Tujuan utama manusia diciptakan di dunia ini bukanlah semata2 untuk bersenang2 dengan berbagai kenikmatan atau merasakan dengan berbagai kesengsaraan belaka.
Tapi tujuan utama diciptakan manusia di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah. Untuk tujuan ini, maka Allah menjamin rizkinya sampai masa hidupnya di dunia ini selesai.
Ibadah kepada-Nya itu adalah berupa taat pada semua perintah-Nya dan menjauhi pada semua larangan-Nya.
Saat mendapatkan kondisi berupa berbagai kenikmatan, maka perintah ibadah kepadanya adalah bersyukur. Sedangkan bila mendapatkan kondisi berupa kesengsaraan maka perintah ibadah kepadanya berupa bersabar.
Berbagai contoh bentuk ibadah bersyukur itu adalah menunaikan zakat dan shadaqah terhadap kelebihan hartanya, shalat wajib dan sunat sesempurna mungkin sesuai yang dicontohkan Rasulullah terhadap kesehatan yang didapatkannya, serta banyak lagi zikir dan lainnya sebagai bentuk ibadah syukur atas berbagai ujian kenikmatan yang diterimanya.
Sedangkan berbagai bentuk ibadah sabar itu adalah ridho terhadap sakit yang dialaminya sambil terus berobat, melaksanakan shalat wajib dan sunat sesuai kondisi yang dialaminya serta banyak lagi zikir dan lainnya sebagai bentuk ibadah sabar terhadap berbagai ujian kesengsaraan yang dialaminya.
Untuk itu kita perlu mencari ilmu agama sebanyak2nya agar bisa dengan mudah dalam menentukan skala prioritas ibadah yang dapat kita lakukan dalam berbagai kondisi ujian yang sedang kita jalani. Karena bila kita salah dalam menentukan skala prioritas ibadah yang sedang kita hadapi maka hasilnya bisa jadi tidak sesuai dengan aturan-Nya.
Sebagai contoh bila seseorang diuji dengan harta berlimpah maka skala prioritas ibadahnya adalah zakat, shadaqah serta banyak lagi aktifitas ibadah yang bisa dilakukan dengan titipan harta ini. Adalah kurang tepat, jika dia kikir dalam membelanjakan zakat dan shadaqah hartanya dan lebih memilih ibadah lain yang dilakukan oleh orang2 yang tidak berharta seperti lebih mementingkan shalat sunat sebanyak2nya dengan mengingkari zakat dan shadaqah.
Begitu juga bagi orang yang diuji dengan sempitnya harta, maka bentuk skala prioritas ibadah yang dilakukannya adalah bersabar dan ridho dengan kondisi yang ada serta tatap berusaha mengkonsumsi harta yang halal. Dan bisa meningkatkan amal ibadahnya dengan menggunakan tenaga serta ibadah sunat lainnya yang mampu dia lakukan.
Jadi dalam kondisi apapun pada dasarnya kita tetap bisa beribadah kepada-Nya karena memang tujuan utama manusia diciptakan ke dunia ini adalah untuk beribadah kepada-Nya.
(Gantira, 1 April 2016, Bogor)
Thursday, 31 March 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment