jadi seorang mukmin selalu menjaga lidahnya. Dia lebih memilih diam daripada berkata yang sia2, dan juga akan memilih berkata yang bermanfaat daripada hanya diam.

Ingatlah beberapa ayat dan Hadist berikut ini:

” Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. ” (QS. Qaaf [50] : 18)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah Ta’ala berfirman, ‘Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa. Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti’.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,” Janganlah kamu mencaci maki angin.” (HR. Tirmidzi, beliau mengatakan hasan shohih)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Tanda orang munafik itu ada tiga : jika berkata, dia dusta; jika berjanji, dia menyelisinya; dan jika diberi amanat, dia berkhianat. ” (HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Sesungguhnya ada seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dipikirkan bahayanya terlebih dahulu, sehingga membuatnya dilempar ke neraka dengan jarak yang lebih jauh dari pada jarak antara timur dan barat. ” (HR. Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, ‘Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah. ’ (HR. Bukhari dan Muslim).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Sesungguhnya ada seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dia pikirkan lalu Allah mengangkat derajatnya disebabkan perkataannya itu. ” (HR. Bukhari)

Sesungguhnya hanya dengan perkataan, seseorang bisa menjadi mulia. Dan juga hanya dengan perkataan, seseorang bisa jatuh terhina. Semoga kita semua bisa menjaga lisan kita dari setiap ucapan yang akan keluar dari lidah kita sehingga kita bisa selamat sampai akhir hidup kita, Aamiin..aamiin..aamiin ya robbal alamiin..

(Gantira, 8 Januari 2017, Bogor)

Saturday 7 January 2017

"Bangsa Manakah yang akan Menang jika Terjadi Perang Dunia III?"

Dengan merebaknya perang di negara Suriah dan sekitarnya, masyarakat dunia mengalami kekhawatiran akan munculnya perang dunia III. Sehingga banyak negara yang mulai berlomba2 memperkuat persenjataannya. Bahkan beberapa negara menganjurkan agar masyarakatnya membuat bunker sendiri serta menyiapkan makanan yang tahan lama untuk menjaga dari serangan nuklir.

Bila dilihat dari kekuatan persenjataan saat ini, ada 5 negara terbesar yang memiliki kekuatan tentara dan persenjataan yang perlu diperhitungkan oleh masyarakat dunia, diantaranya adalah:

1. Amerika Serikat

Sampai saat ini, alutsista AS adalah yang terbanyak dan terkuat di dunia. AS memiliki Tank sebanyak 8.848 buah, pesawat militer 13.892 dan kapal selam sebanyak 72 buah. Pada tahun 2015, AS menganggarkan dana untuk memperkuat militernya sebanyak US$ 601 milliar.

2. Rusia

Rusia merupakan negara terkuat kedua di dunia dalam bidang angkatan senjata. Rusia memiliki Tank terbesar di dunia serta memiliki pesawat militer terbesar kedua dan kapal selam terbesar ke tiga di dunia. Sejak tahun 2008, Rusia selalu mengganggarkan dana untuk militernya selalu dalam 3 besar dunia.

3. China

Dalam satu dekade ini, kekuatan militer China semakin meningkat dengan tajam baik dari segi jumlah maupun kemampuannya. Dari segi personelnya, China memiliki tentara terbanyak di dunia, yaitu berjumlah 2.330.000 orang dengan dukungan dana untuk militer sebesar US$ 216 miliar. Disamping itu, mereka melakukan terobosan dengan membuat modernisasi alutsista.

4. Jepang

Jepang dengan tentaranya bernama Pasukan Bela Diri telah didanai sebesar US$ 41,5 miliar. Jepang memiliki alutsista terbaik di dunia serta memiliki 16 kapal selam. Disamping itu, PM Jepang saat ini, Shinzo Abe, akan mengubah konstitusi untuk menghidupkan kembali militernya dengan alasan untuk menghalau ancaman dari luar.

5. India

India adalah salah satu negara yang memiliki senjata nuklir. Pada tahun 2015, India telah menyalurkan dana APBN untuk angkatan bersenjatanya sebesar US$ 50 milyar. Disamping itu, bersama Amerika dan China, India memiliki tentara laki-laki terbanyak di dunia ini.

Sekarang kita bandingkan dengan 5 kekuatan bersenjata negara Islam Sunni terbesar di dunia, yaitu:

1. Turki
Turki memiliki tentara sebanyak 1.041.900 orang, dengan jumlah pesawat sebanyak 1940 buah, helikopter 874, kapal angkatan laut 265, dan dengan anggaran untuk militernya sebesar US$ 25 milliar.

2. Pakistan
Memiliki tentara sebanyak 1.132.500 orang,  Pesawat berjumlah 1414 buah,
Helicopter 535 buah,  Kapal angkatan laut  11 buah, dengan anggaran pertahanannya sebesar US$6,4 milyar

3. Mesir
Memiliki tentara 947.500 orang,
Pesawat  884 buah, Helicopter 306 buah, Kapal angkatan laut 221 buah dan anggaran pertahanannya sebesar US$ 7,2 milyar

4. Indonesia
Miliki tentara sebanyak 838.410 orang, Pesawat  510 buah, Helicopter  168 buah,
Kapal angkatan laut  136 buah, serta memiliki anggaran pertahanan sebesar  US $4,7 milyar

5. Arab Saudi
Memiliki tentara sebanyak 258.500 orang, pesawat 1200 buah,  Helicopter 314 buah,
Kapal angkatan laut 77 buah dengan anggaran pertahanan sebesar US $39,2 milyar.

Bila kita banding-bandingkan antara kekuatan militer negara muslim Sunni dengan negara non muslim, kekuatan persenjataan negara muslim jauh di bawah mereka.

Pertanyaannya adalah bila terjadi perang dunia ke III atau terjadi perang akhir jaman, siapakah yang akan menang?

Kalau berdasarkan logika, negara muslim akan kalah telak karena memiliki kekuatan jauh dibawah negara non muslim.

Namun, jika kita melihat dari segi keimanan. Dan orang2 muslim meningkatkan ketakwaannya kepada Allah, pasti kaum muslimin akan menang telak. Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena bila seseorang memiliki ketakwaan yang benar, maka Allah akan menolongnya.

Ingatlah beberapa firman-Nya:
“ Hai orang -orang yang beriman, jika kamu menolong (agama ) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedu ­dukanmu .” ( Q.s . Muhammad : 7 )

“ Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (dalam pertempuran) . Segolongan berperang di jalan Allah dan yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat orang -orang musl imin dua kali jumlah mereka . Allah menguatkan dengan bantuan - Nya siapa yang dikehendaki -Nya . Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang- orang yang mempunyai mata hati. ”(Q.s . Ali Imran: 13 )

Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu. (QS: Al-Anfaal Ayat: 64)

Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti. (QS: Al-Anfaal Ayat: 65)

Ingatlah salah satu isi surat yang ditulis oleh Umar bin Khatab kepada Sa'ad bin Abi Waqqash beserta pasukannya:

“Amma Ba’du. Aku memerintahkanmu dan seluruh anggota pasukan untuk bertakwa kepada Allah swt. dalam setiap keadaan. Karena takwa kepada Allah swt. adalah senjata yang paling kuat dan strategi yang paling jitu untuk mengalahkan musuhmu.

Aku memerintahkanmu dan seluruh anggota pasukanmu untuk berhati-hati terhadap perbuatan maksiat, lebih dari hati-hati kalian terhadap musuhmu. Karena maksiat yang kalian perbuat lebih aku khawatirkan daripada kekuatan pasukan musuh.

Allah swt. memberikan kemenangan kepada pasukan Islam disebabkan musuh-musuhnya yang berbuat kemaksiatab. Kalau bukan karena itu, niscaya pasukan Islam tidak akan berdaya menghadapi pasukan musuh.

Karena jumlah pasukan Islam tak seberapa dibanding jumlah pasukan musuh; persenjataan pasukan Islam pun tak ada apa-apanya dibandingkan persenjataan musuh. Sehingga seandainya pasukan Islam dan pasukan musuh sama-sama berbuat maksiat, maka pasukan musuh akan menang karena mereka lebih kuat dari segi jumlah dan senjata. Jika pasukan Islam tidak berbuat maksiat, maka pasukan Islam akan menang, karena keshalihan mereka, bukan karena kekuatan mereka.

Kemudian ketahuilah, selama perjalanan kalian, Allah swt. mengirim para malaikat yang akan mengawasi. Mereka mengetahui apa yang kalian lakukan. Maka teruslah merasa malu kepada mereka.

 Janganlah kalian bermaksiat kepada Allah swt., padahal kalian sedang berada dalam jalan-Nya.

Janganlah kalian berkata bahwa kalian pasti akan menang karena musuh-musuh pasti lebih buruk dari kalian, sehingga mereka tidak akan mungkin menguasai kalian.

Karena sangat mungkin sebuah kaum dikuasai oleh kaum yang buruk. Seperti Bani Israel yang dikuasai oleh kaum Majusi. Bisa demikian karena Bani Israel telah melakukan hal-hal yang membuat Allah swt. murka.

Mohonlah kepada Allah swt. agar menolong kalian melawan jiwa kalian, sama seperti kalian memohon pertolongan dalam melawan musuh-musuh kalian. Aku juga memohon hal itu untukku dan untuk kalian.”

Dari dalil-dalil di atas dapat disadari bahwa satu-satunya andalan umat Islam jika terjadi perang akhir jaman adalah kekuatan keimanan dan ketakwaan kepada Allah, karena hanya dengan kekuatan itu umat Islam bisa memperoleh kemenangan. Kalau berdasarkan kekuatan persenjataan dan keahlian, kita kalau jauh tertinggal dengan mereka.

Oleh karena itu, mari kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita, keluarga kita, anak2 kita, dan  lingkungan kita. Karena kita tidak tahu kapan terjadinya perang akhir jaman itu? bisa terjadi pada masa kita, masa anak2 kita atau masa di cucu2 kita. Tapi kapanpun itu terjadinya, yang jelas setiap orang pasti akan mengalami kiamat kecil, yaitu kematian. Dan tiap orang akan melihat balasannya dari setiap apapun yang telah dikerjakannya di dunia ini.

Semoga kita semua masuk ke dalam golongan umat yang menjadi pilihan-Nya serta mendapatkan akhir hidup husnul khatimah, Aamiin..aamiin..aamiin ya robbal alamiin..

(Gantira, 7 Januari 2017, Bogor)

Wednesday 4 January 2017

"Renunganku di Awal Tahun 2017"

Dua belas tahun yang lalu atau sekitar tahun 2005, mailing list sedang sangat populer saat itu. Dengan rasa percaya dirinya (PD nya) aku terus menulis apa yang kupahami pada grup mailing list tersebut. Awalnya banyak dari anggota mailing list yang menyukai tulisan2 ku itu. Namun lama kelamaan, mereka merasa jengah juga karena tulisan2ku datang bertubi2 tanpa mengenal waktu. Akhirnya mulai muncul respon2 yang bernada negatif dan mulai terganggu akan tulisan2ku tersebut.

Mengetahui bahwa ternyata orang2 merasa terganggu akan tulisan2ku itu, walaupun niatku untuk berbagai pemahaman degan orang lain, akhirnya aku menghentikan semua tulisan2ku tersebut.

Delapan tahun yang lalu atau sekitar 2009, media sosial fb sudah sangat mendunia. Kita bisa menulis apa saja di wall pribadi kita serta teman2 fb kita bisa ikut membacanya dan juga bisa keluar dari pertemanan jika mereka tidak menyukai tulisan2 kita. Melihat kesempatan itu, lalu aku mulai aktif kembali menulis. Aku menulis semua yang dipahaminya serta semua buku2 yang pernah kubaca, aku ambil inti sarinya lalu kutulis di wall fb yang kumiliki.

Awalnya teman2 fbku banyak yang menyukainya. Namun sejarah berulang kembali, ternyata banyak juga anggota fb ku yang protes karena tulisan2ku terlalu sering muncul, tanpa mengenal waktu. Melihat hal demikian, maka akhirnya kuputuskan untuk menghentikan semua kebiasaanku. Yang kutulis hanya cukup dua postingan, tiap pagi, itupun saya ambil dari al-qur'an, hadist dan kutipan2 -buku yang pernah kubaca. Sangat sedikit atau sangat jarang aku mengungkapkan semua ide2 atau pemahaman2 baru dituangkan dalam fb.

Lima tahun yang lalu atau pada tahun 2012, whatsApp mulai banyak digunakan oleh sebagian besar pemilik hp. Dengan media sosial WA ini, orang2.mulai miliki grup2 yang lebih intensif dan lebih fokus. Ada grup WA SMP, SMA, Universitas, Kantor, Pengajian dan banyak lagi grup2 WA yang bisa dibuat dengan mudah. Menanggapi hal ini, semangat  berbagi tulisan dan pemahamanku  tidak secara.otomatis kembali. Aku selalu meminta izin pada.admin di grup tersebut untuk mengirimkan tulisan tiap pagi dua kutipan sebagaimana yang sudah terbiasa kulakukan di media sosial fb. Saya melakukan hal tersebut karena khawatir orang akan jenuh kembali dengan tulisan2ku.

Pada akhir tahun 2016, ada grup wa khusus yang isinya hanya beberapa orang. Karena aku merasa bahwa anggota grup yang hanya segelintir orang ini sepemahaman denganku, akhirnya muncul kembalinya untuk menuliskan semua ide2 dan semua pemahaman2 yang sering kali tiba2 muncul lalu aku curahkan semuanya pada.grup kecil wa tersebut. Awalnya banyak yang suka, namun lama kelamaan nampak bahwa sebagian anggota grup wa ini mulai jenuh dengan tulisan2ku yang muncul tanpa mengenal waktu. Akhirnya di grup wa kecil ini pun aku hentikan kembali kebiasaan mengeluarkan semua yang kupahami ini.

Akhirnya kusadari bahwa tiada seorang pun di dunia ini yang siap menerima setiap pemikiran dan pemahaman yang sering muncul di dirinya, kecuali isteriku sendiri. Dia selama hampir 13 tahun tetap sabar dan setia mendengarkan semua ocehan2 ku yang sering tiba2 muncul tersebut.

Akhirnya, di penghujung tahun 2016 tepatnya tanggal 30 Desember 2016 aku tuliskan sebuah tulisan dengan judul "Belahan Jiwa (Bagian 2)" di http://sudutpandang2.blogspot.co.id/2016/12/belahan-jiwa-kita-bag2.html?m=1

Jadi hasil renunganku di awal tahun 2017 ini, bahwa hanya pasangan hidup kita lah yang siap menerima semua keluh kesah kita, mendengar semua ide2 kita dan siap mendengar semua pemahaman yang kita dapatkan untuk saling berbagi. Dan tidak ada yang sia2 bila kita senantiasa berkomunikasi dengan pasangan hidup kita walau pun itu hanya sekedar canda tawa.

(Gantira, 5 Januari 2016, Bogor)