Friday, 31 July 2015

3. Profesionalitas Amal



Dalam melaksakan aktivitas (baca: amal), kita dituntut untuk profesional. Profesionalitas yang tinggi akan menjadi salah satu penunjang untuk sampai di garis finish kehidupan.

Rasulullah mewanti-wanti, “Jika suatu urusan diserahkan bukan pada ahlinya, tunggulah kehancurannya.”.

Ada tiga syarat utama profesionalitas amal, yaitu:
1. Berdasarkan/berlandaskan ilmu
2. Ikhlas dalam melakukannya
3. Memiliki motivasi yang kuat untuk mengerjakannya dengan segenap kemampuan maksimal yang kita miliki.

Terkait dengan ilmu, maka dalam beribadah kepada Allah, ilmunya harus berdasarkan al-qur'an dan hadist.

Dari ‘Aisyah ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam “Barangsiapa mengamalkan amalan yang tidak ada dasarnya dalam urusan (agama) kami, maka dia tertolak.” (HSR Muslim 12/16).

Sedangkan dalam urusan muamalah atau hal duniawi yang tidak diatur secara rinci dalam al-quran dan hadist, maka ilmunya harus berdasarkan dari para ahlinya/penelitian/pengalaman kita.

Sebagaimana perkataan Imam Syafii:
“Setiap manusia adalah mati, kecuali mereka yang berilmu. Setiap yang berilmu ada dalam keadaan tertidur, kecuali mereka yang beramal. Setiap yang beramal adalah tertipu, kecuali yang ikhlas. Dan mereka yang ikhlas, akan senantiasa berada dalam kekhawatiran.”

Sejalan dengan perkataan Imam Syafii ini, sangatlah masuk akal kalau kita mengatakan kunci pertama keberhasilan adalah pengetahuan dan keterampilan dalam mengerjakan sesuatu. Tak heran bila Hasan Al Banna menyebut al-fahm (pemahaman yang baik) sebagai hal nomor satu yang harus dimiliki seorang Muslim. Knowledge is power, demikian pepatah yang sering kita dengar. Kita haruslah senantiasa belajar dan memperkaya diri.

Kesimpulannya adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang mukmin adalah beramal secara optimal dengan ikhlas yang berdasarkan dengan ilmu serta istiqomah menjalankannya. Semoga kita termasuk dalam golongan ini. Aamiin..3x

No comments: