Sunday, 16 October 2016

"Makna Bilangan Biner Dalam Kehidupan "

Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1.

Sebuah nilai 0 tidak akan mengandung nilai jika letaknya berada disebelah kiri angka 1, walaupun jumlahnya sangat banyak bahkan bila tidak memiliki angka 1 maka nilainya tetap 0. Namun bilangan nol sangat berarti bila letaknya disebelah kanan angka 1, dan akan semakin besar nilainya jika angka nol itu semakin banyak.

Contoh:
a. Angka biner 0000 0000 mengandung nilai desimal 0
b. Angka biner 0000 0001 mengandung nilai desimal 1
c. Angka biner 0000 0010 mengandung nilai desimal 2
d. Angka biner 0000 0100 mengandung nilai desimal 4
.
.
q. Angka biner 0001 000 mengandung nilai desimal 16
Dan seterusnya, semakin banyak angka nol yang letaknya di kanan angka 1 maka nilai desimalnya semakin besar.

Dalam kehidupan kita pun bisa diumpamakan dengan perhitungan bilangan biner ini. Bila kita beriman kepada Allah maka kita telah memiliki nilai angka 1. Bila kita sering bershadaqah maka shadaqah ini dinilai nol. Jika shadaqah kita karena Allah maka nilai nol ini diletakkan disebelah kanan angka 1 sehingga shadaqah kita bernilai, namun jika shadaqah kita hanya ingin mendapatkan pujian manusia maka nilai nol ini diletakkan disebelah kiri angka 1 sehingga tidak ada nilainya. Begitu juga perbuatan2 baik lainnya.

Hal yang sama juga bisa di dinilai dengan bilangan biner dalam kehidupan anak2  kita.  Jika anak kita adalah anak yang shaleh maka dia bernilai angka 1. Bila kemampuannya meningkat dengan memiliki kepintaran maka dia memiliki angka nol yang akan berarti bila nol ini diletakkan di kanan angka 1 atau didasari dengan keshalihannya. Bila bertambah lagi dengan anugrah lainnya, seperti tampan, lincah, sehat, trampil, ceria maka nilai nolnya semakin banyak.

Dari perumpamaan2  di atas, maka dalam kehidupan ini yang pertama kali harus diperjuangkan adalah memiliki angka 1. Dimana dalam kehidupan kita yang harus diutamakan adalah memiliki keimanan yang benar, baru kemudian kekayaan yang digunakan untuk memperbanyak shadaqah, kesehatan yang banyak menolong orang lain, kekuasaan untuk menegakkan keadilan, kepintaran untuk memajukan agama Allah serta  melakukan banyak kebaikan lainnya  dengan ikhlas karena Allah.

Apalah manfaatnya banyak harta, sehat badan, memiliki kekuasaan serta keunggulan lainnya jika tidak beriman kepada Allah atau tidak digunakan dijalan-Nya maka semuanya menjadi tidak bernilai disisi-Nya.

Begitu juga dalam memiliki seorang anak, berusahalah yang pertama kali kita doa dan upayakan adalah menjadi anak yang shaleh, baru kemudian berusaha dan berdoa agar menjadi anak yang cerdas, terampil, sehat, ceria serta berbagai kelebihan lainnya.

Apalah artinya memiliki anak yang sehat, cerdas, kaya, ceria, terampil dan hal baik lainnya jika dia tidak shaleh. Karena bila seorang anak tidak shaleh maka semua nilai positif lainnya menjadi  tidak  bermanfaat buat kita di dunia maupun di akhirat kelak.

Ingatlah  hadist berikut ini:

Rasulullah saw bersabda: “Sebaik-baik harta adalah harta yang dimiliki oleh hamba yang Shalih .” (HR. Ahmad 4/197)

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Apabila seorang anak Adam mati putuslah amalnya kecuali tiga perkara : sedekah jariah,atau ilmu yang memberi manfaat kepada orang lain atau anak yang soleh yang berdoa untuknya."
(Hadith Sahih - Riwayat Muslim)

Semoga kita semua memiliki keimanan yang benar dan dianugrahi anak2 yang shaleh.

ﺭَﺏِّ ﺍﺟْﻌَﻠْﻨِﻲ ﻣُﻘِﻴﻢَ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﻭَﻣِﻦْ
ﺫُﺭِّﻳَّﺘِﻲ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻭَﺗَﻘَﺒَّﻞْ ﺩُﻋَﺎﺀِ ‏( 40

"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do'aku." (Qs. Ibrahim ayat 40)

(Gantira, 16 Oktober 2016, Bogor)

No comments: