Friday, 31 July 2015

3. Beristighfar

A. Arti dan makna istighfar

Istighfar dalam pengertian bahasa adalah memohon ampunan atas segala dosa yang dilakukan oleh seorang hamba dengan upaya untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut. Hal ini dapat dilakukan baik dengan perkataan maupun perbuatan.

Manusia adalah makhluk yang lemah, adakalanya sering berbuat khilaf dan dosa tanpa disadarinya.

Namun sebaik-baiknya orang yang berbuat dosa adalah yang selalu memohon ampunan atas segala dosa yang telah ia lakukan. Istighfar merupakan salah satu jalan untuk memohon ampun kepada Allah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

“Setiap anak Adam melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang bertaubat.”

Seseorang itu berpotensi melakukan kesalahan. Namun apabila dosa-dosa itu menyebabkannya menjadi orang yang berputus asa dari rahmat Allah, maka dia akan menjadi orang yang celaka dan binasa. Jika saja orang yang banyak melakukan dosa bertaubat, maka Allah akan terima taubatnya, dan akan Allah balas dengan kebaikan. Allah Ta’ala berfirman,

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَالتَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لا ذَنْبَ لَهُ

“Orang-orang yang bertaubat dari dosa-dosa, bagaikan orang yang tidak memiliki dosa.”

Oleh karena itu, janganlah seseorang merasa putus asa dari rahmat Allah dan ampunan-Nya. Yang harus dilakukan seseorang adalah bersegera bertaubat kepada-Nya.

Ibnul Qayyim menukil ucapan Syaikhul Islam Abu Isma’il Al Harawi yang mengatakan bahwa konon para salaf mengatakan:
“Seseorang mungkin melakukan suatu dosa, yang karenanya ia masuk Jannah; dan ia mungkin melakukan ketaatan, yang karenanya ia masuk Neraka”.

Bagaimana kok begitu? Bila Allah menghendaki kebaikan atas seseorang, Allah akan menjadikannya terjerumus dalam suatu dosa (padahal sebelumnya ia seorang yang shalih dan gemar beramal shalih).

Dosa tersebut akan selalu terbayang di depan matanya, mengusik jiwanya, mengganggu tidurnya dan membuatnya selalu gelisah. Ia takut bahwa semua keshalihannya tadi akan sia-sia karena dosa tersebut, hingga dengan demikian ia menjadi takluk di hadapan Allah, takut kepada-Nya, mengharap rahmat dan maghfirah-Nya, serta bertaubat kepada-Nya. Nah, akibat dosa yang satu tadi, ia terhindar dari penyakit ‘ujub (kagum) terhadap keshalihannya selama ini, yang boleh jadi akan membinasakan dirinya, dan tersebab itulah ia akan masuk Jannah.

Namun sebaliknya orang yang melakukan suatu amalan besar, ia bisa jadi akan celaka akibat amalnya tersebut. Yakni bila ia merasa kagum dengan dirinya yang bisa beramal ‘shalih’ seperti itu. Nah, kekaguman ini akan membatalkan amalnya dan menjadikannya ‘lupa diri’.

Maka bila Allah tidak mengujinya dengan suatu dosa yang mendorongnya untuk taubat, niscaya orang ini akan celaka dan masuk Neraka.


B. Syarat-syarat tobat

Barangsiapa yang bertaubat kepada Allah, sebanyak apapun dosa dan kesalahannya, Allah akan menghapus semua dosa dan kesalahan tersebut. Dia akan menghapus semua kejelekan yang telah hamba tersebut lakukan. Membersihkannya dari noda dosa jika taubatnya benar-benar jujur, bukan hanya di mulut saja.

Oleh karena itu, taubat pun memiliki syarat agar diterima:

1. Meninggalkan perbuatan dosa.

Apabila seseorang beristighfar kepada Allah, memohon ampunan kepada-Nya, tapi ia tidak berpaling dari perbuatan dosa tersebut, maka taubatnya hanya sebatas ucapan saja. Dia tidak disebut orang yang bertaubat kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Orang yang demikian malah dikatakan orang yang bermain-main saja dengan taubatnya. Meninggalkan perbuatan dosa adalah syarat pertama diterimanya taubat.

2. Bertekad agar tidak kembali melakukan dosa tersebut selama hidupnya.

Apabila saat bertaubat masih ada keinginan kembali melakukan dosa tersebut, taubat yang demikian tidaklah diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Harus ada ketetapan di hatinya saat bertaubat, bahwa ia tidak akan mengulangi perbuatan dosa serupa. Apabila di hatinya masih tersimpan hasrat melakukan dosa semisal, maka dosa yang sama yang ia lakukan tidak terhapus.

3. Menyesali perbuatan tersebut.

Menyesali apa terhadap apa yang telah dilakukannya sehingga mengucapkan istigfar dengan sungguh2 dan sepenuh hati.

4. Mengembalikan hak orang yang kita zholimi

Apabila dosa tersebut terkait dengan kezaliman sesama manusia dalam hak atau harta mereka, maka disyaratkan harus mengembalikan harta atau meminta maaf kepada mereka. Jadi taubat itu bukan hanya di lisan saja.

5. Ketika nyawa belum sampai tenggorokan

Seseorang yang menunda taubat hingga nyawanya berada di tenggorokan, yang saat itu ia tahu akan berpisah dengan kehidupan, maka tidak diterima taubatnya. Taubat adalah di saat sehat dan di saat hidup. Adapun taubat saat seseorang sudah merasa hidupnya akan berakhir, maka tidak diterima taubatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba selama nyawa belum sampai di tenggorokan.”


