Tuesday 21 June 2005

Kenikmatan Sebuah Pengorbanan

Seharusnya kita menyadari bahwa dengan pengorbanan maka banyak sekali kenikmatan yang akan kita peroleh jauh lebih nikmat dari pada melakukan apa yang menjadi larangan saat itu...

Aku teringat akan Nabi Ibrahim, dia begita ikhlasnya mengorbankan anaknya Nabi Ismail untuk dikorbankan dihadapan Tuhan Semesta Alam, sehingga akhirnya dia teruji telah mengikuti tanpa ragu perintah Yang Maha Kuasa. Nabi Ismail selamat dan Nabi Ibrahim lulus dari ujian yang maha berat itu sehingga akhirnya mereka berdua mendapatkan kedudukan yang tinggi di antara makhluk-makhlukNya

Aku teringat saat Nabi Yusuf begitu ikhlasnya mengorbankan gelora nafsunya pada Zulaikha, sehingga akhirnya dia menjadi pembesar dikerajaan mesir dan sekaligus dapat memperistri Zulaikha yang telah janda dengan cara yang halal...

Aku teringat sebuah hadist bahwa orang berkorban dalam perang membela islam sehingga akhirnya memperoleh kenikmatan mati syahid, pada saat mereka sudah berada di syurga mereka ditanya keinginannya , maka mereka akan menjawab dihidupkan kembali ke dunia untuk mati syahid lagi secara terus menerus. Karena mereka bisa merasakan kenikmatan kedudukan yang sangat tinggi dihadapan Yang Maha Kuasa...

Aku teringat pada diriku yang mau mengorbankan waktuku untuk bisa shalat berjamaah tepat waktu di mesjid, shalat malam, shalat dhuha, serta puasa senin-kamis. Hasil yang kurasakan begitu nikmatnya hati yang kumiliki saat ini, namun aku tetap ketakutan dan mesti terus berjuang serta berkorban untuk menghilangkan sifat sombong dan ujub agar kenikmatan ini terus bersemayam dalam hatiku. serta aku akan terus berbuat segala sesuatu hanya untuk mencari ridhoNya.

Q.S. Al Hajj (22) ayat 58:
"Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezki yang baik (syurga). Dan sesungguhnya Allah adalah Sebaik-baik pemberi rezqi

Hadits Shahih Riwayat Muslim no.1631, dan Ahmad2/372
"Jika seorang anak Adam meninggal, maka terputuslah semua amalnyakecuali 3 hal : Shadaqah Jariyyah, Ilmu yg Bermanfaat dan Anak yg Shalihyg Mendoakannya."

---
Akupun skarang akan mencoba mengorbankan keinginan hatiku untuk tidak terus menerus tergantung pada mailinglist, dan akupun juga harus mengorbankan waktuku agar aku bisa menyelesaikan tugasku dan mempelajari ilmuku di sini. Sehingga akhirnya aku bisa mendapatkan kenikmatan yang lain.


"Ya Tuhanku, berilah kekuatan pada diriku untuk berani mengorbankan segala sesuatu untuk senantiasa menuju jalan-Mu yang lurus, aku memohon dan berdoa kepadaMu, Amin"
(-Gantira- Wollongong Australia)

No comments: