Sunday 20 November 2005

Seharusnya Aku Tahu

Aku bercanda dan bercerita dengan wanita disampingku hingga larut malam, setelah waktu menunjukkan jam 1.00 pagi kebahagiaanku mulai terus meningkat dan badanku mulai merasakan kebahagiaan lainnya.

Setelah itu aku tertidur dengan pulasnya, beberapa jam kemudian jam bekerku berbunyi. Aku langsung raih benda itu dan langsung kumatikan. Tidurku mulai jatuh lagi padaku.

Saat aku terbangun, ternyata matahari pagi telah menyinari kamarku, aku terdiam seribu bahasa, aku sedih seribu rasa, aku menyesal seribu duka. "kenapa aku tidak bisa shalat malam?" pertanyaan itu terus berdengung di telingaku, aku sedih dan menderita.

Seharusnya aku tahu, bahwa aku tak mungkin mandi malam,seharusnya aku tahu, bahwa aku masih bisa menunda kebahagianku,Seharusnya aku tahu, bahwa aku mesti mempertimbangkan prioritas ketenangan hatiku. Seharusnya aku tahu, bahwa aku sangat rindu pada Tuhanku.

Maka aku akan menahan kebahagiaan puncak duniaku untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhiratku...

Karena aku bisa melakukan keduanya tanpa harus ada yang tertinggal. Ampuni aku Ya Tuhanku, karena aku tak menyadari sesuatu yang seharusnya aku tahu...

-Gantira- Wollongong Australia