C. Keutamaan istigfar

Ada beberapa keutamaan istighfar yang diberikan bagi mereka yang suka membiasakan membaca istighfar, diantaranya :

1. Istighfar bisa menghapus dosa

Para ulama membatasi bahwa dosa yang bisa dihapus dengan membaca istighfar adalah dosa-dosa kecil, sedangkan dosa-dosa besar bisa dihapus jika dibarengi dengan taubat nashuha.

"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (An-Nisa 110)

2. Istighfar akan mengangkat azab tertentu yang menimpa manusia

"Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun ". (Al-Anfal:33)

3. Allah akan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang selalu beristighfar, mendapatkan rasa aman, damai dan ketenangan jiwa.

"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya". (Huud : 3)

4. Istighfar sebagai penyebab turunnya hujan

"Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, - sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat" . (Nuh: 10-11)

5. Menyebabkan masuk surga

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal didalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (QS.Ali’Imran: 135-136)

6. Menghilangkan kesusahan dan memudahkan rezeki

"Barang siapa yang selalu beristighfar, maka Allah akan menjadikan keluh kesah kegembiaran, kesempitan menjadi keleluasaan. (HR.Ahmad dan Abu Daud)

7. Memperoleh anak- anak shaleh

Surat Nuh ayat 10-12

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

Maka aku (Nuh) berkata kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia Maha Pengampun-,
Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,
Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai."

D. Waktu, bilangan dan Jenis- jenis bacaan istighfar

Untuk masalah waktu, memang ada hadits yang menunjukkan membaca istighfar pada waktu tertentu, dan pada waktu-waktu ini sebaiknya kita tidak boleh meninggalkan membaca istighfar. Namun ada hadits lain juga tidak membatasi waktu dan tempat dalam membaca istighfar. Yang jelas, biasakanlah tiap hari kita membaca istghfar, tiada hari tanpa istighfar.

Untuk masalah bilangan atau berapa kali kita membaca istighfar, memang ada hadits yang membatasi sekian kali untuk bacaan istighfar tertentu. Namun, karena kekhilapan kita tak bisa kita hitung, maka bacalah istighfar sebanyak mungkin sekemampuan kita.

Namun demikian, ada waktu-waktu yang hendaknya dipakai untuk memperbanyak istighfar adalah :
1. Sesudah shalat
2. Waktu sahur
3. Pagi/setelah shalat subuh
4. Malam/setelah shalat maghrib

Ada beberapa macam bacaan istighfar berdasarkan ayat-ayat Al Quran dan hadits.

Silahkan pilih bacaan istighfar yang kita mau.

1.

رَبَّنَآ إِنَّنَآ ءَامَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


Rabbanaa innanaa aamannaa faghfir lanaa dzunuubanaa waqinaa 'adzaaban naar.

Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.
(Ali Imran Ayat : 16)

2.

للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ
وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ
عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ


"Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuua laa yaghfirudz dzunuuba illa anta"

”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau,Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau”
(HR. Bukhari no. 6306)

3.

اَسْتَغْفِرُاللهَ


Astaghfirullaah

Aku memohon ampunan kepada Allah.
(HR Muslim)

4.

رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ اَنْتَ
التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ


"Rabbighfirlii watub 'alayya innaka antat tawwaabur rahiim"

“Wahai Rabbku, ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
(Sunan Abu Daud, Turmudzi, Ibnu Majah)

5.

اَسْتَغْفِرُاللهَ الّذِيْ لاَ اِلَهَ اِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّوّمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ


Astaghfirullahal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaihi

Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.
(Sunan Abu Daud, Turmudzi)


6
. الَّلهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma on nama 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'annii

Doa istighfar yang paling baik diucapkan pada malam lailatul qadar sebagaimana hadist:

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِي اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيْ لَيْلَةَ الْقَدَرِ مَا أَقُوْلُ فِيْهَا ؟ قَالَ : ” قُوْلِي : الَّلهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Dari Aisyah ra : Wahai RasuluLLAAH, menurut pendapatmu jika aku tahu bhw malam terjadinya Laylatul Qadar, maka doa apa yg paling baik kuucapkan? Sabda Nabi SAW : “Ucapkanlah olehmu, Ya ALLAH sesungguhnya ENGKAU adalah Maha Pemaaf, mencintai orang yg suka memaafkan, maka maafkanlah aku.” (HR Ahmad, Ibnu Majah & Tirmidzi, di-shahih-kan oleh Albani dlm Al-Misykah,

Penutup

Sesungguhnya salah satu nikmat terbesar di dunia ini yang dapat membawa kita menuju kesuksesan dunia dan akhirat adalah diampuni semua dosa2 kita. Dimana saat dosa2 kita telah diampuninya maka hidup akan berlimpahkan rizki, kemudahan dan  kelapangan, berlimpahnya hujan yang penuh berkah serta segala kesusahan hidup di dunia akan diberi solusinya. Sedangkan saat di akhirat kelak akan dimasukkan dalam surga-Nya.

Bahkan doa terbaik bila kita menemui lailatul qadar adalah memohon agar diampuni atas segala dosa-dosa kita.

Semoga dosa-dosa yang telah kita lakukan diampuni oleh-Nya sehingga masa depan kita jauh lebih baik daripada masa sebelumnya. Aamiin..3x

No comments: