Sunday 20 March 2016

"Orang2 yang Kondisinya Berbeda tapi Sama2 Mendapatkan Predikat Mulia"

"Orang2 yang Kondisinya Berbeda tapi Sama2 Mendapatkan Predikat Mulia"

Allah Maha Adil, salah satu contoh kemaha adilannya adalah bahwa setiap orang bisa mendapatkan predikat mulia walaupun dalam kondisi perbedaan yang sangat jauh.

Nabi Sulaiman adalah seorang manusia yang paling kaya di dunia, sebaliknya Nabi Isa adalah seorang manusia yang paling miskin di dunia. Namun walaupun keduanya berbeda kondisi, mereka berdua tetap termasuk manusia mulia di hadapan Allah.

Nabi Musa adalah seorang nabi yang perjuangannya dalam 
membimbing kaum bani Israel sangat berat dan penuh cobaan dari umatnya yang dikenal banyak yang membangkang, namun ternyata nabi Musa di surga nanti bertetangga dengan seorang pemuda yang tidak dikenal sama sekali pada masanya. Perjuangan orang itu hanyalah merawat sepasang babi yang ternyata adalah orang tuanya yang telah dikutuk oleh Allah. Namun karena baktinya pada orang tua, maka dia mendapatkan anugrah bisa bertetangga dengan nabi Musa di surga nanti.

Said bin Zaid dikenal sebagai salah seorang dari 10 sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga, selain ketekunannya dalam beribadah, beliau pun dikenal sebagai seorang sahabat yang dermawan dan murah tangan. Namun ternyata ada juga seorang lelaki anshar yang sama2 dijamin masuk surga, sehingga selama tiga kali pertemuan yang dihadiri Rasulullah, beliau bersabda bahwa ‘Akan lewat di hadapan kalian seorang laki-laki penghuni Surga.’ Setelah diselidiki oleh Abdullah bin Amr bin Ash, ibadahnya tidak ada yang istimewa. Kelebihannya yang menyebabkan dia masuk surga adalah tidak pernah mempunyai rasa iri kepada sesama muslim atau hasad terhadap kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya.

Umar bin Khatab, merupakan salah seorang sahabat Rasulullah dan juga pernah menjabat sebagai seorang khalifah yang terkenal akan ketegasan, kezuhudan dan keadilannya sehingga masyarakat yang dipimpinnya dalam keadaan makmur. Namun ternyata Umar diminta oleh Rasulullah agar meminta doa kepada seorang pemuda yang bernama Uwais Al Qarni. Padahal Uwais Al Qarni adalah seorang pemuda yang lemah dan miskin bahkan awalnya banyak para tetangga yang menghinanya. Kelebihannya adalah bahwa ia adalah seorang yang sangat berbakti pada ibunya sehingga seandainya ia bersumpah pada Allah maka akan diperkenankan  yang ia minta.

Serta banyak lagi kisah2 lainnya yang memiliki posisi yang berbeda namun sama2 mulia di dihadapan Allah. 

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.[QS. Al-Hujurat (49) : 13]

Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad; “Wahai sekalian manusia, sesunggunya Tuhan kalian adalah satu, ayahanda kalian adalah satu, ingatlah..! tidak ada keutamaan lebih bagi orang arab atas selain mereka, tidak pula bagi non arab atas orang-orang arab, tidak pula yang berkulit merah lebih utama dari yang berkulit hitam tidak pula yang berkulit hitam lebih utama dari yang merah, tak lain yang membuat lebih utama melainkan karena taqwa”. (HR. Imam Ahmad)

Oleh karena itu, bagi siapapun yang ingin meraih kemuliaan di sisi-Nya, maka dalam kondisi apapun kita dapat meraihnya, yaitu dengan  berusaha bertaqwa kepada Allah sesuai kondisi yang kita jalani.

Semoga kita dapat meraih ketakwaan ini, sebelum kita meninggalkan dunia yang fana ini.  Aamiin..3x.. ya rabbal ‘alamin..

(Gantira, 20 Maret 2016, Bogor)