Wednesday 22 June 2005

Aku Malu

Aku sekarang sadar, bahwa seorang pahlawan yang sejati dan paling hebat disisiNya adalah seorang pahlawan yang tidak pernah ada manusiapun yang tahu kebaikan dia...

Dia benar-benar bertindak pada saat diperlukan, dia bertindak dengan cara yang tersembunyi, dia melakukannya karena dia paham, bahwa godaan syetan akan lebih mudah menyerang batinnya saat badan kita muncul ke permukaan...

Aku mengerti, betapapun aku tahu sifat taktik iblis dan balatentaranya untuk menggoda manusia, dia akan lebih mudah menggodanya pada saat manusia yang digodanya itu muncul dipermukaan...

Aku sekarang sadar bahwa banyak sekali orang yang sembunyi, padahal dia jauh lebih mulia disisiNya dibandingkan diriku yang sering muncul serta menggembar-gemborkan ke iklasanku, aku maluuu...

Ternyata aku baru punya 1 jurus untuk melawan musuh kesombonganku, padahal ilmu untuk melawan musuh kesombonganku perlu sampai 100 jurus, tapi dengan hanya punya 1 jurus itu aku berani-beraninya melawan kesombonganku yang mempunyai 100 jurus, tentu aku kalah, sebab kesombonganku dengan gampangnya menggunakan jurus lain yang aku tidak tahu dan tidak kenal akan jurus itu sehingga aku merasa sudah menang ...

Padahal pedangku hanya menusuk ujung kukunya dan pedang dia yang paling rendah kedua sudah mulai menusuk mataku, ternyata aku mesti mempelajari 99 jurus lagi untuk melawan kesombonganku ini..

Aku mungkin skarang baru mengenal jurus kedua, yaitu aku mesti diam dan sembunyi dari bahaya jurus kesombonganku yang sangat banyak tehniknya..

Aku harus mulai lagi dan belajar mencari ilmu-ilmu lain yang bisa melawan kesaktian kesombonganku yang tampak misteri dalam batinku ini...

Merenungkan kembali pada jurusku yang hanya punya 1, aku gembar-gemborkan ke orang banyak bahwa aku sudah sakti, padahal aku masih tingkat TK, aku maluuu...

Aku benar-benar malu pada jurusku yang baru mencapai tingkat satu, saat diperjalananpun aku merasa semua sahabat-sahabat alamku menertawakanku, pepohonan mengejekku, gunung mencibirku, rerumputan menyingkir dariku, karena mereka enggan bersatu dengan orang yang masih mempunyai kelas yang sangat rendah...

(-Gantira- Wollongong Australia)