Friday 6 May 2016

"Tiga Nikmat Terbesar bagi Manusia"

Sesungguhnya Allah swt telah memberikan banyak kenikmatan kepada manusia. Allah telah menciptakan langit, bumi, matahari, bulan, udara, air dan seluruh yang ada di dalamnya sebagai sarana untuk bisa dimanfaatkan manusia. Bahkan pada diri manusia pun diberikan berbagai kenikmatan pula, yaitu nikmat mata untuk melihat, nikmat telinga untuk mendengar, nikmat kulit untuk merasakan, nikmat kaki untuk berjalan dan banyak lagi nikmat yang Allah berikan pada tubuh kita.

Banyaknya nikmat yang diberikan Allah kepada manusia ini terdapat dalam salah satu firman-Nya:

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, kamu tidak akan mampu menghitungnya.” (An-Nahl:18)

Dari sekian banyaknya nikmat Allah yang tak terhitung tersebut, tetap ada peringkat nikmat terbesar. Tiga Nikmat terbesar itu, diantaranya adalah:

1. Nikmat Iman

Semua nikmat di atas yang Allah berikan pada manusia hanyalah bisa dinikmati ketika di dunia saja. Namun setelah mati maka semua nikmat tersebut akan sirna seiring dengan habisnya jatah hidup kita di dunia.

Walaupun demikian, ada satu nikmat terbesar yang tidak hanya bisa dinikmati ketika di dunia ini saja, tapi juga akan dirasakan efeknya ketika kita telah meninggalkan dunia yang fana ini. Nikmat Terbesar itu adalah nikmat iman, yaitu berupa nikmat hidayah yang Allah berikan pada manusia2  pilihan-Nya sehingga hidupnya senantiasa taat pada semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Aku ridhai Islam sebagai aturan hidupmu (Al-Maaidah:3)

Betapa besar nikmat Allah atas manusia ketika Dia mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya Islam dan menunjukkannya kepada agama yang diridhai-Nya. Itu semua untuk menggapai tujuan utama penciptaan manusia, yaitu menyembah Allah. Karena itu manusia akan meraih kebahagiaan di dunia dan pahala yang baik di akhirat kelak.

Orang yang tidak memperoleh nikmat iman ini, mereka mungkin hanya akan merasakan kebahagiaan ketika di dunia. Namun setelah mereka mati maka mereka akan mendapatkan azab yang pedih, yang berlangsung tanpa berkesudahan. Pada saat mereka telah melihat azab Allah, mereka akan menyesal telah menyia nyiakan waktunya di dunia dan mereka ingin kembali untuk beribadah kepada Allah,
"Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Rabbnya, (mereka berkata), 'Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia. Kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yakin' " [as-Sajdah/32:12]

Bahkan mereka siap menukarkan semua kenikmatan dunia ditambah kenikmatan sebesar itu lagi untuk mendapatkan kenikmatan iman tersebut,

"Bagi orang2 yang memenuhi seruan Tuhan, mereka (disediakan) balasan yang baik. Dan orang2 yang tidak memenuhi seruan-Nya, sekiranya mereka memiliki semua yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak itu lagi, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu. Orang2 itu mendapatkan (perhitungan) yang buruk dan tempat kediaman mereka Jahanam, dan itulah seburuk2 tempat kediaman." (Qs. Ar-Ra'd:18)

Orang yang mendapatkan nikmat iman, dia akan hidup kekal di surga-Nya, sedangkan orang yang tidak mendapatkan nikmat ini, dia pun akan hidup kekal pula namun dalam neraka-Nya.

”Penghuni surga akan masuk surga dan penghuni neraka akan masuk neraka, kemudian penyeru berdiri di antara mereka dan berkata, Wahai penghuni surga, sekarang tidak ada lagi kematian. Wahai penghuni neraka, sekarang tidak ada lagi kematian. Semuanya kekal abadi di tempat masing-masing.” (HR Al-bukhori-Muslim).

2. Nikmat Sehat

Nikmat Terbesar kedua di dunia ini setelah nikmat iman adalah nikmat sehat.

Pernahkah kita mengalami sakit gigi?  Bagi orang yang sedang mengalami sakit gigi, hidupnya terasa menyiksa. Semua makanan yang nikmat jadi terasa hambar, semua pemandangan yang indah tidak bisa lagi dinikmati, semua pakaian yang mewah tak lagi berarti. Yang dia fokuskan adalah bagaimana cara agar sakit giginya cepat hilang.

Sakit gigi ini akan terasa menyengsarakan bagi orang yang sedang mengalaminya, namun sangat disepelekan bagi orang yang belum atau tidak sedang mengalaminya. Sakit gigi yang terasa sepele saja sudah sangat menyiksa dan menyita seluruh hidupnya, apalagi sakit yang lain yang lebih berat yang sulit disembuhkan, seperti sakit kangker, sakit jantung, sakit ginjal, ataupun sakit berat lainnya.

Banyak orang yang menghabiskan hartanya dalam waktu sekejap untuk mencari kesembuhan dari penyakit yang dideritanya, padahal dia telah mengumpulkannya selama bertahun2. Tapi dia tetap lebih rela menghabiskan harta benda yang sudah susah payah dikumpulkannya hanya untuk mendapatkan kembali nikmatnya  sehat.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyebutkan dengan sabdanya :

ﻣَﻦْ ﺃَﺻْﺒَﺢَ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻣُﻌَﺎﻓًﻰ ﻓِﻲ ﺟَﺴَﺪِﻩِ ﺁﻣِﻨًﺎ ﻓِﻲ ﺳِﺮْﺑِﻪِ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻗُﻮﺕُ ﻳَﻮْﻣِﻪِ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﺣِﻴﺰَﺕْ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ

"Barangsiapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman pada keluarganya, dia memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya. [HR Ibnu Majah, no. 4141; dan lain-lain; dihasankan oleh Syaikh Al Albani di dalam Shahih Al Jami’ush Shaghir, no. 5918]

Pada kisah lain diriwayatkan bahwa seseorang mengadukan kemiskinannya dan menampakkan kesusahannya kepada seorang ‘alim.

Maka orang ‘alim itu berkata: “Apakah engkau senang menjadi buta dengan mendapatkan 10 ribu dirham?”
Dia menjawab: “Tidak”.

Orang ‘alim itu berkata lagi: “Apakah engkau senang menjadi bisu dengan mendapatkan 10 ribu dirham?” Dia menjawab: “Tidak”.

Orang ‘alim itu berkata lagi: “Apakah engkau senang menjadi orang yang tidak punya kedua tangan dan kedua kaki dengan mendapatkan 20 ribu dirham?” Dia menjawab: “Tidak”.

Orang ‘alim itu berkata lagi: “Apakah engkau senang menjadi orang gila dengan mendapatkan 10 ribu dirham?” Dia menjawab: “Tidak”.

Orang ‘alim itu berkata: “Apakah engkau tidak malu mengadukan Tuanmu (Allah Azza wa Jalla) sedangkan Dia memiliki harta 50 ribu dirham padamu?”

(Mukhtashar Minhajul Qashidin)

3. Nikmat Waktu Luang

Nikmat terbesar ke tiga di dunia ini setelah nikmat iman dan nikmat sehat adalah nikmat waktu luang.

Betapa banyak orang yang memiliki nikmat sehat, memiliki banyak harta, pasangan yang cantik/tampan, anak2 yang lucu, namun mereka tidak bisa menikmati semua itu. Hal ini disebabkan karena kesibukan yang luar biasa, sehingga badannya kelelahan dan pikirannya terpecah-pecah karena banyaknya urusan yang datang terus berganti sehingga tidak bisa menikmati apa yang sudah dimilikinya.

Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Nabi Muhammad saw bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. [HR Bukhari, no. 5933].

Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Kadang-kadang manusia itu sehat, tetapi dia tidak longgar, karena kesibukannya dengan penghidupan. Dan kadang-kadang manusia itu cukup (kebutuhannya), tetapi dia tidak sehat. Maka jika keduanya terkumpul, lalu dia dikalahkan oleh kemalasan melakukan kataatan, maka dia adalah orang yang tertipu. Kesempurnaan itu adalah bahwa dunia merupakan ladang akhirat, di dunia ini terdapat perdagangan yang keuntungannya akan nampak di akhirat. Barangsiapa menggunakan waktu luangnya dan kesehatannya untuk ketaatan kepada Allah, maka dia adalah orang yang pantas diirikan. Dan barangsiapa menggunakan keduanya di dalam maksiat kepada Allah, maka dia adalah orang yang tertipu. Karena waktu luang akan diikuti oleh kesibukan, dan kesehatan akan diikuti oleh sakit, jika tidak terjadi, maka itu (berarti) masa tua (pikun). [Fathul Bari].

Jadi kesimpulannya adalah harapkan dan kejarlah nikmat tertinggi, yaitu berupa nikmat iman  yang ada di dunia ini sebelum kita mati. Dan jangan pernah rela kenikmatan yang tak terhingga ini ditukar dengan kenikmatan lain yang sifatnya sesaat yang hanya bisa dinikmati di dunia saja. Serta jangan pernah iri kepada orang lain yang berlimpah hartanya dan sehat badannya namun tidak memiliki iman, karena pada dasarnya mereka adalah orang2 yang rugi.

"Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman, beramal shalih, saling berwasiat dengan kebenaran serta berbuat sabar" (QS Wal-Ashri 1-3).

Bila kita diberi nikmat iman dan juga nikmat sehat, maka ini adalah dua nikmat terbesar yang harus kita syukuri. Apalagi kita juga di anugrahi nikmat waktu luang, dimana segala kebutuhan dunia  terpenuhi sehingga kita tidak terlalu disibukkan oleh berbagai urusan dunia, maka sudah sepantasnya memanfaatkan ketiga nikmat ini dengan banyak bersyukur yaitu dengan cara  semakin taat kepada-Nya, agar nikmat yang ada semakin bertambah pada kita.

“Dan ingatlah ketika Rabb-mu memberitahukan, jika kalian bersyukur niscaya Aku akan tambah bagi kalian. Dan jika kalian kufur, sesungguhnya adzab-Ku itu amatlah berat.” (Qs. Ibrahim: 7)


ﺭَﺏِّ ﺃَﻭْﺯِﻋْﻨِﻲ ﺃَﻥْ ﺃَﺷْﻜُﺮَ ﻧِﻌْﻤَﺘَﻚَ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﺃَﻧْﻌَﻤْﺖَ ﻋَﻠَﻲَّ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﻭَﺍﻟِﺪَﻱَّ ﻭَﺃَﻥْ ﺃَﻋْﻤَﻞَ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﺗَﺮْﺿَﺎﻩُ ﻭَﺃَﺩْﺧِﻠْﻨِﻲ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﻓِﻲ ﻋِﺒَﺎﺩِﻙَ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴﻦَ


“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (Q.S. An-Naml : 19)

Aamiin..3x.. ya rabbal ‘alamin

(Gantira, 7 Mei 2016, Bogor)