Allah berfirman kepada Nabi-Nya, Dalam surat al-qalam ayat 4:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berakhlak yang agung"
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa suri tauladan terbaik dalam berakhlak bagi umat manusia itu adalah Rasulullah.
Seperti apakah akhlak Rasulullah?
Di dalam Ash-Shahihain, bahwa Hisyam bin Hakim pernah bertanya kepada Aisyah tentang akhlak Rasulullah saw. Maka Aisyah menjawab, "Akhlak beliau adalah Al-qur'an".
Bagaimanakah akhlak mulia Rasulullah yang berdasarkan al-qur'an?
Allah telah menghimpun akhlak2 yang mulia pada diri beliau seperti yang difirmankan-Nya dalam surat al-A'raf ayat 199:
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh."
Berdasarkan tafsir Ath-Thabari bahwa salah satu penjelasan dari tafsir
1) "Jadilah engkau pemaaf" adalah jadilah engkau sebagai seorang pemaaf terhadap perbuatan manusia, tanpa perlu merasakannya atau mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah engkau bersikap keras terhadap mereka.
2) "Suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf" adalah Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw agar memerintahkan hamba2-Nya melaksanakan yang ma'ruf (perbuatan baik) secara keseluruhan, bukan sebagian2 yaitu berupa memaafkan orang yang berbuat zhalim kepadamu, memberikan sesuatu kepada orang yang tidak memberi kepadamu, dan menyambungkan tali silaturahim kepada orang2 yang memutuskannya darimu.
3) "Berpaling daripada orang2 bodoh" adalah ini merupakan pelajaran bagi umat manusia agar menahan diri terhadap orang2 yang berbuat zhalim kepada mereka dan orang2 yang melampaui batas. Akan tetapi, tidak boleh membiarkan orang2 yang wajib melaksanakan hak Allah, juga tidak boleh memaafkan orang yang kafir kepada Allah dan tidak mengetahui keesaan-Nya.
Dalam buku "Madarijus Salikin (Pendakian Menuju Allah)" karangan Ibnu Qayyim Al Jauziyah, menyatakan bahwa akhlak yang baik di dasar kan kepada empat sendi, yaitu:
1) Sabar, yang mendorongnya menguasai diri, menahan amarah, tidak mengganggu orang lain, lemah lembut, tidak gegabah dan tidak tergesa2.
2) Kehormatan diri, yang membuatnya menjauhi hal2 yang hina dan buruk, baik berupa perkataan maupun perbuatan, membuatnya memiliki rasa malu, yang merupakan pangkal segala kebaikan, mencegahnya dari kekejian, bakhil, dusta, ghibah dan mengadu domba.
3) Keberanian, yang mendorongnya pada kebesaran jiwa, sifat2 yang tinggi, rela berkorban dan memberikan sesuatu yang paling dicintai.
4) Adil, yang membuatnya berada di jalan tengah, tidak meremehkan dan tidak berlebih2an.
Sedangkan empat sumber akhlak yang rendah ialah:
1) Kebodohan, yang menampakkan kebaikan dalam rupa keburukan, menampakkan keburukan dalam rupa kebaikan, menampakkan kekurangan dalam rupa kesempurnaan dan menampakkan kesempurnaan dalam rupa kekurangan.
2) Kezhaliman, yang membuatnya meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya, memarahi perkara yang mestinya diridhai, meridhoi sesuatu yang mestinya dimarahi dan lain sebagainya dari tindakan2 yang tidak proporsional.
3) Syahwat, yang mendorongnya menghendaki sesuatu, kikir, baliho, tidak menjaga kehormatan, rakus dan hina.
4) Marah, yang mendorongnya bersikap takabur, dengki dan iri, mengadakan permusuhan dan menganggap orang lain bodoh.
Setiap akhlak yang terpuji melahirkan sebagian sifatnya yang lain, sebagaimana akhlak yang tercela melahirkan sebagian yang lain.
Akhlak yang baik ada di antara dua akhlak yang tercela, seperti keperawanan yang ada di antara bangil dan boros; tawadhu yang ada di antara kehinaan dan takabur. Selagi jiwa menyimpang dari pertengahan ini, tentu ia akan cenderung kepada salah satu satu di antara dua sisinya yang tercela.
Penutup
Akhlak yang baik sangat bermanfaat bagi orang yang mengadakan perjalanan dan dapat mengantarkan ke tujuan dengan segera.
Semoga kita semua dianugerahi akhlak yang mulia sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw, aamiin..3x
Sunday, 6 September 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment