Thursday 19 May 2016

" Tayangan Ulang Kehidupan"

Saya tiba2 teringat akan cerita almarhum kakak bahwa saat dia tidak sadar diri, semua kehidupan dari kecil sampai saat pingsan, dia melihat semua kehidupan diputar ulang dengan sangat cepat.

Saya tiba2 teringat akan isi sebuah buku bahwa di saat menjelang kematian, kehidupan kita akan ditayangkan dengan super sangat cepat dari saat lahir sampai akhir napas kita. Sehingga karena sangat cepatnya putaran itu, di akhir tayangan semua syaraf otak langsung terputus dan berhenti dengan tiba2. Yang secara kedokteran semua sel otaknya langsung mati yang menandakan bahwa sudah tidak ada lagi kehidupan.

Saya tiba2 teringat, bahwa di hari penghisaban nanti semua episode kehidupan kita akan ditayangkan di hadapan semua manusia dari mulai diciptakannya nabi Adam sampai kiamat tiba.

Saya tiba2 teringat bahwa orang2 yang akan binasa merasa sangat malu dan tersiksa akan tayangan dirinya yang disaksikan oleh semua umat manusia. Sehingga dia ingin cepat masuk neraka karena rasa malunya, yang dia sendiri belum menyadari bahwa azab neraka lebih mengerikan daripada suasana saat itu.

Saya tiba2 teringat bahwa orang2 yang akan beruntung, kehidupan nya akan ditayangkan pula dihadapan semua manusia. Namun karena kasih sayang Allah, maka yang ditayangkan hanyalah kehidupan yang baik2 saja, sedangkan yang buruknya Allah sembunyikan. Sehingga dia mendapat banyak pujian dari penduduk padang masyar, sedang dia sendiri bersyukur bahwa hanya yang baik saja yang ditampilkan.

Ya, Rabb. Kami tidak tahu apakah yang terjadi pada kami. Apakah akan mengalami seperti kebinasaan ahli neraka yang semua kehidupan kita ditayangkan dari dosa yang kecil sampai yang besar atau seperti keberuntungan ahli surga yang hanya ditayangkan yang baik baik saja.

Ya Rabb, dosa kami yang Engkau tahu bagai sebuah gunung, dibandingkan amal kami yang tidak kami sadari mungkin  Engkau nilai hanya sebesar sayap lalat.

Namun, ya Rabb kami tidak akan putus asa dari rahmat dan rahim-Mu. Karena ampunan-Mu berjuta2 kali lipat dari besarnya dosa kami.

Ya Rabb, ampuni dosa kami sebelum kami meninggalkan dunia yang fana ini, aamiin
3x..


(Gantira, 19 Mei 2016, Yogyakarta)