Wednesday 30 September 2015

Hati Menjadi Tenang saat Mengingat Allah



Saat gelisah melihat kondisi ekonomi yang sedang berada pada posisi lampu merah, hati menjadi tenang saat mengingat bahwa Allah telah menjamin rizqi setiap makhluk-Nya.

Ketika resah membayangkan akan datangnya kejadian buruk yang mungkin terjadi, hati menjadi tenang saat mengingat bahwa segala sesuatu tidak akan terjadi bila tidak ada ijin-Nya dan semua akan tetap terjadi bila Dia berkehendak.

Bila sedang ketakutan didatangi seorang yang suka berbuat zalim, hati menjadi tenang saat mengingat bahwa Allah memegang ubun-ubun semua makhluk-Nya sehingga setiap orang  tidak akan berdaya jika Dia membuatnya tidak berdaya.

Waktu batin penuh kekhawatiran menghadapi situasi banyak hutang yang tidak mungkin bisa terbayarkan, hati menjadi tenang saat mengingat bahwa Allah Maha Kaya yang dapat melimpahkan rizqi pada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa batas.

Menjelang perasaan terancam kedatangan peristiwa yang bisa merengut nyawa kita, hati menjadi tenang saat mengingat bahwa Allah akan melimpahkan surga bagi orang yang mati berjuang di jalan-Nya.

Sungguh, hati akan menjadi tenang saat kita mengingat Allah yang memiliki alam semesta ini dan berkehendak terhadap apapun yang sedang dan akan terjadi terhadap ssemua makhluk-Nya.

(Gantira, 1 Oktober 2015, Bogor)