Tuesday 23 August 2016

"Cerita Aku dan Sahabatku"

Sehabis shalat Isya, ku berbincang2 sejenak dengan seorang sahabat yang senantiasa  menjadi imam shalat di mushala dekat rumahku.

Dia cerita bahwa sejak dia keluar dari tempat kerjanya dan sekarang kerja mandiri. Dia lebih banyak doa yang selanjutnya diikuti tawakal kepada Allah. Dia tidak lagi memusingkan diri dengan apa yang akan terjadi, yang penting gerak dan memohon pada Allah dengan senantiasa berzikir dengan salah satu nama-Nya Ar-Rozak. Alhamdulillah, rizqi selalu ada. Dan seakan2 Allah menggerakkan orang2 yang dia ditawari membeli barangnya.

Sahabatku ini bercerita bahwa dia sudah tidak lagi terlalu mengandalkan lagi logika2 yang hanya akan membuatnya makin resah. Dimana kalau menggunakan logika, teramat banyak saingan yang jauh lebih unggul dari dirinya yang bisa saja akhirnya membuat dia putus asa. Namun dengan menggunakan sikap tawakal, semuanya berjalan dengan lancar sesuai kebutuhan.

Sahabatku ini bercerita, bahwa sebenarnya dalam kehidupannya dulu banyak sekali keajaiban2 yang terjadi  akibat dari hasil sebuah doa. Namun sayangnya seringkali setelah semua doa terkabul, kita lupa akan kekuatan doa tersebut, dan lebih mencondongkan bahwa semuanya berkat usaha dan kerja keras yang sesuai dengan logika yang ada.

Sejak dirinya usaha mandiri, dia sekarang seakan2 mulai tersadar kembali akan kekuatan doa ini. Namun sayangnya, istrinya masih menggunakan logika kehidupan sehingga sering resah dan menghubung2kan kehidupan ini dengan logika yang ada. Dan selalu khawatir tentang kehidupan mendatang. Melihat hal ini, awalnya sahabatku ini ikut terguncang juga dengan kegelisahannya. Tapi tetap berusaha untuk menepis kegelisahan yang tiba2 timbul dengan menguatkan dan mengandalkan diri pada doa dan tawakal. Dan menyadari bahwa tingkat pemahaman seseorang itu seringkali berbeda satu sama lain.

Sahabatku ini mengatakan juga, bahwa salah satu keberuntungan yang dimilikiku adalah memiliki seorang istri yang memiliki pemahaman yang sama dengan diriku sehingga efek kegelisahan seorang istri tidak terlalu berefek pada diriku.

Mendengarkan ucapannya, aku mengatakan bahwa salah satu keberuntungan diriku memiliki pemahaman yang hampir setingkat karena kami tiap pagi senantiasa sama2 mendengarkan ceramah  sehingga pemahaman kami pun hampir sepaham tentang ajaran Islam. Disamping itu, putri terbesarku pun akhirnya menyukai juga ceramah yang senantiasa kami perdengarkan itu. Padahal awalnya, putriku ini tidak terlalu menyukainya.

Saat tiba di rumah, aku ceritakan seputar obrolan diriku dengan sahabatku ini. Lalu isteriku pun cerita juga bahwa dulu kehidupannya pernah merasakan sebuah kebosanan. Saat mengambil S1, target adalah S2.  Lalu target selanjutnya adalah kerja dan kerja.

Namun dalam perjalanan hidupnya, terutama saat kerja dan juga saat mengambil S2 baru tersadar bahwa kehidupan ini sangat membosankan. Dimana semuanya hanya mengejar target dunia yang seakan2 dapat ditebak selanjutnya akan kemana dan mau kemana.

Saat menyelesaikan tesisnya yang membuatnya pusing tujuh keliling, dia tersadarkan oleh ucapan salah seorang pembimbingnya bahwa semua ini hanya sebuah permainan belaka. Jadi jangan terlalu serius mempertahankan ide yang ada. Ikutilah perkembangan lalu sesuaikan dengan kebenaran umum yang terjadi saat itu. Mendengar ucapan dosen pembimbingnya tersebut, isteriku mulai tersadar bahwa apakah hanya untuk sebuah permainan saja kita harus serius dan sepusing itu?

Isteriku sering memperhatikan dosen pembimbingnya ini yang sangat sibuk mengikuti pertemuan dari satu rapat  ke rapat yang lain. Isteriku mulai mempertanyakan, ternyata itu pun hanya sebuah permainan kehidupan. Namun apakah sebuah permainan itu harus mengorbankan kehidupan yang lebih penting sehingga pelaksanaan shalat pun harus dilakukan pada waktu2 yang mepet yang waktunya hampir memasuki waktu shalat selanjutnya.

Isteriku pun mulai mengingat kembali saat dia bekerja di sebuah instansi dan menyambi juga sebagai salah satu dosen homorer ditempati kuliah S1nya. Dia melihat bahwa banyak teman2nya saat di tempat kerja nampak sibuk dan serius di depan komputernya masing2, namun kalau diperhatikan dengan seksama ternyata banyak diantara mereka yang sibuk dan serius dalam berchatting ria dan  main game. Sedangkan pekerjaan kantor yang sesungguhnya tidaklah terlalu sering terjadi.

Menjalani kehidupan seperti itu, saat itu istriku merasakan bahwa kehidupan ini sangat membosankan. Seiring dengan berjalannya waktu, dan mulai berkumpul kembali denganku. Isteriku mulai memahami sesuatu yang lain, apalagi saat diriku sering berdiskusi dengannya terkait ajaran Islam disamping rutin tiap pagi mendengarkan ceramah dari Ustadz Khalid Baslamah yang sering aku download. Isteriku memahami bahwa ternyata dirinya masih jauh dari yang sebenarnya harus dikejar, yaitu terkait bagaimana shalat yang baik, bagaimana cara menyikapi hidup yang baik, serta apa saja yang seharusnya dilakukan untuk bekal kehidupan abadi nanti.

Sejak saat ini baru terasa bahwa hidup ini terasa dinamis. Hidup ini bukanlah sekedar permainan belaka, namun ada sesuatu yang harus kita persiapkan dalam menyongsong kehidupan yang sebenarnya. Hidup ini harus selalu disertai dengan doa, tawakal, sabar dan syukur agar semua yang kita lakukan ada nilai di sisi-Nya.

Mendengarkan semua uraian isteriku ini, hatiku pun tersenyum bahagia. Ternyata sekarang isteriku lebih memahami makna kehidupan melebihiku. Dari obrolan dengan isteriku ini, aku baru teringat ada satu yang lupa aku sampaikan pada sahabatku bahwa salah satu sebab isteriku memiliki pemahaman yang hampir setara denganku adalah karena hasil sebuah doa. Dimana dalam setiap doaku senantiasa kupanjatkan salah satu doa agar diberi pemahaman agama yang baik padaku, isteriku dan anak2ku serta berdoa agar dapat mengamalkannya dengan sabar dan tekad yang kuat sampai berkumpul kembali di kehidupan abadi nanti.

Sedangkan jawaban yang terlanjur diucapkan pada sahabatku tentang  sebab mendengarkan ceramah, itu hanyalah sebagai salah satu sarana saja untuk terwujudnya doa yang kupanjatkan.

( Gantira, 24 Agustus 2016, Bogor)