Friday 11 December 2015

5. Al - Mu'min

A. Pendahuluan

Semua orang ingin mendapatkan rasa aman karena hal itu merupakan sebuah naluri dan sifat fitrah manusia baik secara pribadi maupun sosial.

Manusia adalah makhluk yang lemah, yang sangat membutuhkan bantuan dari sesama makhluk lainnya untuk mendapatkan rasa aman. Ia butuh orang lain untuk menjamin makannya, yang membantu menyembuhkan rasa sakitnya serta yang melindunginya ketika diancam oleh musuh-musuhnya, sehingga sebagai pribadi dan kelompok, manusia akan selalu berusaha untuk memperoleh rasa aman dengan cara yang berbeda-beda.

Keamanan adalah kebutuhan penting bagi kita sebagai seorang manusia. Kehidupan kita akan terasa nyaman dan berjalan dengan semestinya karena adanya keamanan. Negara yang tidak aman pasti akan sulit melaksanakan pembangunan. Kehidupan masyarakat juga akan terancam jika tidak ada jaminan keamanan di suatu negara.

Orang atau negara yang lemah biasanya akan meminta perlindungan kepada yang lebih kuat dari padanya. Dan apabila rasa aman yang diharapkan ternyata tidak tercapai, maka dia akan berusaha untuk mencari perlindungan lain atau menambah pelindung-pelindung dengan membentuk suatu kelompok yang lebih besar sehingga menjadi bertambah kuat, sehingga bertambah pulalah rasa amannya.

Apabila rasa aman yang mereka harapkan ternyata pada akhirnya tidak mampu mereka dapatkan seperti ketika tanah mereka sudah tidak lagi layak untuk ditanami, sumber air yang sudah susah untuk didapatkan, bencana alam dan wilayah mereka diinvansi oleh musuh-musuh mereka, maka mereka akan ramai-ramai meninggalkan wilayah mereka yang sudah tidak lagi memberi rasa aman tersebut menuju ke tempat yang lain yang menurut mereka bisa memberi rasa aman.

Namun demikian, bahaya yang jumlahnya tidak terhingga itu akan selalu silih berganti mendatangi mereka, sehingga manusia akan selalu hidup dalam ketakutan dan diliputi oleh perasaan tidak aman dalam hidupnya.

Dalam kondisi ini, manusia akan berusaha meminta bantuan kepada tuhan-tuhan mereka atau kepada sesuatu yang dipertuhankan oleh mereka, seperti patung dan berhala, api, matahari serta sesuatu yang mereka dewa-dewakan atau apa saja yang mereka anggap mampu memberikan rasa aman.

Ketahuilah bahwa sesungguhnya ketika siksa Allah menimpa suatu kaum, maka tidak akan ada seorangpun yang dapat memberi mereka rasa aman, karena memang manusia tidak mempunyai kemampuan untuk menciptakan benteng perlindungan dari siksa Allah “ Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?, Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan ) peringatanKu ( QS : 067 :  Al Mulk : Ayat : 16 – 17 )

Sesungguhnya rasa aman itu hanyalah berasal dari Allah SWT, sehingga orang yang merasa aman hanyalah orang-orang yang diberi rasa aman oleh Allah SWT dan lawan dari rasa aman adalah al-Khauf yang berarti rasa takut.

Dengan demikian, maka sesungguhnya rasa aman yang dirasakan di dunia ini dengan segala macam bentuknya, semuanya berada dalam kekuasaan Allah SWT Yang Memberi Rasa Aman, Yang memberi nikmat dan mencegah bahaya “ Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” ( QS : 007 : Al A’raaf : Ayat : 96 )

Dengan demikian, nyatalah bahwa sesungguhnya rasa aman yang diberikan Allah kepada para hamba-Nya yang beriman, kadarnya akan sangat sesuai dengan tingkat keimanan dan kekuatan tauhidnya terhadap kekuasaan Allah atas rasa aman tersebut.
“ Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang Telah dijanjikan Allah kepadamu”. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta “. ( QS : 041 : Fushshilat : Ayat : 31 – 31 )

Ketahuilah bahwa keamanan dan rasa aman yang kita peroleh tidak terlepas dari kekuasaan Allah. Ketenangan hati hanya bisa kita dapatkan bila kita dekat dengan Allah, sering berdzikir, rajin membaca Al-Qur'an, rajin sholat, dan lain-lain. Ada orang yang merasa dirinya tidak aman walaupun situasinya aman dan tentram. Sebaliknya ada juga orang yang merasa, tenang, tidak gelisah walaupun situasi dan keadaan genting dan kacau.


B. Arti dan Makna Al-Mu'min

Al-Mu'min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan hati, dan aman.

Al-Mu'min artinya Maha Mengaruniakan Keamanan, yaitu Dia Maha Pemberi rasa aman kepada semua makhluk-Nya, terutama kepada manusia. Dengan begitu, hati manusia menjadi tenang.

Kehidupan ini penuh dengan berbagai permasalahan, tantangan, dan cobaan. Jika bukan karena Allah Swt. yang memberikan rasa aman dalam hati, niscaya kita akan senantiasa gelisah, takut, dan cemas. Di antara kandungan makna dari nama-Nya Al-Mukmin adalah memberikan keamanan bagi orang yang takut. Sebagaimana dalam firman-Nya,

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (55)

"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia menukar (keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (Qs. An-Nur : 55)

Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata, "Al-Mu'min adalah
Yang Maha Memberikan keamanan kepada makhluk-Nya dan tidak menzhaliminya".

Setiap orang takut yang berlindung kepada Allah dengan tulus, niscaya ia akan mendapati Allah Ta'ala  memberikan keamanan kepadanya dari rasa takut itu. Oleh karena itu, keamanan seluruh hamba ada di tangan Allah semata.

Allah Ta'ala memberikan keamanan kepada para hamba-Nya yang beriman dan para wali-Nya yang bertakwa dari siksa dan hukuman-Nya. Allah Ta'ala berfirman,

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (Qs. Al-An'am:82)


أَفَمَنْ يُلْقَى فِي النَّارِ خَيْرٌ أَمْ مَنْ يَأْتِي آمِنًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

"... Maka apakah orang-orang yang dilemparkan ke dalam neraka lebih baik ataukah orang-orang yang datang dengan aman sentosa pada hari kiamat? .."(Qs. Fushshilat : 40)

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

""Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: 'Tuhan kami ialah Allah', kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita." (Qs. Al-Ahqaf: 13)

C. Contoh sederhana

Contoh dan bukti sederhana bahwa Allah bersifat Al - Mu'min dapat kita lihat dalam diri kita sendiri. Seperti pada tubuh kita, Allah menciptakan alis di atas mata yang berfungsi melindungi mata dari keringat yang jatuh, bulu mata melindungi mata dari debu dan binatang - binatang kecil.

Bukti lain diluar tubuh kita seperti ketika Rasulullah ingin Hijrah dari Mekkah ke kota Madinah. Pada malam keberangkatan Nabi Muhammad, sekeliling rumah Nabi telah di pagar betis oleh orang - orang Quraisy yang ingin membunuh Nabi Muhammad Saw. Akan tetapi dengan sifat Al - Mukmin Allah telah memberi keselamatan kepada Rasulullah. Rasulullah dengan aman dapat keluar dari rumah dan meninggalkan kota Mekkah menuju Madinah.

Orang yang beriman kepada Allah Al - Mu'min akan selalu tenang dan tidak gegabah dalam menghadapi setiap keadaan dan situasi yang genting dan kacau sekalipun.

D. Perintah dan Larangan
-Nya

Beberapa perintah dan larangan-Nya kepada manusia yang terkait salah satu sifat Allah ini, adalah:

1. Berdoa

Ketika kita akan menyeru dan berdoa kepada Allah Swt. dengan nama-Nya al-Mu'min, berarti kita memohon diberikan keamanan, dihindarkan dari fitnah, bencana dan siksa. Karena Dialah Yang Maha Memberi keamanan, Dia Yang Maha Pengaman.

Dalam nama al-Mu'min terdapat kekuatan yang dahsyat dan luar biasa. Ada pertolongan dan perlindungan, ada jaminan (insurense), dan bala bantuan.

2. Berdzikir

Berzikir dengan nama Allah Swt. di samping menumbuhkan dan memperkuat  keyakinan dan keimanan kita, bahwa keamanan dan rasa aman yang dirasakan manusia sebagai makhluk adalah suatu rahmat dan karunia yang diberikan sari sisi Allah Swt.

Beberapa contoh dzikir yang dianjurkan dibaca pada dzikir pagi dan sore yang terkait dengan memohon perlindungan Allah adalah

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ، بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا.
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb yang berdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan. Perbaikilah segala urusanku dan jangan serahkan kepadaku sekalipun sekejap mata selamanya (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu)” – dibaca pada waktu pagi dan sore.

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.
“Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya” – yang dibaca di waktu sore sebanyak tiga kali.

3. Menjaga lidah dan tangannya dari mendholimi orang lain

Seorang yang beriman harus menjadikan orang yang ada disekelilingnya aman dari gangguan lidah dan tangannya. Berkaitan degan itu, Rasulullah saw. bersabda:"Demi Allah tidak beriman. Demi Allah tidak beriman. Demi Allah tidak beriman. Para sahabat bertanya, "Siapa ya Rasulullah saw.?' Rasulullah menjawab, 'Orang yang tangannya merasa tidak aman dari gangguannya.'" (H.R. Bukhari dan Muslim).

4. Berbuat berbagai macam kebaikan

Seorang Mukmin dituntut harus mampu menjadi bagian dari pertumbuhan dan perkembangan rasa aman itu terhadap lingkungannya.

“ Barangsiapa yang membawa kebaikan, Maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik dari padanya, sedang mereka itu adalah orang-orang yang aman tenteram dari pada kejutan yang dahsyat pada hari itu.” ( QS : 027 : An Naml : Ayat : 89 )

V. Penutup

Sifat Allah Al Mu'min ini menerangkan bahwa Allah memberi rasa aman dan tenteram dalam hati hamba-Nya. Jadi jika kita ingin selalu aman dan tentram, kita harus selalu berdoa dengan nama-Nya, senantiasa berdzikir, menjauhkan diri dari berbuat dholim serta selalu berbuat berbagai amal kebaikan. Jika kita senantiasa melakukan hal ini maka  Allah akan memberi rasa aman dan ketentraman dalam hati hamba-Nya.

Semoga kita termasuk salah seorang hamba yang senantiasa mendapatkan pertolongan-Nya, aamiin..3x


Sumber:
1. Asma-ul Husna, hasil buah karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
2. Fikih Asma-ul Husna, yang ditulis oleh Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr
3. Berbagai sumber dari internet

(Gantira, 11 Desember 2015, Bogor)