Sunday 15 January 2017

"Inti dari Semua Ilmu yang Ada di Dunia ini"

Inti dari semua ilmu di dunia ini hanyalah dua, yaitu bersabar dan bersyukur. Arti lain dari bersyukur adalah menempatkan segala sesuatu sesuai pada tempatnya. Sedangkan arti lain dari bersabar adalah ridho dengan apapun yang terjadi bila segala sesuatu itu tidak sesuai yang kita harapkan, namun kita tetap istiqomah menjalankan segala sesuatu sesuai dengan yang diharapkan dengan kemampuan yang terbatas.
*
Cara bersyukurnya lidah adalah berzikir, mengucapkan kata2 yang baik atau diam. Dan bila lidah digunakan untuk mengumpat, mencela dan berghibah, ini menandakan bahwa dia telah kufur.
*
Cara bersyukurnya tangan adalah dengan bershadaqah, melakukan segala kegiatan yang bermanfaat buat kehidupan dunia, baik itu keterampilan untuk mencari nafkah ataupun untuk menolong orang lain. Jika tangan digunakan untuk mencuri, korupsi, memegang barang yang haram atau melakukan kerusakan di muka bumi ini, hal tersebut menandakan bahwa tangan tersebut telah digunakan dengan jalan yang salah atau telah mengkufuri nikmat tangan.
*
Cara bersyukurnya mata adalah membaca al-quran, mencari ilmu, mengagumi pemandangan alam, melakukan segala aktifitas untuk mendatangkan sesuatu yang lebih bermanfaat pada dunia ini seperti mencari nafkah atau membantu orang lain. Bila mata digunakan untuk melihat hal2 yang mengandung dosa, maka mata telah salah penggunaannya yang artinya telah mengkufuri nikmat mata.
*
Cara bersyukurnya otak adalah dengan memikirkan apa saja yang bermanfaat buat kehidupan dunia dan juga akhirat, baik itu untuk mencari nafkah, mengembangkan ilmu pengetahuan atau mencari solusi dan merencanakan untuk perbaikan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Jika kita menggunakan fikiran untuk merendahkan suatu perbuatan jahat, maka kita telah mengkufuri nikmatnya fikiran.
*
Begitu juga cara mensyukuri kekayaan alam di dunia ini adalah dengan cara memanfaatkannya dengan sebaik mungkin untuk kesejahteraan kita dan umat manusia. Bila kita melakukan kerusakan pada alam semesta ini hingga merugikan banyak orang, ini pertanda bahwa kita telah mengkufuri nikmat kekayaan alam semesta ini.
*
Dan kadangkala segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak berfungsi sesuai yang kita harapkan, seperti lidah terasa kelu, mata tidak bisa melihat, tangan tidak bisa digerakkan, fikiran sulit memecahkan permasalahan yang ada dan alam semesta tidak sesubur yang kita perkirakan. Dalam menghadapi kenyataan ini, maka sikap kita adalah bersabar dalam menghadapi kondisi yang ada.
*
Bila orang bisa sabar dalam menghadapi kondisi yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Namun kita tetap terus berusaha dengan kemampuan yang terbatas itu, maka pada akhirnya Allah akan melimpahkan juga karunia-Nya terhadap kesabaran kita itu. Karena sesungguhnya Allah bersama orang2 yang sabar.
*
Jadi apapun yang kita perbuat di dunia ini, maka jadikanlah dia sebagai salah satu cabang dari dua hal, yaitu masuk dalam salah satu cabang  bersyukur atau masuk dalam salah satu cabang bersabar. Dan puncak tertinggi dari sabar dan syukur ini adalah semakin meningkat ketakwaanya kepada Sang Pencipta Alam Semesta ini.

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat ayat – ayat bagi ulil albab, yaitu orang – orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (dan berdo’a), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini dengan sia – sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (Ali Imran[3]: 190-191)

(Gantira, 15 Januari 2016, Bogor)