Wednesday, 28 October 2015
"Nasihat untuk Orang-Orang Lalai"
Lalai adalah salah satu penyakit yang paling berbahaya yang menimpa individu dan umat. Ia adalah penyakit yang amat membinasakan, yang membunuh kebaikan dan penghancur semangat.
Dalam surat al-A’raf ayat 179, difirmankan:
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
“Dan sesungguhnya telah kami sediakan untuk mereka jahannam banyak dari jin dan manusia; mereka mempunyai hati (tetapi) tidak mereka gunakan memahami, dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak mereka gunakan untuk melihat dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak mereka gunakan untuk mendengar, mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi, mereka itulah orang-orang yang lalai”.
Ada 5 kelalaian pokok utama yang sering terjadi pada manusia, yaitu:
1) Kelalaian dari apa yang membahayakan hamba dan membuat turunnya kemurkaan Allah, yaitu kelalaian dari hal-hal yang membinasakan.
Beberapa hal yang termasuk kelalaian yang membinasakan adalah melakukan perbuatan yang berkaitan dengan hal-hal yang diharamkan dan penyakit-penyakit hati yang bisa menghilangkan pahala amal serta memperbanyak dosa, seperti penyakit riya, bangga terhadap diri sendiri, iri dan dengki, pengecut serta banyak lagi penyakit lainnya.
2) Kelalaian dari apa yang menyelamatkannya dari azab Allah, yaitu kelalaian dari hal-hal yang menyelamatkan.
Beberapa hal yang dapat menyelamatkan adalah terkait dengan memperbanyak bekal diri dengan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mendatangkan keuntungan bagi kita berupa ketaatan, ketakwaan, maupun amal-amal kebajikan lainnya.
Yang dimaksud dengan ketaatan dalam agama Islam adalah setiap hal yang diperintahkan oleh Zat Yang Maha Bijaksana kepada hamba-Nya disertai dengan janji mendapatkan pahala bagi orang yang melaksanakannya.
Allah swt menetapkan beragam bentuk ibadah untuk hamba-Nya sebagai media untuk mendapatkan ampunan dan keridhaan-Nya.
3) Kelalaian dari modal hamba dan bekalnya di jalan, yaitu kelalaian dari umur atau waktu.
Waktu atau umur adalah nikmat besar yang diberikan kepada manusia. Waktu atau Umur ini akan menjadi nikmat yang sangat besar jika digunakan untuk beribadah kepada Allah. Karena sebab waktu atau umur, manusia menjadi mulia dan jika Allah menetapkan, ia akan masuk surga.
Sebaliknya, jika waktu atau umur ini tidak digunakan dengan baik maka manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kerugian mutlak yaitu orang yang merugi di dunia dan akhirat. Ia luput dari nikmat dan mendapat siksa di neraka jahim.
4) Kelalaian dari tujuan diciptakannya manusia, yaitu kelalaian dari misi-misi agung.
Segala sesuatu yang Allah ciptakan, baik di langit maupun di bumi pasti ada tujuan dan hikmahnya.
Ada 3 tujuan diciptakannya manusia, yaitu:
a. Mengilmui Tentang Allah
Sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya:
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الأرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الأمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا
“Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath Thalaq: 12).
b. Beribadah
Seperti yang dinyatakan dalam:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Adz Dzariyat: 56).
c. Khalifah
Dalam surat Al-baqarah ayat 30 disebutkan:
”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan dimuka bumi ini seorang khalifah (pemakmur/penanggungjawab yang akan mengolah, memanfaatkan, memakmurkan bumi dengan segala aktifitasnya)”. (Qs. Al Baqarah: 30)
5) Kelalaian dari kondisi Islam dan dakwah kepada Islam.
Kewajiban dakwah (amar ma'ruf nahi mungkar) secara umum ditujukan kepada setiap umat Muhammad saw. Sebagaimana Rasulullah saw. bersabda, 'Sesungguhnya manusia apabila melihat kemungkaran, lalu mereka tidak berusaha mengubahnya, maka hampir saja Allah menurunkan adzab secara menyeluruh ke atas mereka.'"
Apabila seseorang telah menyempurnakan tugas ini, maka ia tidak akan menanggung celaan dan dosa-dosa dari mereka yang tidak menerima ajakannya, sebab ia telah menunaikan kewajibannya. Dan bukan menjadi tanggung jawabnya jika orang lain tidak menerimanya. Wallaahu A'lam.
Untuk penjelasan lebih mendetail pada 5 pokok di atas, dapat dilihat pada postingan berikutnya.
Sumber:
1. "Nasihat untuk Orang2 Lalai" karya Khalid A. Mu'thi Khalid.
2. Berbagai sumber dari internet
(Gantira, 28 Oktober 2015, Bogor)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment