Friday 31 July 2015

2. Bersabar

"Bersabar"

A. Pengertian dan makna bersabar

Secara terminologis sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak di sukai karena mengharap ridha Allah.Yang tidak di sukai itu tidak selamanya terdiri dari hal-hal yang tidak di senangi seperti musibah kematian, sakit, kelaparan dan sebagainya, tapi juga bisa berupa hal-hal yang di senangi. Sabar dalam hal ini berarti menahan dan mengekang diri dari memperturutkan hawa nafsu.

Dengan kata lain sabar ialah tetap tegaknya dorongan agama berhadapan dengan dorongan hawa nafsu. Dorongan agama ialah hidayah Allah kepada manusia untuk mengenal Allah, Rasul serta mengamalkan ajaran-Nya. Sedangkan dorongan hawa nafsu ialah tuntutanf syahwat dan keinginan-keinginan rendah yang minta di laksanakan.

Menurut M. Jamaluddin barang siapa yang tegak bertahan sehingga dapat menundukkan dorongan hawa nafsu secara terus menerus maka orang tersebut termasuk golongan orang yang sabar.


Kesabaran merupakan salah satu sifat sekaligus ciri orang mukmin, sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Muslim yang artinya: “Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman, kerana segala perkaranya adalah baik. Jika ia mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur kerana (ia mengetahui) bahawa hal tersebut adalah memang baik baginya. Dan jika ia tertimpa musibah atau kesulitan, ia bersabar kerana (ia mengetahui) bahwa hal tersebut adalah baik baginya.”

Boleh jadi Allah mengujinya dengan berbagai ujian, dan kewajiban hamba saat itu ialah bersabar.

Perlu kita pahami bahwa Allah menguji hamba-Nya bukan karena Dia ingin membinasakan si hamba, namun untuk mengetes sejauh mana penghambaan kita terhadap-Nya.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji´uun”.” (QS. Al-Baqarah: 155-156).

“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya: 35).

Fitnah yang dimaksud dalam ayat di atas adalah ujian. Allah uji manusia dengan kebaikan dan keburukan. Orang yang diuji dengan kejelekan ia bersabar dan ketika diuji dengan kenikmatan ia bersyukur, inilah orang-orang yang mendapatkan kebahagiaan.

Adapun orang-orang yang jika diberi nikmat dia kufur. Jika ditimpa musibah, dia murka kepada takdir Allah. Inilah orang-orang yang celaka dan binasa. Orang yang demikian tidak akan mencapai derajat yang utama dan tidak pula apa yang mereka dapatkan bermanfaat dari apa yang mereka lakukan. Apa yang mereka lakukan hanya akan mengantarkan kepada kehancuran.

Ketahuilah, sabar didunia itu sangat bermanfaat, karena Allah mencintai orang yang sabar serta selalu menyertainya, sesuai dengan firman-Nya:

"Allāh mencintai orang-orang yang sabar." (Āli 'Imrān 146)

“Allāh bersama orang-orang yang sabar” (Al-Baqarah 153)

B. Pembagian sabar

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunia, serta penjelasan para ulama, bahwa kesabaran dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

1. Sabar dalam ketaatan kepada Allah

Dalam merealisasikan ketaatan kepada Allah memang memerlukan kesabaran, kerana pada umumnya jiwa manusia berat untuk beribadah dan berbuat ketaatan.

2. Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan

Meninggalkan kemaksiatan juga memerlukan kesabaran yang besar, terutamanya pada kemaksiatan yang sangat mudah untuk dilakukan, seperti berkata dusta, mengingkari janji, memandang sesuatu yang dilarang dan lain-lain.

3. Sabar dalam menghadapi musibah atau malapetaka

Menghadapi musibah atau malapetaka memerlukan kesabaran, dan sabar itu perlu dimulai seawal detakan yang pertama, bukanlah di tengah-tengah ataupun di akhir musibah.


C. Pendapat para sahabat dan orang2 shaleh terdahulu tentang keutamaan sabar

Dalam kitab "Uddatush Shaabirin wa Dzakhiratusy Shaabirin ( Miskin bersabar ataukah kaya bersyukur?)" Karangan Al-Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah. Hal. 159 dituliskan beberapa ungkapan para sahabat dan orang2 shaleh terdahulu tentang keutamaan sabar, yaitu:

1. Umar bin Khatab ra berkata, "Kami mendapati kehidupan kami yang terbaik dengan kesabaran"

2. Ali bin Abi thalib ra berkata, "Ketahuilah, sesungguhnya kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagai jasad. Apabila kepala dipotong maka jasmani pasti binasa." Beliau berkata pula, " Kesabaran itu karunia yang tidak ada habisnya".

3. Al - Hasan ra berkata," Kesabaran itu perbendaharaan kebajikan yang Allah tidak akan memberikannya kecuali kepada seorang hamba yang mulia di sisi-Nya."

4. Umar bin Abdul Aziz ra berkata, " Tidaklah Allah memberikan suatu nikmat kepada seorang hamba lalu dicabut-Nya. Lalu Dia menggantikan nikmat itu dengan kesabaran, melainkan apa yang Allah gantikan akan lebih baik dibandingkan apa yang Dia cabut."

5. Wahab berkata, " Buah kebodohan adalah kelelahan, buah murah hati adalah ketentraman, dan buah sabar adalah kemenangan."

6. Yunus bin Zaidi berkata: Saya bertanya kepada Rabi'ah bin Abi Abdirrahman: "Apakah puncak kesabaran?" Beliau menjawab:" Hari ketika dia tertimpa musibah sama saja dengan sebelum ditimpa musibah"



Penutup

Sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak di sukai karena mengharap ridha Allah, baik dalam menemukan sesuatu yang tidak di ingini ataupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang disenangi.

Semoga dianugrahi untuk dapat menjadi orang yang memiliki kesabaran dalam menjalani kehidupan ini sampai akhir nafas kita sabar, aamiin..3x

No comments: