Monday, 26 December 2016
"Siapakah Musuh Kita yang Sebenarnya?"
Siapakah Musuh kita yang sesungguhnya? Apakah dia orang China, Rusia, Iran, Amerika? Apakah dia beragama kristen, Budha, Hindu, Konghucu, Yahudi? Atau siapa sebenarnya musuh kita yang sebenarnya?
Untuk menjawab semua pertanyaan itu, maka kita tidak boleh lepas dari patokan hidup seorang muslim, yaitu al-qur'an dan hadist
Beberapa dalil yang menerangkan tentang musuh manusia di antaranya adalah:
“Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya” (Qs. Shaad 38:82)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar” (Qs. An-Nuur 24:21)
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin” (Qs. Al-An’aam 6:112)
Dari dalil2 di atas, dapat dinyatakan bahwa musuh utama manusia itu adalah iblis dan bala tentaranya, yaitu syetan dari bangsa jin dan bangsa manusia.
Dengan kata lain bahwa setan dapat diartikan sebagai provokator dari bangsa jin dan manusia yg menghasut agar manusia membangkang pada perintah2 Allah dan RasulNya.
Jadi barangsiapa yang menghasut agar kita membangkang pada perintah2 Allah dan Rasul-Nya, baik mereka mengaku seagama dengan kita atau bukan seagama maka dapat dinyatakan bahwa mereka adalah musuh2 kita.
Begitu juga bagi bangsa mana saja yang berusaha menjajah serta mencuri harta kekayaan negeri kita, maka mereka adalah musuh kita yang harus kita usir dari negeri ini.
Jadi orang2 yang berbeda agama dengan kita serta tidak melarang kita beribadah sesuai agama yang kita yakini dan tidak memaksa kita untuk ikut agama mereka, maka mereka pun bukan musuh kita. Mereka adalah saudara sebangsa dan setanah air, yang perlu saling hormat menghormati akan keyakinannya masing2 tanpa perlu saling menjelekkan dan menghina masing2 agama yang berbeda.
Bahkan dalam salah satu firman-Nya, kita dilarang menghina sembahan2 orang2 yang berbeda agama dengan kita, Sebagaimana yang difirmankan pada salah satu ayat-Nya:
" dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan Setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan."(QS AL An'am:108)
Begitu juga dengan bangsa lain, yang tidak menjajah negeri kita adalah saudara kita sebagai sesama manusia yang harus saling hormat menghormati dan saling kerja sama untuk kepentingan bersama.
Disamping itu, kita pun diperintahkan untuk bersikap adil kepada siapapun, tanpa membeda2kan suku, agama, bangsa dan warna kulit. Bahkan kita tetap harus bersikap adil walaupun terhadap orang yang kita benci sekalipun, sebagaimana ada dalam salah satu firman-Nya:
"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa, bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al Maidah: 8).
Dari.uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi musuh utama kita itu bukanlah orang2 yang berbeda agama dengan kita dan juga bukan warga negara yang berbeda dengan warga negara kita. Yang menjadi musuh kita adalah Iblis dan bala tentaranya syetan dari golongan jin dan manusia yang berusaha membujuk dan memaksa kita melanggar aturan-Nya, serta semua syetan dari bangsa jin dan manusia yang berusaha berbuat dhalim pada kita semua.
(Gantira, 26 Desember 2016, Bogor)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment